Sepertinya hari ini dan seterusnya menjadi hari yang buruk. Ah tidak buruk - buruk sekali, hanya perlu pembiasaan saja.
Jadi hari ini perpindahan tempat duduk dan wali kelasku memilihkan sendiri pasangan duduk siswanya. Dan ajaibnya, wali kelasku memilih aku untuk duduk dengan Liu Yangyang. Laki - laki pendiam yang belum lama ini menjadi pacarku.
Kalau diingat kembali bagaimana cara Yangyang menembakku, caranya agak sedikit tidak tulus ? Katanya, dia mendapat tantangan untuk menembak salah satu perempuan di kelas, dan Yangyang memilihku. Awalnya canggung. Banget. Tapi sebenernya Yangyang anaknya asik kok, tapi ya sifat dinginnya sudah melekat di tubuhnya.
Aku kira itu hanya tantangan saja, tidak dianggap serius, tapi. Malamnya Yangyang mengirim pesan kepadaku bahwa dia benar - benar menembakku.
" Saya pamit dulu, ini sampai semester depan, jangan ganti - ganti duduk. Permisi "
Ah....sialan.
Dengan malas aku mengambil tasku di tempat duduk lama menuju tempat duduk disebelah Yangyang. Yangyang sendiri tidak memperdulikanku. Laki - laki itu masih fokus dengan game di ponselnya.
" Fuck "
Aku kaget mendengar umpatan jelas dari mulut Yangyang. Dengan cepat aku menepuk pundak sebelah kanannya. Mengisyaratkan untuk merubah atensinya menuju ke arahku.
" Apa ? "
" Dijaga omongannya "
Aku menatapnya datar. Sedangkan Yangyang ? Laki - laki itu hanya memutar bola matanya malas lalu melanjutkan kembali game yang sempat tertunda.
Ah susah ya memiliki pacar dingin dan jutek seperti ini.
🌼
" Mampir kesitu bentar "Aku hanya mengangguk menanggapi ucapan Yangyang.
" Tunggu sini "
Aku melihat Yangyang berjalan memasuki minimarket dekat sekolah. Entah laki - laki itu hendak membeli apa. Aku juga tidak peduli, yang pentinh aku bisa pulang.
Tak perlu waktu lama, Yangyang sudah kembali. Aku melihatnya dengan tatapan selidik. Tidak membawa apapun.
" Apa ? "
" Beli apa tadi ? "
" Gak perlu tau "
Aku menghela nafas. Ah ucapannya menusuk sekali. Yangyang tidak ambil pusing, laki - laki itu kembali memakai helmnya, dan menyalakn mesin motornya.
Aku mengepalkan tanganku kesal.
Tanpa aba - aba, Yangyang menarik kedua lenganku agar melingkar di pinggangnya. Tangan kirinya mengusap punggung tanganku, yang membuatku luluh seketika. Rasa kesal tiba - tiba hilang begitu saja. Ajaib ya ?
Tidak terasa sudah sampai rumah saja.
Aku pun turun dari motor Yangyang. Melepas helmku dan memberikannya kepada Yangyang, ya karena itu helm miliknya yang menganggur di rumah.
" Makasih "
Sebelum aku membalikkan badan, Yangyang terlebih dahulu menarik lenganku. Memberikan satu bungkus coklat. Aku terdiam. Ada apa ?
Yangyang buru - buru membuka helmnya yang membuat rambutnya acak - acakan. Ah lucu sekali pacarku ini.
" Maafin gue tadi pagi. Maaf gue kasar sama lo "
Aku tertawa kecil melihat sebetapa menggemaskannya Yangyang saat menciut seperti ini. Yangyang menatapku tajam setelahnya.
" Iyaa udah aku maafin. Lagi pula sifat kamu gini udah mendarah daging. Mau ngerubah juga pun susah. Jadi ya, aku terima aja
"
Yangyang tersenyum. Sangat manis. Senyum yang tidak pernah dia tunjukkan sama sekali." Heh udah magrib cepet pulang. Pacaran kok di depan rumah "
Ah sialan. Ganggu saja.
" Panas kan ? Makanya cepet cari pacar gitu, biar gak nyinyir aja kak "
Yangyang tertawa renyah melihat ekspresi kesal milik Doyoung, kakakku.
Hah.....kenapa enggak dari kemarin sih kamu gini.
🌼
( Pertama kali pap ke kamu )
Bayangin Yangyang jadi pendiem, judes, jutek susah :) DIA TERLALU GEMOY :)
WOY 7 DREAM AAAAAA NANGIS T^T
have a nice day semuaa 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
sugar ; NCT
Fanfictionft. nct wayv oneshot/imagine "berimajinasi bersama NCT" © ddeojun, 2020