A/N : Yahuuu...
author kembali dengan upload fanfic author...
Well, tanpa banyak bacot....
Selamat membaca Minna-san....
Katsuki tahu ada yang salah dengan Izuku. Sejak dia memanggil namanya sebelum kelas dimulai, Katsuki sudah merasa kalau yang ada dihadapannya itu bukanlah teman masa kecilnya. Dia sungguh tidak menyangka sekali kalau Izuku tidak melawan padanya. Meski dia tahu Izuku itu lemah dan tak punya bakat tapi Katsuki yakin sekali kalau Izuku akan bersikeras untuk masuk Yuuei. Bukannya seperti ini menyerah dan langsung bilang tidak akan mendaftar ke sana karena dia tidak suka.
Katsuki seharusnya senang dengan kenyataan itu tapi entah mengapa hatinya malah berdenyut sakit. Apalagi saat melihat kedua bola mata hijau Izuku yang redup seperti tak memiliki semangat untuk hidup. Katsuki bingung harus melakukan apa, melihat teman masa kecilnya yang terpuruk itu membuat Katsuki kesal, marah, benci, sedih, kecewa dan merasa bersalah. Katsuki sungguh tidak mengerti sama sekali.
Perasaannya jadi tidak menentu, jauh dalam lubuk hatinya, Katsuki ingin Izuku ada di sekitarnya. Dia hanya takut untuk mengakui, betapa dia sangat mencintai Izuku. Makanya, melihat Izuku saat ini, Katsuki tidak tahu harus melakukan apa untuk melegakan hatinya.
Setelah keributan tadi selesai, bel sekolah berbunyi pertanda jam pelajaran berakhir. Tampak para siswa yang tidak terlalu memikirkan kejadian tadi bergegas untuk pulang. Di dalam kelas hanya tersisa Izuku, Katsuki dan kedua temannya yang lain. Izuku tampak tidak memperdulikan itu dan membereskan barang-barangnya.
"Aku ingin segera pulang. Kepalaku sakit sekali dengan semua kejadian yang aku alami hari ini. Kami-sama, apa yang sebenarnya terjadi!" batin Izuku mengerang sakit.
Tiba-tiba, tanpa di sadari Izuku, Katsuki mendekat dan merampas sebuah buku dari tangan Izuku yang hendak dia masukkan ke dalam tas.
"Oi Deku...pembicaraan kita belum selesai," kata Katsuki datar menggoyang-goyangkan buku itu ke udara. "Kau dengar tidak!!"
Izuku menghela napas panjang menatap hampa Katsuki, "Kembalikan buku itu Kacchan. Aku ingin segera pulang," katanya lemah enggan untuk berdebat.
Katsuki mengerut dalam diam, mengabaikan perasaan aneh yang kembali dia rasakan.
"Oi, Katsuki apa yang kau pegang itu?" tanya salah satu teman Katsuki.
Katsuki hanya menunjukkan pada keduanya.
"Aah, analisa pahlawan untuk masa depan?" bacanya mengejek sambil tertawa menghina. "Pfft...sampah sekali!"
"Hahaha, yang benar saja Midoriya," kata mereka mengejek.
Izuku hanya menatap datar mereka. "Kembalikan saja buku-ku."
Namun tanpa di duga Katsuki membakar buku Izuku dengan koseinya.
Izuku sudah menduga itu karena jika ini memang masa lalu maka kejadiannya sama seperti yang dia alami dulu. Izuku sudah lelah berpikir, selama apapun dia berpikir maka jawabannya adalah sama kalau saat ini dia berada di masa lalu. Entah bagaimana bisa terjadi, tapi sepertinya Tuhan memberikan dia kesempatan dua.
Izuku hanya perlu untuk menikmati kesempatan yang diberikan ini. Meski ia berharap kalau Katsuki berada disisinya. Saat ini, Izuku hanya ingin bersikap tenang, lagi pula meski fisiknya tampak seperti anak usia 14 tahun, pikirannya itu sudah dewasa yaitu 25 tahun. Dia sudah berkeluarga dan memiliki 3 orang anak di masa depan. Jadi tidak ada gunanya buang-buang energi untuk meladeni pemikiran remaja labil di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yarinaoshi (Mengulang Waktu Kembali)
FanfictionKekalahan yang menyakitkan akibat serangan Villain adalah hal yang tak pernah di duga bagi dua orang pahlawan dengan julukan Wonder duo. Midoriya Izuku dan Bakugou Katsuki, dua pahlawan hero yang sangat hebat kekuatannya, tak memprediksi sama sekali...