Cupid

943 131 29
                                    


"Benang merahmu tidak tersambung dengan siapapun, apa kau ingin mencari pasanganmu sendiri?"

.

.

"Hinataboge, jangan berisik."

"Bakageyama, kau juga berisik."

"Apa kau bilang, Boge!"

"Kau berisik Baka! Aho! Bakageyama no Aho!"

"Bog--"

Pria berambut hitam itu terganggu dengan suara berisik, ia membuka mata dan mendapati dua orang berkimono putih dengan gradasi oren sudah berada di kamarnya.

"Siapa kalian?"

"Cupid," sahut si rambut oren.

"Ha?"

////Kurotsuki////

"Namamu Kuroo Tetsuro, umur 29 tahun. Lajang karena belum menemukan orang yang cocok denganmu. Selamat Kuroo-san, Eros mengirim Cupid untukmu," kata pria berambut pirang, orang yang baru saja muncul setelah kedua orang yang membangunkannya tiba-tiba lenyap tanpa bekas.

"Kau benar-benar Cupid?"

"Ya," sahut si pirang, ia mengatur kacamatanya yang agak merosot.

"Bukannya Cupid adalah bayi yang punya sayap dan membawa anak panah?" tanya Kuroo.

"Kuroo-san, tidak ada bayi yang bisa menggunakan anak panah. Jangan tunjukkan kebodohanmu itu," sahutnya.

"Enak saja," Kuroo menghampiri orang yang mengaku cupid itu kemudian menjitak kepalanya, "mau tak mau aku ini tuanmu sekarang. Jadi bersikaplah sopan," ucapnya, agak melantur tapi itu benar.

Tsukishima Kei, Cupid itu harus menemani Kuroo sampai ia bertemu jodohnya.

_________

Manusia, Kuroo yakin jika Tsukishima lebih mirip dengan manusia daripada Cupid yang sering digambarkan orang-orang. Masalahnya Tsukishima bisa dilihat manusia, dan saat ini sedang berjalan disamping Kuroo dengan pakaian anak muda dan tas ransel hitam, juga sebuah buku catatan sedang Tsukishima pegang.

"Aku akan menjelaskan kembali cara kerjaku, Kuroo-san. Mari kita mulai dengan perkenalan, namaku Tsukisima Kei Cupid kelas 1, satu tingkat dibawah dewa Eros," Tsukisima mulai dengan pembicaraan saat keduanya sudah duduk disebuah bangku panjang yang tersedia disebuah taman.

"Tugasku paling lama menemanimu selama seminggu, mencari pasangan yang cocok dan bernasib sama denganmu," lanjutnya.

"Kau dilarang berbuat aneh-aneh denganku, semisal melaporkan ku pada polisi atau pihak militer untuk diteliti dan kau dilarang menyentuhku secara seksual."

Kuroo menyimak dengan tenang.

"Dan Kuroo-san, menurut catatan yang aku punya tipe yang kau suka adalah gadis berambut pirang panjang, tinggi, pintar, berkacamata dan tsundere?"

Kuroo mengangguk mantap. Pria berambut hitam legam itu menatap polos Tsukishima.

"Kau itu pedofil? tidak ada orang dewasa yang bersifat tsundere, jadi aku akan coret hal ini dari daftar. Nah Kuroo-san, ada yang mau kau tambahkan?"

"Kau bisa menambahkan sifat polos? umur berapa pun aku akan terima. Aku akan mengajarinya hal-hal yang orang dewasa lakukan," kata Kuroo, dia tersenyum.

Tsukishima melemparkan buku yang dia pegang, "kau memang mesum Kuroo-san."

"Ayolah Megane-kun, yang penting aku dapat jodoh kan?" Kuroo melihat sekeliling, disalah satu keramaian ada seorang gadis berambut pirang berkuncir, ia mengenakan seragam sekolah menengah atas dan disampingnya ada seorang laki-laki tinggi berambut hijau tosca. "Aku menyukai dia Megane-kun, bisakah kau jadikan dia jodohku?"

Tsukishima melirik sejenak, ia menjentikkan jari dan sebuah benang merah terlihat melingkar dijari kelingking gadis itu dan terhubung kejari temannya. "Kuroo-san dia sudah memiliki jodoh."

Kuro menopang dagu, "lalu?"

"Orang yang ditemui Cupid memiliki masalah yang sama yakni jodohnya yang 'bukan' lagi manusia, Kuroo-san."

"Lalu dari banyaknya orang disini siapa yang akan jadi jodohku, Megane-kun?"

"Tidak ada,"

"Hah, lalu untuk apa kita kesini?"

"Makan," Tsukisima memperlihatkan strawberry yang ia dapat dari rumah Kuroo, "baru kali ini aku mendapat manusia kedermawanan kamu. Mau satu Kuroo-san?"

______

"Pakai ini Megane-kun," Kuroo menyodorkan sebuah rambut palsu berwarna pirang pada Tsukishima. "Sebelum aku bertemu dengan jodohku, kau harus pakai ini."

"Kuroo-san, jangan main-main. Aku bisa saja pergi dengan suka rela jika kau terus memaksaku memakai itu," sahut Tsukishima, ia masih saja memakan stroberi yang tadi dibelikan Kuroo dalam perjalanan.

"Ayolah Megane-kun, sekali saja. Rekan kerjaku mengadakan pesta bujang dan aku malu jika tak membawa pasangan."

"Cari saja yang lain."

"Aku tidak mau menodai cintaku dengan mengrepe-grepe cewek lain, Megane-kun. Aku janji tidak akan mempermalukan mu," Kuroo terus saja memohon, tapi Tsukishima tetap kekeuh. "Aku akan mebelikanmu stroberi sebanyak yang kau mau,"

"Oke setuju," Tsukishima lekas-lekas memandang Kuroo, pandangannya beralih ke wig yang masih dipegang Kuroo. "Tapi tolong buang rambut palsu itu, itu menjijikkan."

"Wajahmu memang imut, tapi aku masih ingin kau berambut panjang dan berdada ... ehem ... besar,"

"Kau mesum Kuroo-san!"

Tsukishima tidak habis pikir, Kuro memang dermawan dengan mengizinkannya memakan persediaan stroberi dikulkas. Tapi sifat mesum yang mendarah daging membuat Tsukishima bergidik ngeri. Ia tak bisa membayangkan gadis yang akan menikah dengan pria itu kelak.

"Meg-"

Sebelum Kuroo selesai bicara, Tsukishima sudah diselimuti cahaya emas dan sedetik kemudian rambutnya memanjang. "Kuroo-san, aku hanya bisa memanjangkan rambut. Masalah ehem aku tidak bisa Kuroo-san,"

"Kuroo-san?"

Sial,  Tsukishima berubah menjadi tipenya.

  - Fin.

Em ... Am ... Ummm

Ini ide waktu kapan sih?

Kurotsuki FanbookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang