Yahuuu...
Ini chap lanjutannya...Happy reading minna....
Sepanjang jalan menuju pantai Dagoba, tampak pasangan tersebut saling berdebat tentang masalah yang tengah mereka hadapi. Saling adu argument mengisi perjalanan mereka berdua. Untung saja, jalan menuju pantai cukup sepi jadi tidak terlalu menarik perhatian orang-orang. Keduanya tampak berdebat cukup sengit diringi dengan teriakan kesal Katsuki.
Sampai pada akhirnya mereka menemukan kesepakatan bersama yang memiliki resiko cukup besar untuk dipertaruhkan. Namun, tak ada pilihan lain selain rencana itu.
"Jadi sepakat kita akan melakukan scenario itu?" kata Katsuki setelah berdebat cukup lama. "Mengingat Toshi-san, ini tidak masalah, tapi resikonya..." terdiam lelah.
Izuku mengangguk dengan wajah cemas. "A-aku rasa, jika kita mengatakan itu, tousan tidak akan curiga. Soal resiko, kita akan hadapi sama-sama!"
Katsuki mendengkus menatap pantai yang sudah terlihat di depannya. "Aku sih tidak masalah. Tapi kau bagaimana Deku? Kau biasanya paling ribut tentang hal ini!"
"Mengingat siapa tousan, aku tidak keberatan Kacchan. Aku hanya tidak nyaman saja pada tatapan orang-orang dengan hubungan kita. Meski aku tak peduli tapi tetap saja rasa tidak nyaman itu ada. Tousan berhak tahu tentang ini Kacchan!"
Katsuki menghentikan langkahnya lalu menarik Izuku ke dalam pelukannya. "Aku mengerti maksudmu! Kita memang tidak bisa melarang orang-orang berengsek itu menatap kita dengan tatapan menyebalkan itu. Tapi kau tak perlu pikirkan. Selama ada aku semuanya akan baik-baik saja," tenangnya mengeratkan pelukan penuh cintanya.
Izuku tertawa lembut mengangguk senang. "Baiklah...ayo kita temui tousan."
Katsuki melepaskan pelukan singkat itu lalu mengecup sekilas bibir Izuku.
Sang pemiliki rambut hijau keriting itu sontak merona malu, ia menunduk untuk menyembunyikan rona merah pada wajahnya. Walau dia sering mendapat serangan cinta tiba-tiba dari Katsuki, tetap saja rasanya seperti pertama kali. Katsuki selalu memperlakukan dia sangat mesra dimana pun mereka berada tak peduli itu tempat yang ramai sekali.
"Kacchan itu tousan," bisik Izuku menunjuk All Might yang berdiri menatap laut. "Lihat tousan, sangat sehat dan..." tersenyum pedih setelahnya.
Katsuki menoleh sekilas, mengerti dengan senyum itu. Betapa tidak, dia kehilangan sosok mentornya dua tahun lalu. Luka itu pasti masih basah. Dia memilih untuk mengikuti langkah Izuku yang berjalan lebih dahulu ke bibir pantai. Membahas luka itu, akan membuat Izuku mengalami serangan panik nantinya.
Jika dulu Izuku akan memanggil nama All Might cukup keras tapi karena sekarang dia bersama Katsuki, Izuku memilih mendekat dan menepuk pundak sang hero nomor satu tersebut. Dalam hati, Izuku merasa deg-degan sekali untuk menjalankan scenario yang telah dia dan Katsuki susun. Dirinya yang sulit mengatakan hal bohong, membuat Izuku agak kurang percaya diri untuk menutupi identitas rahasia dia dan Katsuki.
"Um...Hei," kata Izuku ragu harus memanggil apa, rasanya terdengar tidak sopan sekali. "Kok kesannya aku jadi kurang ajar begini sih," kata Izuku sweatdrop dalam hati.
All Might seketika berbalik lalu tersenyum cerah melihat Izuku, tak peduli pada panggilan tidak sopan tadi. "Oh...Midoriya Shonen akhirnya kau datang juga," kata All Might senang. Tapi langsung berubah terkejut ketika melihat Katsuki. Dia tidak menyangka kalau Katsuki ikut Izuku menemui dirinya.
"Oi...kuso Deku...kau bilang akan bertemu All Might. Di mana dia?" kata Katsuki pura-pura tidak mengenal All Might. "Lalu siapa pula ini hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yarinaoshi (Mengulang Waktu Kembali)
FanfictionKekalahan yang menyakitkan akibat serangan Villain adalah hal yang tak pernah di duga bagi dua orang pahlawan dengan julukan Wonder duo. Midoriya Izuku dan Bakugou Katsuki, dua pahlawan hero yang sangat hebat kekuatannya, tak memprediksi sama sekali...