Hobi Mas Kevin saat ini adalah membuat Nara baper. Nara harus apa kalau begini? ---- Nara Ghisellia Almara.
***
Hari ini Neysilla sudah boleh pulang dari rumah sakit. Walau awalnya dokter memperkirakan Neysilla dirawat tiga sampai empat hari saja, namun karena ada beberapa kendala akhirnya Neysilla baru di perbolehkan pulang setelah seminggu dirawat pasca melahirkan. Nara merasa senang dan lega karena kakaknya itu sudah kembali pulih dan tentunya dia juga akan kembali pulang ke rumah setelah seminggu ini menginap di rumah Aswan. Sebenarnya Nara sedikit merasa tidak enak jika menumpang tinggal di rumah Aswan, walau Nara tahu Aswan, Bunda Aswan, Tata dan Bang Jeffri tidak mempermasalahkan jika dia tinggal di rumah mereka, bahkan Tata sangat senang jika Nara tinggal bersamanya karena ada teman mengobrol berbagai macam hal. Nara dan Tata memang sangat cocok di bidang apapun dan mereka sama-sama menyukai satu hal yaitu drama Korea. Tujuan mereka menonton drama Korea tentunya untuk melihat ketampanan aktor-aktor yang berlaga.
Suara decitan ban mobil menandakan jika mobil yang dikendarai Mas Dimas sudah sampai di depan rumah. Mas Dimas memang sudah kembali dari pekerjaannya di luar Kota. Neysilla perlahan turun dari mobil sembari menggendong Aliyana, anak perempuan yang baru saja dilahirkannya seminggu yang lalu. Sementara Kenzie dan Mas Dimas mengekor dari belakang. Nara turun paling terakhir dan langsung membuka bagasi mobil untuk menurunkan barang-barang Neysilla selama berada di rumah sakit.
Suara heboh Mami Iren terdengar menyambut kedatangan Neysilla dan baby Aliyana. Wanita paruh baya itu memang sangat menunggu kedatangan mereka. Tanpa Nara sadari kedua sudut bibirnya terangkat menampilkan senyuman. Rasanya sudah lama tidak mendengar suara heboh Mami Iren.
Manik mata Nara menatap beberapa kerdus barang di bagasi mobil. Selama di rumah sakit, Neysilla banyak mendapatkan hadiah perlengkapan bayi dari teman-temannya atau dari rekan kerja Mas Dimas yang datang menjenguk. Perlahan Nara menarik satu kerdus dan mencoba mengangkatnya. Sebenarnya mengangkat barang-barang ini adalah tugas Mas Dimas, namun lelaki itu kini tengah membawa Kenzie yang tengah tertidur ke kamar dan Nara lah yang mengambil alih tugas Mas Dimas. Tidak apalah, hitung-hitung membantu kakak ipar yang selama ini sering diplorotin uang jajan olehnya. Pikir Nara.
"Berat juga ternyata," gumam Nara terlihat kesusahan mengangkat kerdus berukuran sedang itu.
Baru saja Nara ingin berbalik, seseorang menahan tubuhnya dan menuntun Nara menaruh kembali kerdus yang ada di tanganya pada bagasi mobil. Sontak mata bulat Nara membola saat merasakan kedua tangannya digenggam erat oleh Kevin. Yah seseorang itu adalah Kevin.
"M---mas Kevin?"
"Hmm?" sahut Kevin tersenyum lebar.
Senyuman itu membuat Nara tidak berkedip. Satu hal yang langka melihat Kevin tersenyum selebar dan selepas itu.
"Mas kok di sini? Ah, maksud Nara, bukannya jam segini Mas masih di kantor, ya?" Nara mengedip-ngedipkan matanya, lucu.
Melihat itu, Kevin terkekeh kecil dan sebelah tangannya mengacak-acak rambut hitam Nara dengan sayang. Kevin memang seharusnya saat ini berada di kantor, namun setelah mengetahui Nara dan Neysilla kembali pulang ke rumah, buru-buru lelaki itu meminta izin untuk pulang lebih awal, beruntung hari ini bosnya dalam mode baik dan memperbolehkannya pulang lebih awal.
"Hari ini saya pulang lebih awal dan tadi kebetulan liat kamu kesusahan angkat kerdus, yaudah saya samperin kamu, deh," jawab Kevin santai, tidak lupa senyuman manis masih bertengger di wajah tampannya.
Nara mengangguk tanda mengerti. Setelahnya Nara kembali ingin mengangkat kerdus tersebut untuk dibawa masuk ke dalam rumah. Lagi-lagi Kevin menahannya dan mengambil alih kerdus tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Es Kepal Milo (TAMAT)
Ficción General"Mas itu kayak Es kepal Milo!" "Kenapa begitu?" "Kalian sama sama dingin. Tapi, ada manis manisnya." Nara Ghisellia Almara, diam diam memperhatikan Revano Kevin Agustio--tetangganya sekaligus orang yang paling tidak menyukai akan kehadiran Nara. S...