" sweater pada di cuci ya ? ", gumam ku kepada diri sendiri.
menghela nafas pelan. aku menadangi isi lemari milikku sekarang. mencari sekiranya satu sweater atau hoodie yang tersisa di dalam sana. hanya tersisa satu sweater tetapi itu sudah terlalu kecil dan tipis.
aku menggembungkan kedua pipiku sembari berpikir. hujan di luar semakin deras, membuat hawa di dalam apartemen milikku menjadi lebih dingin dari biasanya.
" ah, sungchan gimana ya ? "
sungchan, teman satu angkatanku yang tidak sengaja menjadi roommate-ku empat bulan belakangan ini. sungchan sebenarnya teman masa kecilku-mungkin sekarang juga teman. tetapi tidak terlalu. ibunya merupakan teman dekat ibuku.
kata ibuku, karena kampus tempat belajarku sama dengannya, beliau menyuruhku untuk berbagi kamar dengannya. berhubung kamar di apartemen yang aku tinggali sekarang itu ada dua. satu untukku dan satu untuknya. kamarku bersebrangan dengannya.
walaupun dia sering mematikan pembicaraan denganku, menjawab pertanyaan ku dengan nada datar dan tanpa minat, tetapi aku masih ada sedikit rasa perhatian. hujan deras begini, bagaimana cara dia pulang ?
atau, dia sudah pulang ?
untuk memenuhi rasa khawatirku, aku mulai melangkahkan tungkai ku keluar dari dalam kamar, berjalan menuju kamar milik sungchan. mengetuknya terlebih dahulu, memastikan saja. siapa tau dia sudah pulang tetapi aku tidak menyadarinya.
total tiga kali ketukan aku lakukan tidak ada balasan dari dalam sana. mengulum kedua bibirku, aku pun membuka knop pintu kamarnya dengan perlahan.
membukanya sedikit, melihat keadaan kamarnya.
kosong. dan juga rapih.
kamarnya, bernuansa abu - abu. simpel tetapi nyaman untuk di lihat.
kedua netraku kini terhenti pada gantungan bajunya yang terletak di dekat pintu kamar. ada satu hoodie di sana.
senyuman tipis terlukis di wajahku-dan niat nakal pun muncul.
meminjam satu hoodie darinya.
tidak masalah kan ? aku harap begitu.
menghembuskan nafas pelan, aku mulai melangkah masuk kedalam kamarnya. berhenti tepat di depan lemari pakaiannya. tanganku terangkat untuk membuka pintu lemari itu.
" chan . . pinjem satu ya ", izinku dengan suara pelan.
terkekeh kecil, tanganku mengambil satu hoodie miliknya yang berwarna ungu pudar.
setelah memakainya, bau dari parfum miliknya menerobos masuk kedalam indera penciumanku. wangi parfumnya ini tenang dan membuat nyaman (?) (ini random aja ya. kalo ada yang tau bau parfum sungchan bisa komen. atau parfum sungchan apa :D)
" ngapain ? "
suara itu membuyarkan lamunanku. membalikkan badanku dengan cepat, mataku menangkap perawakan sungchan di ambang pintu sana. jaketnya sedikit basah, begitu pula dengan rambut coklat tuanya.
" i,itu-pinjem ", jawabku terbata - bata seraya menarik hoodie ungu pudarnya yang sudah aku kenakan.
sungchan di ambang pintu sana menatapku dari ujung kepala hingga ujung kakiku. hingga pada akhirnya tatapannya berhenti pada kedua manik mataku. menatapku dengan tatapan berbeda. tidak seperti biasanya.
" maaf . . gue copot "
" nggak-pake aja kalo lo mau "
aku melemparkan tatapan kebingungan kearahnya. dia, membolehkan ku untuk memakai bajunya ?
KAMU SEDANG MEMBACA
sugar ; NCT
Fanficft. nct wayv oneshot/imagine "berimajinasi bersama NCT" © ddeojun, 2020