" adek sini turun bantuin mamah "
menghela nafas pelan, aku segera mempause film yang tengah aku tonton di kamar. beranjak turun dari atas kasur, aku berjalan menuju dapur dengan langkah gontai.
aku mengerutkan kening bingung melihat mamah yang tengah sibuk dengan alat - alat memasaknya yang aku tidak mengerti apa fungsi alat tersebut.
" kenapa mah ? "
tanyaku merubah atensinya menjadi kearahku yang sudah berada di sebelahnya. aku lihat, beliau sedang memanggang kastangle ? seingatku itu namanya. kue kering yang diatasnya di hiasi oleh parutan keju.
" bantuin mamah masukin kue ke dalem toples ya ", ucap beliau lembut seraya menunjuk kearah satu loyang kastangle yang sudah matang.
mengangguk setuju, aku pun mengambil toples bening yang sudah beliau siapkan di kabinet dapur. sebelum itu, aku mencuci tanganlu terlebih dahulu sebelum memasukkan semua kastanglenya.
" bikinnya banyak banget mah "
ucapku mencoba basa - basi karena keadaan rumah sepi dan hening. rasanya jadi aneh jika diam begini.
" sekalian buat anak - anak ", jawabnya sembari menaburi parutan keju diatas kastangle yang akan di panggang di oven kesayangannya.
" bukannya pada pulang ya mah ? "
anak - anak yang beliau maksud adalah penghuni kost dirumah lama yang sudah mamah jadikan kost - kostan. berhubung rumah lamaku dekat dengan kampus di kotaku.
" masih ada kok. kamu sih gak pernah ikut mamah ke sana. lumayan tau kalau ke sana, mungkin ada yang cocok sama kamu "
" mamah ", rengekku kepada beliau.
sembari menunggu kastangle lainnya matang, aku menopang daguku. mengingat - ngingat siapa saja yang tinggal disana. pernah aku berkunjung kesana, seingatku ada lima laki - laki yang berstatus mahasiswa disana.
oh aku ingat salah satu dari mereka. namanha shotaro. senyum matanya sangat menggemaskan. aku kira dia masih SMA sepertiku, ternyata sudah kuliah.
" mah, nanti adek ikut ya kesana "
. . .
membuka gerbang rumah lama ku, aku di buat terkejut sedikit karena ada beberapa motor terparkir disana. menandakan mereka masih disini.
memasukkan motorku kedalam, mamah sudah masuk terlebih dahulu kedalam. sejujurnya aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan disini. mungkin aku disuruh untuk menyapu atau membereskan kekacauan para lima laki - laki itu.
melangkah masuk kedalam, aku mengeratkan genggaman tanganku di ujung jaket yang tengah aku gunakan sore ini. keadaan ruang tengah rapih dan bersih. sepertinya mereka sering membersihkannya.
" (y/n) kan ? "
aku tergelak kaget ketika namaku di panggil. lantas aku menoleh kearah sumber suara itu.
" shotaro ? ", cicitku ketika melihat tubuhnya mendekat kearahku.
" iya, aku shotaro. kamu lupa ? "
tanyanya dengan suara lembut. atau mungkin dia memang memiliki suara yang lembut dan enak di dengar ?
menggelengkan kepala kecil, aku tersenyum kikuk kearahnya. " liat mamah enggak ? ", tanyaku ketika aku tidak melihat keberadaan mamah di ruang keluarga. di teras belakang pun sepi tidak ada orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
sugar ; NCT
Fanfictionft. nct wayv oneshot/imagine "berimajinasi bersama NCT" © ddeojun, 2020