Chapter 16 : Kritisnya Izuku

1.7K 171 9
                                    

A/N : Hola semuanya...Author kembali lagi...

Gomen. Gomen ne, author terlalu lama postingnya...

Banyak hal yang harus author kerjakan di RL, jadi tidak sempat untuk mengedit chapter di fanfic ini. Tapi, syukurlah, hari ini author punya banyak waktu luang dan update secepatnya....

So.....

Selamat menikmati Chapter ini minna-san....

Happy Reading....

Izuku tahu ada yang salah dengan dirinya. Tubuhnya entah mengapa merasa sangat sakit sekali. Mula-mula dia memang biasa saja, tapi kian lama, rasa sakit itu kian terasa. Terlebih saat dia menggunakan One For All tadi. Perasaannya semakin tidak enak dan rasa sakit menjalar di seluruh tubuhnya. Dia juga terus menyeka keringat yang terus bercucuran. Secara insting, Izuku mulai mengerti apa yang terjadi pada tubuhnya, tapi pikirannya menolak untuk menerima insting itu karena dia tengah fokus menyelesaikan ujian penilaian bakat tersebut. Tapi sayangnya, semakin dia menggerakkan tubuhnya, dia semakin terlihat tidak bisa apa-apa dalam tes ini.

Tes bakat yang dilakukan bukanlah hal yang sulit bagi Izuku. Meski fisiknya anak usia 15 tahun, mental yang dia miliki adalah 25 tahun. Lagipula, dia juga diam-diam berlatih dengan Katsuki, dan sering melakukan sparring di waktu senggang. selain itu, sejauh ini, refleks dan kemampuannya masih sama saat di masa depan. Namun entah mengapa , untuk saat ini, Izuku tidak bisa memaksimalkan kekuatannya. Dia terlihat susah sekali mengendalikan gerak tubuhnya.

"A-ada apa denganku? Sensasi ini...sangat menyakitkan paru-paruku!" kata Izuku dalam hati sembari menarik napas untuk menetralkan rasa sakitnya tapi malah tambah sakit.

Katsuki juga menyadari ada yang salah dengan Izuku. Dirinya yang hidup bersama dengan Izuku selama enam tahun ini, tentu saja langsung tahu, kapan Izuku terlihat aneh dan tidak biasanya baginya. Kali ini, Katsuki dapat melihat dengan jelas kalau Izuku sedang menahan rasa sakit. Katsuki tidak tahu, apa yang membuat Izuku seperti itu, tapi dari bahasa tubuh dan raut wajahnya, Katsuki yakin, rasa sakit yang dirasa Izuku bukanlah pertanda baik.

Makanya tanpa peduli pada sekitarnya, di mana teman-teman sekelasnya serta Aizawa, tampak mengerenyit tidak mengerti dengan tingkah sang pemilik kosei ledakan itu, Katsuki menghampiri Izuku dan memutuskan untuk segera menemui Chiyo untuk pemerikasaan lebih lanjut, dia sangat cemas sekali pada patnernya.

Katsuki tidak mau terjadi sesuatu pada Izuku. Dia melihat wajah Izuku sangat pucat, keringat mengalir berlebih, sesekali menarik napas susah payah dan terkadang dia mencengkram dadanya. Katsuki tidak bisa mengabaikan keanehan yang terjadi. Dia tidak bisa tak acuh karena tak mau menyesal kalau dia mengabaikan perasaan tidak nyaman ini.

Sebab, terakhir dia mengabaikan perasaan janggal akan kondisi Izuku, Izuku harus di rawat di ruamh sakit selama satu minggu karena kelelahan bekerja, sewaktu mereka berada di masa depan tentunya. Makanya Katsuki sangat memperhatikan sekali kesehatan Izuku. Katsuki tidak mau hal yang sama terulang untuk kedua kalinya karena itu menyakiti harga dirinya sebagai seorang laki-laki dan patner hidup.

~~~

Izuku menggeleng menolak permintaan patnernya itu, menatap Katsuki lembut. "Ti-tidak sekarang Kacchan. Nanti saja saat tes ini selesai. Aku masih kuat," bisiknya pelan, padahal tubuhnya menjerit kesakitan meminta Izuku untuk istirahat segera.

Katsuki menegang sekilas, dia paling benci kalau Izuku berpura-pura kuat begini. Menahan rasa sakit tanpa peduli pada kondisinya yang jelas-jelas harus segera mendapatkan peraawatan. "Tapi kondisimu seperti orang sekarat Izuku," bantah Katsuki kesal. "Kau juga merasakan ada yang salah padamu bukan?" Katsuki berdecak keras.

Yarinaoshi (Mengulang Waktu Kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang