𝗌 𝗎 𝗇 𝗀 𝖼 𝗁 𝖺 𝗇

3.8K 412 41
                                    

" boleh masuk ? "

" mau di grebek masal ? "

sungchan berjalan mundur dari pagar rumah tempat di mana aku kost sekarang. malam ini entah dorongan dari mana sungchan mengajakku keluar.

setelannya hari ini lumayan, lumayan membuat pening maksudnya. hoodie hitam, celana traning hitam dengan garis - garis putih di pinggirannya. serta rambutnya yang sedikit berantakan itu benar - benar membuat salah tingkah.

menutup pagar serta menguncinya, aku segera berjalan beriringan dengan sungchan menuju motornya yang terparkir di sebelah.

" tumben ngajak keluar "

tanyaku basa - basi sembari menaiki motor milik sungchan, duduk manis di jok belakangnya. aku menaikkan satu alisku sambil menatap kearahnya.

sungchan mendekat kearahku, " ya mau aja, kapan lagi lo diajak keluar sama orang ganteng ", katanya sambil menaikkan resleting jaketku hingga ujung guna menutupi kaos putih tipis yang aku gunakan malam ini. " dingin, ntar lo masuk angin ".

sial, ini tidak baik untuk kesehatan jantung.

mataku menatap kearah punggung lebar milik sungchan dari belakang. aku ingin memeluknya sekarang. sungguh.

sungchan mulai menjalankan motornya. dia menjalankan motornya dengan kecepatan pelan. walaupun aku sudah menggunakan jaket serta celana panjang, angin malam tetaplah angin malam. dingin.

tanganku terangkat untuk memegang kedua sisi hoodie hitamnya. aku tidak berani memeluknya. ayolah, yang benar saja. bisa - bisa besok aku akan di goda setengah mati olehnya.

" kalau mau meluk tuh langsung aja, nggak usah malu - malu "

tangan sebelah kiriku tiba - tiba di tarik olehnya, begitupula dengan sebelah kanan. kini kedua tanganku memeluk pinggangnya. menelan ludahku kasar, aku menggigit bibir bawahku menahan rasa malu.

" mau kemana ? "

aku melirik sekilas kearah kaca spion sebelah kirinya. aku melihat senyum tipis miliknya sekarang. gila, itu saja bisa membuat pipiku merona.

" kemana aja, asal sama lo "

mengambil nafas sebanyak - banyaknya aku menahan pekikan sekarang. kenapa dia sering sekali mengatakan kalimat manis ?

" dangdut ah ", balasku sambil memukul pelan punggungnya.

" nasi goreng atau soto ? "

motornya berhenti tidak jauh dari gerobak nasi goreng atau soto ayam. kita sudah sampai di depan komplek. setiap malam biasanya banyak penjual nasi goreng ataupun soto berjualan disini.

" soto deh "

sungchan mengangguk. menjalankan motornya kembali, sungchan memarkirkan motornya. tangannya tiba - tiba menggandeng tangan kananku. aku cukup dibuat kaget dengannya malam ini.

sungchan menyuruhku untuk duduk terlebih dahulu. menurutinya, aku memilih duduk di meja yang letaknya agak di belakang namun tidak terlalu belakang. setidaknya tidak terkena angin yang berhembus malam ini.

dia kembali dengan senyuman khas miliknya. duduk di bangku sebrangku, dia menaruh kunci motornya kedalam saku hoodie hitamnya. menaikkan kedua lengan hoodie miliknya hingga sebatas siku, sungchan kembali melihatku.

" liat apaan ? "

aku menggeleng kuat hingga beberapa helai rambutku menutupi wajah. tangan sebelah kanan sungchan tiba - tiba menyingkirkan beberapa helai rambutku. menyelipkannya di belakang telingaku. lagi - lagi dia tersenyum dengan polosnya.

sugar ; NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang