Bab 26: Kangen

100 9 12
                                    

Aegyo = bertingkah lucu atau imut.
_________________________________________

Jangan terlalu menggemaskan, nanti saya khilaf. ---- Revano Kevin Agustio.

***

Jemari Nara berkutat melepas pengait helm berwarna hijau dengan logo huruf G pada kepalanya. Setelah pengait helm terbuka, Nara langsung melepas helm berwana hijau itu dari kepalanya dan memberikannya kepada Mas-mas tukang ojek yang sedari tadi berada di hadapan Nara, memperhatikan gadis itu dengan seksama.

Nara akui jika paras Mas-mas ojek itu manis. Namun semanis-manisnya Mas ojek tersebut masih kalah dengan paras tampan Kevin. Ah, bagaimana kabar pacarnya itu?

Setibanya dari Bandung, Nara memang langsung bergegas pulang menggunakan layanan ojek online yang dipesannya. Aswan sudah menawarkan diri untuk menjemput Nara, namun di tolak oleh gadis itu. Nara tahu Aswan saat ini tengah sibuk mengurus kepindahan kampusnya dan juga mengurus kepindahan Tata dari Malang Ke Jakarta. Jadi, sebagai sahabat yang pengertian, Nara tidak mau merepotkan Aswan, makanya dia lebih memilih pulang bersama Mas-mas ojek online.

"Ongkosnya berapa, Mas?" tanya Nara setelah si Mas-mas tukang ojek itu menerima helm yang diberikannya.

Mas-mas itu beralih menatap layar ponsel, mungkin mengecek ongkos yang Nara tanyakan. "Sesuai aplikasi, ongkosnya dua puluh lima ribu, Mbak," jawabnya memberikan senyuman manis kepada Nara.

Nara merogoh tasnya untuk mencari dompet. Dan Mas-mas itu menatap setiap gerak-gerik Nara dengan intens. Nara sebenarnya sedikit risih, tapi mau bagaimana lagi? Nasibnya memang terlahir cantik selalu menjadi incaran para lelaki, kecuali Kevin. Ah, mengapa Nara selalu terpikir tentang Kevin terus? Apa dia merindukan lelaki itu? Jawabannya...

"Nara."

... Iya. Dia merindukan lelaki itu. Suara Kevin yang memanggil namanya terdengar sangat lembut.

Nara membalikkan badannya menghadap sang empu suara. Tepat beberapa langkah darinya, Kevin berdiri dengan melempar sebuah senyuman terbaiknya kepada Nara. Membeku, Nara tidak dapat berkutik saat menatap senyuman manis Kevin. Bahkan gadis itu menahan napas sesaat. Rasa rindu yang semakin membuncah dapat Nara rasakan bersamaan dengan rasa sakit saat mengingat kenyataan yang ada.

Kevin beranjak menipiskan jaraknya dengan Nara. Jika Nara merasakan rindu yang membuncah, maka Kevin juga merasakan yang sama. Bahkan lelaki itu sangat amat merindukan Nara hingga ingin mati rasanya menahan rindunya beberapa hari ini. Saat ini, ingin rasanya Kevin menarik tubuh mungil Nara masuk ke dalam dekapan hangatnya. Namun lelaki itu urungkan karena dia takut Nara akan merasa risih dan kian marah kepadanya.

"Kamu udah pulang?" tanya Kevin terdengar lembut di telinga Nara. Kevin tepat berdiri selangkah dari hadapan Nara. Dengan begitu, Nara dapat melihat dengan jelas paras tampan Kevin yang sangat dirindukannya itu.

Beberapa hari tidak bertemu dengan Kevin, mengapa lelaki itu semakin tampan dan semakin membuatnya berkali-kali lipat jatuh pada pesona lelaki itu? Padahal kan Nara saat ini tengah dalam mode menghindar dari Kevin. Walau Nara tahu dia tidak akan terus menerus menghindari pacarnya itu.

Entah apa yang Nara lakukan saat ini. Kakinya tanpa diperintahkan tiba-tiba saja bergerak meninggalkan Kevin begitu saja. Padahal Nara sangat ingin beranjak memeluk tubuh tegap Kevin namun tubuhnya tidak sejalan dengan keinginannya.

Es Kepal Milo (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang