"Satu suap lagi."
"Tidak! Aku sudah kekenyangan."
Jaehyun menghela nafas. "Kenyang gimana, kau baru saja makan tiga sendok!"
"Tapi aku kenyang! Makanan rumah sakit tidak seenak makanan buatan mu!" desis rose.
"Nanti jika kau sudah sembuh dan kepala mu susah membaik, aku berjanji akan membuat lagi makanan untuk mu yang lebih enak! Sekarang buka mulut mu!" kata jaehyun, sambil kembali mengangkat sendok dan menyuapkan pada rose.
"Tapi ini bubur! Aku tidak sukaa makanan hambar! Jika kau Mau makan saja, aku tidak mau!" kata rose melipat tangan di depan dada. "...satu suap lagi, kali ini aku benar benar memohon, Roseanne!" ucap Jaehyun.
Rose memutar bola matanya malas. "Apa? Apa? Memohon?" rose tertawa mendengar pernyataan Jaehyun, "...kau ini memaksa ya! Memaksa! Aku tidak mau!" kata rose.
Ya, seperti itu, dari tadi pasutri itu sudah bertengkar karena rose susah di suruh untuk makan, Jaehyun si pemaksa dengan rose si keras kepala, lengkap sudah.
Apalagi saat ini kepala rose di perban karena kepalanya sempat mengeluarkan darah, Jaehyun semakin kesal di buat nya.
Rasanya saat ini juga pria berlesung pipi itu ingin mengantarkan empat gadis gadis tadi masuk kedalam neraka.
karena sudah berani beraninya membuat ✨miliknya✨ menangis dan kesakitan.
Jaehyun menghela nafas. "Yasudah, minum obat mu, lalu tidur." kata jaehyun, laki laki itu berdiri dan mengambil obat di samping rose. "Baiklah, minum obat saja bukanlah masalah besar." ucap rose enteng.
"Tapi jay, kita akan langsung pulang kan? Tidak menginap di sini?" tanya rose hati hati, "tiga hari kita di sini." balas Jaehyun yang masih sentiasa memunggungi rose karena pria itu di sibukan dengan obat nya milik rose.
"Tapi aku tidak mau di sini!"
Jaehyun menghela nafas, ia berbalik pada rose sambil membawa obat dan air putih satu gelas. "Tiga hari saja, tidak lama, lihat keadaan mu, aku sangat khawatir." katanya lembut. "Tapikan aku baik baik saja! Lihat, aku bisa berlari, mau lihat!" kata rose.
"Tidak tidak! Okey, kita pulang malam ini, dan minum obat mu!"
Rose berbinar. "Yes! Okey."
Setelah meneguk obat nya, rose kembali merebahkan diri di brankar sambil melihat Jaehyun yang sibuk dengan obat-obatan nya. "Jay, duduklah di sini!" ajak rose.
Jaehyun mengangguk. "Aku duduk, ada apa? Ingin sesuatu?" rose menggeleng dan tangan hangat nya menyentuh kulit tangan Jaehyun, lalu mengengam nya. "Roseanne, aku ingin bertanya." kata jaehyun tiba tiba.
"Tanyakan saja."
Jaehyun mengambil nafas. "Apa yang mereka katakan pada mu sampai kau terlihat sangat kacau? Jujur!"
Rose terdiam sejenak, pikiran nya kembali berputar, mengingat kejadian tadi pagi ini, hati nya kembali sakit, manik mata hazel nya kembali memanas.
"Mereka tidak mengatakan apa apa."
Jaehyun menghela nafas berat, dan mau tak mau dia mengangguk pelan, dia tau yang rose katakan itu bohong, tapi kali ini dia akan diam dan mencari tau sendiri.
"Iya, Aku yakin kau tidak akan berhohong pada suami mu." balas Jaehyun mengelus puncak kepala sang istri.
Rose mendongak. "I-iya."
"Maafkan aku."
Rose menyerit. "Untuk apa?"
Jaehyun menghela nafas. "Aku datang terlambat, jika aku tidak terlambat kesana kau tidak akan terluka seperti ini, maaf."
KAMU SEDANG MEMBACA
[5]my possessive husband ; jaerose
Action"roseanne, kau dimana? Kenapa GPS nya tidak aktif?" -Jung Jaehyun.