Chapter 03 : Monster Sludge

2.1K 227 3
                                    

Izuku bermonolog ria sambil menunggu batas waktu All Might habis. Awalnya Izuku enggan untuk mempertanyakan dirinya bisa menjadi hero atau tidak dengan tanpa kosei. Namun Izuku juga tak tahu harus bicara apa pada All Might. Dia tidak mau membuat sosok pahlawan nomor satu itu curiga padanya.

Meskipun belum sepenuhnya dia akui, jika dirinya terdampar di masa lalu, Izuku pikir belum saatnya All Might mengetahui kalau dia berasal dari masa depan yang mengetahui mengenai one for all dan dirinya yang sebagai pewaris kesembilan. Terlalu banyak hal yang mesti dia pahami lebih dahulu, sebelum melibatkan orang-orang yang dia percayai.

Sampai tak berapa lama kemudian, tubuh All Might kembali dalam wujud kurusnya.

Izuku membuat improvisasi terkejut, mengatakan kalau All Might yang ada di depannya adalah palsu. Izuku harap, raut wajah terkejutnya itu tampak real. Meski sulit untuk dilakukan Izuku tapi dia harus lakukan. Semua demi menjaga identitasnya.

"Watashi wa All Might da," kata All Might dan beberapa detik kemudian sang hero menyemburkan darah dan membuat Izuku semakin kaget meski itu pura-pura.

"Ti-tidak mungkin..."

"Inilah kenyataannya shonen. Aku adalah All Might yang asli."

"U-Uso da! Na-nande All Might ga..." terdiam karena panic dan bingung.

All Might menghela napas panjang lalu duduk bersandar di tiang pembatas gedung. "Seperti yang kau tahu tidak semuanya yang ada di internet itu benar."

Setelah itu, All Might langsung mengangkat bajunya dan menunjukkan luka mengerikan yang ada di sekitar perut dekat pinggang.

Izuku tersentak ngeri, dia tanpa sadar mengepalkan tangannya melihat luka tersebut. "Aku benci melihat luka itu. Kesehatan tousan menjadi tidak stabil gara-gara luka itu. Sial! Aku merasa tidak berguna sekali saat ini."

"Luka ini aku dapatkan dari serangan villain lima tahun yang lalu," jelasnya datar. "Akibatnya sebagian organ pernapasanku hancur. Aku kehilangan sebagian isi perutku. Tubuhku yang kurus ini adalah akibat dari berbagai macam operasi yang aku lalui."

"To-tousan...pasti menyakitkan sekali!" kata Izuku dalam hati menatap sendu bekas luka itu. "Saat ini saja, tousan terlihat tidak sehat, tapi masih memaksakan dirinya."

Sejak kelas dua, Izuku memang memanggil All Might dengan sebutan Tousan, hanya orang-orang tertentu saja yang tahu, bahkan Katsuki mengetahuinya ketika dia telah lulus.

"Saat ini aku hanya bisa melakukan pekerjaan hero selama tiga jam saja. Pertarungan antara hidup dan mati itu memang sengaja tidak dipublikasikan karena aku tidak mau membuat semua orang khawatir."

"Be-begitu?" kata Izuku merespon penjelasan All Might.

"Menyelamatkan semua orang dengan tetap tersenyum adalah hal yang memang harus dilakukan oleh simbol kedamaian. Apapun yang terjadi simbol kedamaian itu tidak boleh tunduk pada kejahatan." All Might menatap kosong telapak tangannya sebelum menjawab. "Aku menyelamatkan dengan masih tetap tersenyum adalah untuk menyembunyikan beban sebagai seorang pahlawan dan juga ketakutan yang aku miliki." Mataya beralih menatap serius Izuku. "Seorang pro harus selalu mempertaruhkan nyawanya. Jadi aku tak bisa bilang kau bisa menjadi pahlawan tanpa kekuatan. Itu sama saja dengan bunuh diri."

Izuku tahu kata-kata itu akan diucapkan All Might sebelum dia melihat tekadnya. Rasanya sakit sekali ketika sosok yang di kagumi menghancurkan mimpi yang dia buat sejak kecil itu. Meski Izuku tahu apa yang dikatakan All Might itu ada benarnya.

"Bermimpi itu boleh Shonen, tapi kau juga harus melihat kenyataannya."

Setelah mengatakan itu, All Might pun bergegas turun dari atap. Dia harus segera mengantarkan monster slime yang dia tangkap tadi pada polisi. Tanpa menyadari sama sekali kalau botol itu sudah tidak ada dalam kantungnya.

Yarinaoshi (Mengulang Waktu Kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang