𝗒 𝖺 𝗇 𝗀 𝗒 𝖺 𝗇 𝗀

4.1K 441 6
                                    

Aku menutup buku kumpulan soal yang tebalnya bukan main. Meregangkan semua otot karena duduk terlalu dikursi. Mataku menatap kearah jam kecil yang terletak di nakas sebelah kasur.

01.46

" lama juga "

Gumamku pada diri sendiri. Dengan cepat aku membereskan buku - buku berserta alat tulisku diatas meja. Menata dengan rapi lalu menarik kursi yang aku gunakan tadi, menaruhnya di tempat semula.

ting ting ting

Ponselku berdering. Menandakan ada pesan yang masuk. Tanganku dengan cepat menyambar ponselku yang terletak di atas meja.

yangyang

| hey
| still up ?
| eh beneran masih bangun

kenapa ? |

| gue boleh kerumah lo enggak ?

?? |

| gue di depan pager


Mataku membulat sempurna membaca pesan yang baru saja Yangyang berikan. Aku langsung membuka gorden jendela kamar dan melihat kearah bawah. Ternyata benar, disana ada motor milik Yangyang beserta Yangyang yang tengah menatap kearahku dari bawah sana.


yangyang

lo lagi mabok apa gimana ?? |
bisa - bisanya |

| I need your help
| please...

Aku membuang nafasku gusar.

" ntar ketauan bunda gimana "

Aku berdecak kesal. Dengan keberanian tidak terlalu banyak, aku memutuskan untuk menerima Yangyang. Berjalan keluar kamar dengan langkah pelan. Meminimalisir suara agar bunda dan penghuni rumah lainnya tidak terbangun.

Membuka pintu utama dengan perlahan. Setelah terbuka semuanya, aku langsung di suguhi hembusan angin malam yang dinginnya bukan main.

" Nanti gue cerita semuanya "

Aku hanya mengganggukkan kepala menanggapi perkataan Yangyang.

" Masukin motor lo, taruh paling dalem "

Aku menyuruh Yangyang menaruh di garasi paling dalam, menutupinya dengan jas hujan yang kemarin baru saja di pakai karena hujan mendadak. Melihat sebentar kearah motor Yangyang, apakah sudah tertutup sempurna.

" Lepas sepatu lo "

Aku melirik kearah Yangyang yang tengah melepas sepatunya. Aku mengambil sepatu Yangyang dan menaruhnya dalam kotak sepatu bekas. Menaruhnya lagi di rak paling bawah.

Yangyang mengikuti arah langkahku dari belakang. Setelah sampai di depan pintu kamarku, aku menghembuskan nafas legah. Semoga tidak ada yang terbangun.

" Masuk dulu "

Yangyang menelan ludahnya kasar.

" Ini kamar- "

" Cepet masuk "

Aku menutup pintu kamarku setelah Yangyang masuk. Berjalan turun menuju dapur, mengambil segelas air untuk Yangyang. Perjalanan dari rumahnya kerumahku tidak dekat, dipastikan dia haus.

Setelah masuk menuju kamarku, aku menaruh segelas air itu di meja belajarku. Setelah itu mendudukkan diriku diatas kasur, lalu menatap kearah Yangyang yang tengah duduk di kursi meja belajarku. Aku melipat kedua lenganku didepan dada, menunggu Yangyang menjelaskan semuanya.

" Lo kabur ? "

Ucapku setelah melihat tas Yangyang yang tergeletak di sebelahnya.

Mengingat kembali, keluarga Yangyang memang sedikit bermasalah. Ah lebih tepatnya Ayahnya ini yang membuat masalah.

Cukup lama aku menatap Yangyang yang tengah merundukkan kepalanya.

" Lo kalau gak mau cerita sekarang- "

" Gue cerita "

Aku mendengarkan semua cerita Yangyang.
Sejujurnya aku sedikit kaget dengannya. Yangyang sangat terbuka kepadaku. Dia berani menceritakan semua masalahnya kepadaku. Aku merasa....spesial ?

" Ah sorry sorry, gue jadi emo gini "

Yangyang menyeka air matanya yang tidak sengaja turun begitu saja. Buru - buru mengambil beberapa lembar tisu yang terletak di nakas sebelah kasurku, memberikannya kepada Yangyang.

" it must be hard right ? "

Yangyang menganggukkan kepalanya kecil.

" yeah "

" jadi lo mau jelasin semua ke nyokap lo ? "

Yangyang mengangkat bahunya, " i don't know ". Dia melemparkan senyuman kearahku. Senyum terpaksa.

" saran gue, lo jangan langsung jelasin to the point ke nyokap lo "

" basa - basi dulu, ajak nyokap lo makan atau kemana. cari timing yang tepat "

Tanganku terangkat mengusap bahu Yangyang, mencoba sedikit menenangkan. Matanya memerah menahan tangis.

" Lo kalau mau nangis, nangis aja "

Entah dorongan darimana, aku berani memeluk Yangyang. Mengusap punggungnya yang tiba - tiba bergetar. Aku menghela nafas. Rumit juga.

" let it out, i'm here "

-

( maaf ganggu pagi - pagi )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( maaf ganggu pagi - pagi )

akhirnya up :(
belakangan ini aku lagi sibuk+kepala sakit banget. malem ini baru ilang. alhamdulillah :")
pas dapet ide ini keinget Yangyang mulu, padahal Yangyang udah ada partnya :(

udah lama gak nulis cerita, jadi agak susah ngembaliin feelnya :')

have a nice day !!

sugar ; NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang