Alumni Hati_*11

1.9K 131 11
                                    

Alumni Hati Otw Reuni.

Pagi yang cerah untuk jiwa yang lemah, lemah hati, suka tiba tiba ambyarr, baru disenyumin mantan di jalan saja sudah lembek, kejang kejang, ngebudah, overdosis, memang senyuman mantan bisa membunuh tanpa menyentuh.

Hyuga Hinata, matanya berbinar, senyuman secerah mentari hadir menghiasi wajah cantiknya, entah apa yang merasuki gadis itu, mungkin suasa hatinya sedang bagus, semestapun sepertinya menjadi cerminan dari diri Hinata , dimana jika Hinata bersedih semesta pun ikut bersedih dengan diturunkan nya hujan, jika Hinata marah, semesta pun ikut marah dengan cara banyak petir yang menyambar, jika Hinata sedang berbahagia, seperti sekarang ini, cuaca yang cerah, ditambah kicauan burung burung kecil sebagai pelengkap indahnya cuaca pagi hari ini.

Hyuga Hinata bersama Hyuga Neji tengah berada di sebuah meja makan, hanya sekedar untuk menyantap sarapan mereka yang sudah di sediakan oleh para main, disela menyantap sarapannya itu, sumpah Demi apapun Neji dibuat bingung oleh sikap Hinata yang tiba tiba saja bertingkah konyol seperti ini, tatapannya tak lepas dari adik kesayangan itu, memperhatikan Hinata yang tiba tiba saja tersenyum sendiri padahal tidak ada hal yang lucu, otaknya benar benar dibuat penasaran oleh Hinata, seingat Neji, Hinata bersikap aneh seperti ini sehabis pulang dari mall kemarin, Pikiran Negatif Neji pun muncul, apa jangan jangan Hinata kesambet dedemit penunggu mall itu, pikir Neji.

Neji semakin ngeri melihat Hinata tersenyum senyum sendiri seperti orang gila, dengan hati hati, Neji mengulurkan tangannya lalu punggung tangannya menyentuh kening Hinata, mengecek keadaan Hinata, Neji takut jika Hinata memang benar benar gila gegara di rasuki oleh dedemit mall.

"Tidak panas tapi, biasa saja" Ucap Neji merasakan suhu kening Hinata, yang memang biasa saja, lantas apa yang membuat adiknya itu tersenyum senyum.

"Ish apaan si kak, kau pikir aku ini gila" Ucap Hinata kesal, menyingkirkan tangan Neji dari kening nya.

"Kau aneh tau, senyum senyum ga jelas, kau tidak papa kan Nata, tidak kemasukan dedemit mall kemarin kan, atau kita pergi ke ustdz dulu, kau butuh ruqiah" Ucap Neji yang tiba-tiba saja panik tidak bisa mengontrol diri, sambil menguncang guncang kan kepala Hinata.

Hinata merasakan jika kepala nya akan putus sebentar lagi, sudahlah cukup percintaannya saja yang putus masa kepala juga ikut putus, pusing yang Hinata rasakan, guncangan Neji di kepalanya sangat kencang.

"Kakak" Teriak Hinata kesal, lalu menghempaskan tangan kotor Neji yang dengan kejamnya menguncang kepalanya satu satunya itu.

Melihat Hinata kesal hingga kepalanya memunculkan tanduk, Neji hanya bisa nyengir tanpa dosa, kepala Hinata tiba-tiba mengeluarkan asap, sudah dipastikan kekesalan Hinata sudah di ubun ubun, Neji yang mengetahui itu langsung berdiri dari kursi tempat duduknya lalu mundur beberapa langkah, sudah paham dengan apa yang akan di lakukan Hinata.

"KAK NEJI" Teriak Hinata, begitu teriakan Hinata menggema, dengan cepat Neji mengeluarkan jurus kaki seribu nya, dia berlari terbirit-birit takut jika gendang telinga nya hancur oleh teriakan hinata, namun tidak berjalan mulus, Neji terjatuh di tengah jalan gegara terkena lemparan sendal yang di pakai oleh Hinata, hingga mengakibatkan Neji tersungkur ke lantai.

Dengan santai Hinata berjalan menuju Neji yang sudah terjatuh di atas lantai, berjalan layaknya seorang psychopath yang telah melemahkan musuhnya, senyum meremehkan dia tunjukan kepada Neji yang tengah meringis kesakitan, kaki Hinata diletakan di atas kaki Neji yang kesakitan, lalu tangan kanannya, Hinata bentuk seperti sebuah pistol , pistol itu Hinata arahkan kearah Neji, dan dorr..

Alumni HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang