Chapter 01 : Kembali Ke Masa Lalu atau....

2.9K 274 16
                                    

Tampak di sebuah kamar sederhana dengan banyak sekali pernak-pernik pahlawan terhebat All Might, seorang remaja berusia 14 tahun tersentak bangun dari tidurnya. Napas sang remaja terengah-engah, keringat membanjiri seluruh tubuhnya. Tubuhnya gemetar dan wajahnya meringis kecil ketika dirinya susah untuk menarik napas.

Dia duduk di atas ranjang memperhatikan sekelilingnya. Mencoba menganalisis apa yang sudah terjadi. Pemuda berambut hijau keriting bermata hijau dengan 4 bintik di kedua pipinya itu mengerjap-ngerjapkan matanya untuk memfokuskan visinya. Dia bingung dan juga tak mengerti. Dia takut untuk bersuara dan matanya bergerak tak tentu arah karena tidak yakin dengan apa yang dia lihat saat ini.

Ingatan terakhir yang terekam jelas dalam memori remaja bernama Midoriya Izuku itu adalah dirinya yang berlari kencang untuk melindungi Katsuki, suaminya dari serangan villain. 

Izuku yakin sekali kalau dia tewas dalam serangan tersebut karena benda runcing yang keluar dari jari-jari villain itu mengenai telak jantungnya. Dia tak mungkin salah pada ingatannya itu. Dia seharusnya sudah mati, lalu kenapa dia malah terbangun di kamarnya. Kenapa pandangannya merefleksikan kamar yang dia tinggali selama 14 tahun dalam hidupnya.

"A-apa yang sudah terjadi? Kenapa aku ada di kamarku?" Izuku melihat sekeliling kamarnya. Tanpa sadar tangannya bergerak menyentuh dadanya. Rasanya terasa sesak dan air mata seketika jatuh membasahi pipinya. "Ka-Kacchan..." lirihnya mengingat sang suami. "Kacchan!!"

Izuku menggigit bibirnya menahan diri untuk tidak terisak pilu, dadanya mengerenyit sakit, setiap dia menarik napas panjang.

"Izuku bangunlah nanti kau terlambat sekolah," kata seorang wanita berteriak dari luar kamar. Wanita bertubuh pendek dan sedikit gemuk itu mengetuk pintu kamar Izuku dengan lembut.

Izuku tersentak membeku mendengar suara khas ibunya. Mata itu mengerjap beberapa kali untuk memastikan apa yang dia dengar tadi suara ibunya.

"Izuku...." heran Inko mengetuk pintuk sekali lagi karena tidak mendengar jawaban dari Izuku.

Izuku menatap kosong pintu kamarnya, suara lembut sang ibu terdengar nyata bagi Izuku.

"Izuku sayang...kau mendengar Kaasan?" tanya Inko mengerenyit bingung dan tampak ragu untuk masuk atau tidak.

Izuku berkedip sekali, menghapus air matanya sekilas. "I-Iya Kaasan..." jawab Izuku parau.

Di luar kamar, Inko mengerut cemas dengan nada suara Izuku yang terdengar putus asa baginya. "Sayang, anak kaasan, kau tidak apa-apa nak?" tanya Inko khawatir.

Izuku meneguk ludah sejenak. "Ha-hanya mimpi buruk Kaasan," jawab Izuku tidak yakin.

Inko mendesah pendek. "Baiklah, cepat mandi sana, nanti terlembat!"

"Ha-Hai Kaasan..." 

Izuku memejamkan matanya sejenak, betapa dia sangat merindukan ibunya itu. Rasanya sudah lama sekali, dia tidak mendengar suara merdu nan lembut ibunya itu. Izuku kembali mengingat ketika ibunya tewas di bunuh oleh villain. Hari di mana dia merayakan ulang tahun anak ketiganya, sang ibu mendapat serangan. 

Tak mau membuang banyak waktu lagi, Izuku beranjak turun dari ranjang dengan tubuh gemetar. Dia sama sekali masih belum paham semuanya tentang apa yang terjadi. Terbangun di kamar apartemennya, mendengar suara ibunya yang menyuruh sekolah dan terakhir adalah tubuhnya yang mengecil. 

Izuku tidak mungkin salah mengingat, usianya sudah 25 tahun. Bukan remaja yang terlihat berusia 14 tahun. Namun satu yang pasti, Izuku yakin dia terlempar ke masa lalu atau mungkin juga dunia parallel. Izuku tidak terlalu mengerti itu. Terlalu banyak situasi yang sulit untuk dia cerna dan analisis saat ini, emosinya masih belum stabil sepenuhnya.

Yarinaoshi (Mengulang Waktu Kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang