*Alumni Hati_16*

503 45 7
                                    

Naruto masuk kedalam kelas, yang langsung mendapat tatapan dari semua teman temannya, Naruto heran ada apa?
Tanpa Naruto sadari, berita tentang perkelahian nya dengan murid dari Suna, telah menyebar luas.

"Naruto, kau tak apa" Teriak Kiba begitu melengking.
"Kau terluka, mana yang sakit, mana, astaga wajahmu biru biru, sakit kah" ucap Kiba terus cerocos sebegitu khawatir dan panik kah Kiba melihat keadaan Naruto, jika iya sangat pengertian sekali Kiba ini.

"Aaasshh" Naruto mendesah kesakitan saat tangan Kiba dengan lancang menyentuh memar di sudut bibir Naruto.

Fuck Kiba, seperti itu mungkin isi hati Naruto, sudah tau biru biru kenapa di pegang sudah pasti sakit, memang tolol anjing satu ini.

"Sakit bodoh" pekik Naruto memarahi Kiba.
"Kupikir cuma manusia yang punya rasa sakit" gelak Kiba tertawa.

Shikamaru dan yang lain hanya cengengesan kecil melihat tingkah Kiba dan Naruto.

" Maksud mu aku ini bukan manusia?" Tanya Naruto.
" Kau kan rubah hahaha" tawa Kiba melengking saat meledek Naruto.
"Di keluarin ekor sembilan hampus kau, jadi tai!" Ucap Naruto malas lalu duduk di kursinya.

"Mau balas dendam?" Ucap Sai
"Ayo balas dendam, masa cuma begini, kau mau terus terusan di ejek oleh mereka" timbal Kiba memanas manasi

Naruto terlihat sedang berpikir, dia harus mengambil langkah apa, balas dendam atau diam saja.

" Shika" tanya Naruto kepada Shikamaru, mungkin Naruto takut salah pilih tindakan, makanya dia bertanya kepada Shikamaru, karena bisa di bilang sikap Shikamaru lebih dewasa dari pada bocil bocil kematian ini.

Shikamaru tampak berpikir.

"Ayolah shika, tangan ku ngatal ingin menghajar mereka" ucap Kiba terus saja mengompor ngompori.
"Hilih, so soan sekali kau, Gilian beneran berantem, yang katanya bakalan maju paling depan, malah lari pulang paling depan" ucap Shino malas dengan sikap Kiba.
"Ya kan aku juga bantu, bantu doa di rumah"ucap Kiba nyengir.
" Kekerasan di balas kekerasan itu sepertinya ide yang buruk, tapi jika masalahnya Hinata yang ikut di bawa bawa, hayulah gaskeun" Ucap Shikamaru, yang langsung mendapat surakan dari teman temannya tanda setuju.

"Aku jadi mage saja ya, Shikamaru tank, Naruto Hyper, Shino marksman, Sai Fighter, yang lainnya Minions" ucap Kiba dengan ciri khas tertawanya.

Tiba tiba Hinata datang menghampiri mereka tanpa di sadari Hinata menguping sedikit pembicaraan mereka.

"Kalian mau balas dendam?" Tanya Hinata.

Pertanyaan Hinata Mampu membuat mereka jantungan saking kagetnya, Mereka pikir Hinata belum datang.

"Nar?" Tanya Hinata.
"Engga Nata" elak Naruto berdiri dari duduknya menghampiri Hinata, yang terlihat sedang gelisah.
"Engga apanya, tadi jelas jelas aku dengar dengan telingaku sendiri, kalian mau balas dendam, udahlah jangan di perpanjang" ucap Hinata, entahlah Hinata hanya takut, rasa takut itu membuat Hinata sedikit emosi.

"Kau tak apa? Masih ada yang sakit?" Tanya balik Naruto, Naruto memang khawatir dengan Hinata, tapi juga ingin mengalihkan pembicaraan mereka, sambil sedikit mengelus wajah Hinata, kemudian tangan, lalu menggenggamnya, tapi sayangnya di hempas oleh Hinata.

"Jangan mengalihkan pembicaraan Naruto" ucap Hinata sedikit emosi.
" Engga Nata, Tadi cuma bencanda" Naruto masih mengelak.
" Aku gasuka ya kau berkelahi seperti itu, jangan so jadi jagoan" ucap Hinata sedikit mendorong dada bidang Naruto, lalu duduk di kursinya.
"Nat" Saat Naruto ingin mendekati Hinata di tahan oleh Ino.

"Biarkan Hinata tenang dulu, kau tau kan kenapa Hinata segitu marahnya, dia itu khawatir"ucap Ino lalu menyusul Hinata duduk di sebelahnya sambil menenangkan Hinata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alumni HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang