Chapter 05 : Melepas Rindu

2.7K 241 26
                                    

Katsuki sangat bersyukur, dia diberikan lagi kesempatan untuk mengulang kembali kehidupannya. Ditambah dengan Izuku yang ada di sisinya. Dia bersumpah akan memanfaatkan kesempatan kedua ini sebaik-baiknya. Memberikan banyak memori indah pada Izuku serta memperbaiki kesalahan-kesalahannya dan penyesalannnya terdalam pada Izuku di masa ini.

Dikarenakan keegoisannya dan keangkuhannya dahulu, Izuku terlalu sering tersakiti olehnya. Padahal, dia sangat mencintai Izuku, tapi memilih untuk menyakitinya. Itu adalah penyesalan terbesarnya dan sampai sekarang Katsuki tak pernah mampu memaafkan dirinya atas sikapnya pada Izuku itu.

Mata merah yang memancarkan keangkuhan itu, menatap sendu gedung apartemen Izuku. Dia kembali teringat hari di mana, Izuku melakukan percobaan bunuh diri ketika dia kehilangan sosok berharga baginya.

Dada Katsuki terasa sesak mengingatnya, air mata tanpa sadar meniti dari ujung mata merah itu. Ketakutan akan kehilangan Izuku membuatnya resah dan takut.

Andai saja, keempat anaknya kala itu tidak menyadari kelakuan Izuku, sudah pasti, Katsuki kehilangan Izuku dan seumur hidupnya akan menyalahkan dirinya.

"Tenang Katsuki, Deku baik-baik saja!" hela Katsuki menenangkan dirinya. "Dia bersama Toshi-san dan sekarang kau ada di masa lalu. Tenanglah!"

Tarikan napas panjang terhela dari mulutnya, setelahnya dia melangkah masuk ke halaman apartemen, menuju rumah Izuku. Berusaha untuk tidak mengingat-ngingat kembali kejadian buruk itu. Dia mengalihkan ingatan pahit itu dengan kenangannya bersama Izuku dan keempat putra-putrinya. Kenangan indah penuh tawa dan kebahagiaan.

~~~

Izuku tersenyum tulus saat All Might mengatakan kalau dia bisa menjadi seorang hero. Di saat semua orang menghina dan menyuruhnya menyerah karena terlahir tanpa kosei, pahlawan yang dia kagumi mengatakan hal sebaliknya. Izuku sangat bahagia sekali. Momen-momen manis yang hampir dilupakan ini terasa begitu sangat menggugah hatinya. Sepertinya tidak buruk juga terdampar di masa lalu. Mengulang kembali momen manis dan perjuangan dirinya menjadi pewaris kesembilan terasa cukup mengasyikkan juga.

"To-tousan andai aku bisa memelukmu saat ini juga. Aku sangat merindukanmu!"

All Might menatap calon penerusnya itu dengan lembut. Lalu dia menarik napas panjang untuk melanjutkan kata-katanya kembali. "Shonen, dengan sikapmu yang seperti itu kau berhak untuk mewarisi kekuatanku," kata All Might mengulurkan tangannya.

Izuku berpura-pura tersentak kaget menatap All Might bingung tidak mengerti pada maksud dari perkataannya itu. "Eh?" ujarnya memiringkan kepala tak paham. "Me-mewarisi kekuatan? Ma-maksudnya?"

All Might tertawa lebar sebelum menjawab. "Hahaha...ada apa dengan wajah bingung milikmu itu! Itu hanya saran saja. Ujian sebenarnya baru saja akan dimulai," ujarnya santai melangkah mendekati Izuku yang masih terduduk berlutut menatap heran All Might. "Ika Shonen, kau mau menerima kekuatanku atau tidak itu tergantung keputusanmu," lanjutnya menunjuk Izuku tak lupa dengan semburan darah dari mulutnya.

"Mou tou-san muri Sinai de yo," gerutu Izuku sebal melihat All Might seperti itu. "A-aku benar-benar tidak mengerti apa maksudmu All Might," bisik Izuku pelan.

All Might mendesah pendek sebelum menjawab. "Aku membicarakan tentang kosei-ku Shonen. Di majalah-majalah para pewarta sering menuliskan nama kekuatanku itu seperti 'kekuatan manusia super' atau 'booster'. Saat wawancara televisi pun kalau ada yang menyinggung tentang kosei-ku aku akan mengalihkannya dengan candaan, karena Simbol Perdamaian All Might haruslah menjadi pahlawan alami yang memiliki kosei sejak lahir. Tapi Shonen, aku akan katakan yang sejujurnya padamu." All Might terdiam sebentar, dia mendongak menatap langit lalu merentangkan kedua tangannya. "Kosei-ku ini adalah kosei yang diwariskan layaknya sebuah obor suci." Dia mengalihkan tatapannya tersenyum pada Izuku dengan raut wajah seriusnya.

Yarinaoshi (Mengulang Waktu Kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang