𝗄 𝗎 𝗇

5.1K 565 14
                                    

Kakiku berjalan mengendap - ngendap masuk kedalam rumah. Keadan rumah gelap, mungkin semua penghuni rumah sudah tertidur. Menutup pintu utama dengan perlahan, aku melanjutkan langkahku menuju tangga.

Klik

" Inget pulang ternyata "

Lampu menyala beriringan dengan suara laki - laki yang sangat familiar di telingaku.

Aku merundukkan kepalaku, tidak berani menatap kearah Kun. Jantungku sudah berdetak tidak karuan. Aku mengambil nafas dalam - dalam lalu kembali berjalan melewati Kun yang berada di depanku.

Namun pergelangan tanganku ditahan. Kun menarikku kasar dan mencengkramnya kuat. Aku hanya berdesis menahan sakit di lengan kanan. Mungkin akan muncul bekas kemerahan di sana nantinya.

Matanya menelisikku, dari ujung rambut hingga kaki. Matanya kali ini tidak lembut melainkan tajam. Rahangnya mengeras seketika saat indera penciumannya mencium bau parfum yang jelas bukan milikku atau miliknya.

" Siapa ? "

Tanyanya dengan nada dingin dan menusuk.

Aku diam, lidahku kelu untuk mengatakan sepatah kata apapun.

Mata Kun masih setia menatapku walaupun aku tidak berani menatap kembali kearahnya. Dirasa tidak di beri jawaban olehku, Kun meninggalkanku begitu saja di ruang tengah. Menutup pintu ruang kerjanya keras yang menimbulkan suaranya yang menggelegar.

Disitu tangisku pecah.

☁️

" Ugh- "

Aku membuka mataku, sedikit menyipit karena sinar matahari yang masuk melalui jendel-tunggu,

Buru - buru aku merubah posisi tiduranku menjadi duduk tegap. Kepalaku menoleh kesekaliling. Ini dikamar, bukannya aku kemarin tertidur di ruang tengah ?

Cklek

Pintu kamar mandi terbuka, disana terdapat Kun yang tengah mengeringkan rambutnya menggunakan handuk. Matanya menatapku sebentar, lalu pergi begitu saja keluar dari kamar.

" Sebegitu marahnya denganku "

Tidak perduli bagaimana keadaanku sekarang. Dengan cepat aku menyusul Kun didepan, sebelum itu aku mengambil bungkusan kecil dari dalam tasku. Aku harus menjelaskan semuanya.

" Kun "

Panggilku dengan suara kecil.

Telingaku mendengar helaan nafas dari Kun.

" Maaf aku, aku- "

" Apa lagi ? Mau pakai alasan apa lagi ? "

Aku mengeratkan cengkraman tanganku di ujung baju kemarin yang masih aku kenakan sampai sekarang.

" Dengerin aku dulu "

Aku terpaksa meninggikan suaraku agar Kun mengalah sejenak. Tidak memotong ucapanku dulu.

Kakiku menghampirinya di meja makan. Menaruh bungkusan kecil itu di hadapannya.

" Happy birthday "

" Maaf dihari spesialmu ini kita malah bertengkar. Kemarin aku nyari hadiah kecil - kecilan buat kamu. Aku pulang larut ya karena nyari hadiah ini, "

Aku menunjuk kearah bungkusan kecil itu, " bukalah " lanjutku.

" Tentang bau parfum, itu bau parfum ini. Kemarin enggak sengaja kena semprotan dikit di baju "

Kun menatapku dengan mata yang terlihat menyesal. Laki - laki itu kemudia menarikku menuju dekapannya. Mengusap kepalaku sambil mengucapkan kata maaf. Dan itu berkali - kali.

" Aku udah maafin, udah stop "

Aku terkekeh kecil melihat matanya yang memerah.

" Maaf, aku- "

Aku mengecup bibirnya sebentar agar berhenti mengucapkan kata maaf.

" Selamat ulang tahun, i love you "

🌼

( Aku kira kamu lupa )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Aku kira kamu lupa )

HUAAAAAA
Aku gak bisa bikin konflik pertengkaran gais, maaf jatuhnya cringe :')
Berdoa ye, semoga oktober besok nct comebcak ot21 :)

have a nice day semuaa 💚

sugar ; NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang