Bab 4: Di Makan Ya, Mas

297 29 14
                                    

Benar kata pepatah. Jika jatuh cinta itu bisa membuat seseorang menjadi seperti orang gila. Contohnya Nara.

***

"Ebujuk, ngapain lo telpon gue malam-malam begini? Gangguin waktu ehem-ehem gue sama lakik gue aja lo!"

Nara langsung bengong saat mendengar sederet kalimat panjang yang di lontarkan Lea---sahabatnya melalui sambungan vidiocall. Alis tebal Nara menyerit bingung dengan apa yang di ucapkan Lea kepadanya. Kalian tau, apa arti Ehem-ehem itu? Jujur Nara nggak tau dan Nara ingin tau.

Sepulang dari rumah Kevin, Nara langsung menyiapkan bahan-bahan masakan untuk membuat Nasi goreng cumi untuk bekal Kevin besok. Namun, kendala Nara adalah dia tidak tau bagaimana cara memasak nasi goreng cumi tersebut. Alhasil dengan ide cemerlangnya, Nara menelpon Lea---sahabatnya yang sudah menikah beberapa bulan yang lalu. Nara pikir Lea pasti bisa membantunya karena sahabatnya itu terlihat jago dengan urusan dapur, berbeda jauh denganya.

Manik mata Nara melirik jam dinding yang tergantung dekat pintu dapur. Masih pukul tujuh malam dan Lea udah mau ehem-ehem sama suaminya? Tapi tunggu, Nara masih belum mengerti ehem-ehem yang di maksud itu apa?

"Sorry Le, ini urgent banget. Ibarat gue ini pasien rumah sakit, gue termasuk pasien yang emergency," ucap Nara memelas dan Lea mendengus sebal di balik layar ponsel Nara.

"Emangnya lo kenapa?" tanya Lea malas-malasan. Terlihat perempuan itu duduk di atas kasur dengan baju tidur transfaran. Entah apa nama baju tidur itu.

"Jadi gini--eh itu si Arya kenapa gak pake baju, Le?" Mata bulat Nara membola melihat Arya---suami Lea duduk di samping Lea dengan bertelanjang dada.

Arya dan Lea kompak terkekeh geli melihat ekspresi kaget Nara. "Kan udah gue bilang, gue mau Ehem-ehem sama Arya," sahut Lea tertawa geli sedangkan Arya sibuk mengunakan kaos oblongnya.

"Ehem-ehem itu apa sih?" Dengan polosnya Nara melontarkan pertanyaan itu. Sedari tadi Nara sudah penasaran dengan arti dua kata itu.

Tawa Lea dan Arya meledak. Pasangan suami istri itu terlihat tertawa terbahak-bahak. Bahkan Lea sampai menepuk-nepuk bantal. Dan lagi-lagi Nara menyerit bingung. Mereka masih waraskan? Batin Nara.

"Makanya cepetan cari jodoh, biar tau ehem-ehem itu apa," sahut Lea masih di iringi derai tawanya.

Sedangkan Arya sudah tak tampak lagi di layar ponsel Nara. Entah kemana pergi suami sahabatnya itu. Cari angin, mungkin.

Nara mendengus sebal. "Jodoh gue kan udah ada, cuma si doi-nya aja yang terlalu cuek."

Lea bertopang dagu melihat wajah Nara yang memelas. Perempuan itu sebenarnya prihatin melihat Nara yang sudah dua tahun ini berjuang menarik perhatian Kevin.

"Lo mau minta bantuan apa tadi, Nar?" tanya Lea to the point.

"Ajarin gue cara masak nasi goreng cumi, plis" jawab Nara dengan ekpresi memohon.

Kening Lea menyerit. "Tumben lo mau masak. Buat siapa emang?"

Senyum Nara mengembang. Kedua pipi chabby Nara terlihat bersemu merah. "Buat Mas Kevin dong. Calon imam gue tuh."

Lea memutar kedua bola matanya melihat tingkah Nara yang terlalu bucin terhadap lelaki bernama Kevin itu. "Di mbah Google kan bisa lo cari gimana cara masaknya, Nar. Buat apa henpong baru lo kalo gak di gunain?"

Nara mencurutkan bibirnya, sebal. Yah, Nara memang baru saja membeli handphone keluaran terbaru. Walau belinya dengan cara kredit, tapi Nara cukup bangga karena dari hasil kerjanya selama ini dia bisa membeli handphone yang di idamkannya sejak dulu.

Es Kepal Milo (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang