Alumni Hati_*08

1.9K 175 10
                                    

Jangan lupa untuk Vote, comment and share

Aku benci berdebat , karena aku tau
Sekali aku membuka mulutku, aku akan hilang kendali.

*****

Jam istirahat pun telah tiba, semua siswa berhamburan keluar dari dalam kelas, tujuan utama yang mereka tuju adalah Kantin, setelah beberapa jam yang lalu mereka terus berpikir dan menguras tenaga , kantin merupakan tempat yang paling tepat untuk mengembalikan tenaga mereka yang terbuang akibat kebanyakan berpikir soal rumitnya pelajaran.

Begitupun Naruto, dia keluar dari kelasnya, namun bukan kantin yang dia tuju, melainkan gudang yang berada di dekat Wc, untuk mengecek keberadaan Hinata, sekaligus pekerjaanya.

Keadaan disana sangat hening tidak ada orang yang berlalu lalang disana, karena gudang itu sudah lama tidak berfungsi, hanya untuk menyimpan barang bekas ataupun kursi kursi yang sudah rusak, namun inisiatif Naruto gudang itu akan dijadikan tempat yang layak, seperti tempat beskem nya ekstrakurikuler Tari, dan kebetulan sekali Hyuga Hinata sang mantan berbuat kesalahan yang merugikan dirinya sendiri, Naruto pun tak ingin kehilangan kesempatan itu, Naruto mempunyai dua keuntungan, pertama tidak perlu repot repot membersihkan gudang itu, dan kedua cocok untuk dijadikan balas dendam juga.

Tanpa banyak buang waktu, Naruto pun masuk kedalam gudang itu, untuk men cek hasil kerja Hinata bagaimana.

Setelah masuk kedalam, keadaan gudang itu gelap tidak ada sedikit cahaya disana, Naruto mencoba menekan saklar yang ada disana, tapi tetap gelap, karena mungkin lampu gudang itu mati atau rusak, keberadaan Hinata pun tak dapat dia temukan.

"Woy Mantan, kau dimana" Panggil Naruto sambil tangannya meraba raba.

Hening tak ada sautan dari Hinata, dimana keberadaan Hinata, atau mungkin Hinata kabur, pikir negatif Naruto.

Selang beberapa detik, tiba tiba ada suara yang mengagetkan Naruto.

"Namikaze Naruto, orang yang dulu begitu sangat mencintaiku, tapi sekarang begitu sangat membenciku hahaha" Ucap Hinata yang tiba tiba bersuara.

Mungkin karena gelap Naruto tidak dapat melihat Hinata, padahal Hinata berada di dekat pintu tepat dibelakang Naruto.

"Hinata kau dimana, kenapa lampunya mati" Tanya Naruto.

Hinata terkekeh mendengar pertanyaan Naruto.

"Sstttt jangan banyak bicara, biarkan aku yang bicara sekarang,kau sudah banyak sekali bicara, aku sudah tidak kuat" Sahut Hinata sambil bersandar ke pintu dengan kedua tangan yang disilangkan didadanya.

Entah setan gudang mana yang merasuki Hinata, tiba tiba dia berani berbicara kepada Naruto, atau mungkin Hinata sudah jengah melayani perlakuan konyol Naruto.

"Kenapa kau begitu membenciku Naruto" Tanya Hinata begitu banyak penekanan.

Naruto diam, dia ingin mendengarkan ucapan Hinata bisa sejauh mana dia berbicara.

"Oh aku tau jawabannya, kau benci padaku gara gara, aku memutuskan mu secara sepihak, tanpa memberikan alasan, sperti itu bukan" Ucap Hinata.

Hinata sudah sangat kesal dibuatnya, dia sudah cape harus dihukum sperti ini tanpa kesalahan yang jelas, Hinata malu dihujat setiap hari didepan orang banyak, Hinata lelah setiap hari ditindas, lebih baik sekarang dia beberkan kejadian dua tahun lalu, yang mengakibatkan Hinata harus meninggalkan Naruto.

Alumni HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang