Gun pov
Saat sudah tiba di terminal Krabi, hujan masih sangat deras mengguyur kota itu. Gun membuka tas ranselnya. Menyiapkan payungnya untuk segera turun
Gun turun dari bus setelah Off turun. Tentu saja ia sengaja melakukan itu agar tidak ketahuan. Seperti niatnya diawal, ia akan buru buru menghilang setelah sampai tujuan, agar Off tidak menemukannya
Niat awalnya tiba tiba luluh ketika Gun melihat Off turun dari bus tanpa payung dan berlari begitu saja menerabas hujan. Tubuh tinggi itu bisa dipastikan basah kuyup sekarang.
Gun turun dari bus dengan payungnya. Berjalan menuju kearah Off yang sedang terduduk di halte tua untuk berteduh. Gun rencananya hanya akan meninggalkan payungnya untuk Off diam-diam kemudian pergi. Tapi setelah mendengar kalimat yang terucap dari mulut lelaki tinggi itu, Gun lagi lagi mengingkari niat yang ia buat sendiri
"Aku disini, Off" kata Gun pelan. Sosok yang ia ajak bicara malah ngedumel sendiri frustasi. Lelaki itu berpikir kehadirannya di dekat Off kali ini hanyalah ilusi semata
"Ehm ehm"
Gun berdehem untuk menyadarkan sosok lelaki tinggi disampingnya agar segera menyadari keberadaannya disini
Off menoleh kearahnya. Sadar ada seseorang berdiri disampingnya sekarang
"Akukan sudah bilang, aku disini Off" kata Gun lagi memastikan. Ia tersenyum melihat respon Off yang sangat terkejut dengan keberadaannya sekarang
"Gunnnn?" Panggil Off setelah tersadar dari kagetnya. Sosok yang di carinya begitu susah kemarin tiba tiba ada di depannya. Padahal ia baru saja tiba di Krabi, seakan akan Gun datang kesini menjemputnya sekarang
Off langsung berdiri dan spontan memeluk tubuh lelaki mungil yang ia rindukan seketika. Payung yang Gun pegang hingga terjatuh saking Gun kaget dengan reaksi Off yang terlalu senang bertemu dengannya
"Gunn, aku mencarimu kemana mana, jangan pergi tanpa pamit lagi kumohon" kata Off sambil memeluk Gun dengan sangat erat
"Hmm. Aku sudah disini, Off" jawab Gun sambil membalas pelukan lelaki tinggi itu. Mengelus punggung Off yang basah perlahan. Baju Gun yang awalnya kering sekarang sudah ikutan basah karna Off yang basah kuyup memeluknya begitu saja.
Mungkin pelukannya sekarang akan memberikan sedikit kehangatan untuk Off, Gun tidak keberatan untuk memberikan itu sekarang
Gun melepas pelukannya dan menatap wajah Off saat ia bisa mendengar isakan tangis lelaki dalam pelukannya itu
"Ck, Kau menangis, Off?" Tanya Gun mengejek. Kini tangannya menghapus air mata yang jatuh di sudut mata dan pipi Off
"Kau harus tau betapa aku lelah mencarimu setiap hari, Gun. Kau tega sekali padaku. Aku menyusulmu jauh jauh kesini" jawab Off dengan nada merajuk
"Ya, aku tau itu. Yang penting sekarang aku disini kan?" Kata Gun sambil tersenyum
Off hanya mengangguk. Kemudian memeluk kembali tubuh lelaki mungil itu. Ia sangat merindukannya
"Kau bisa memelukku lagi lain kali, Off. Sebaiknya kita pergi dari sini, aku malu" kata Gun berusaha membujuk Off melepas pelukanya yang sangat erat. Orang orang di terminal mulai melihat kearah mereka. Memalukan
"Eheh. Mari lanjutkan di tempat lain" kata Off bercanda sambil melepas pelukannya
Gun mengambil payungnya yang terjatuh kemudian memberikanya pada Off
"Yuk" kata Gun sambil memberikan payung berwarna kuning pada Off. Gun tidak mengeluarkan payungnya yang satu lagi. Ia memilih mengikuti hatinya kali ini. Ia ingin membuka pintu hatinya selebar lebarnya saat ini. Membuka peluang besar bagi Off untuk mengisi penuh hatinya yang lama kosong
KAMU SEDANG MEMBACA
THE JOURNEY
Fanfiction[COMPLETED] Sebuah jurnal perjalanan seorang lelaki yang patah hati . . Seorang lelaki bernama Off Jumpol, lelaki tampan yang merupakan CEO perusahaan fashion ternama di Thailand, meninggalkan perkerjaannya untuk pergi berkelana, mencari obat pengh...