Mulai berjalan

932 135 12
                                    

Off yang masih kacau memutuskan untuk tidak masuk kantor hari ini. Sudah seminggu perkerjaannya tak ia kerjakan dengan baik, ia menyerahkan semuanya pada Krist, partner kerjanya selama ini. Krist adalah orang yang paling Off percaya dalam urusan perkerjaan, bisa dibilang mereka membangun perusahaan ini bersama hingga sukses seperti sekarang

Suara telepon Off berbunyi. Berkali kali. Tapi ia tidak peduli sama sekali. Off berbaring di kasurnya yang empuk, menatap langit langit kamarnya yang sepi. Perutnya mulai berbunyi. Sejak pagi ia memang belum beranjak sedikitpun dari kasurnya

Off bangun, menuju dapurnya untuk mencari makanan. Ia hanya menemukan beberapa buah buahan di kulkasnya. Ada Apel dan Chery disana. Ia menutup pintu kulkas itu dan berjalan kembali menuju kamarnya di lantai atas tanpa memakan atau menegak air sedikitpun.

Di ruang tamu, ia melirik tote bag berisi oleh oleh untuk Mild yang sengaja ia beli sebelum pulang ke Thailand. Diambilnya tote bag bertuliskan Prada itu dan membuangnya ke tong sampah sambil mengutuk segala perbuatan baik yang telah ia berikan selama ini untuk mantan kekasihnya itu

Ia bergegas naik ke kamar dan membuka lemari pakaiannya untuk berganti baju. Ia akan keluar untuk cari makan dan menyegarkan otaknya yang kusut

"Shiaa" umpat Off kesal ketika melihat barang-barang yang seharusnya tak ia lihat

Di sudut bawah bagian lemarinya masih ada barang barang Mild, ada beberapa baju, underware dan pouch make up yang memang biasa di tinggalkan pemiliknya disana untuk berjaga ketika mereka menghabiskan malam panjang bersama

Off mengambil bajunya asal dan segera menutup lemari itu rapat rapat. Ia pandangi seluruh sudut kamarnya. Ia baru menyadari banyak sekali barang mantannya yang masih tertinggal disana

Sialnya, semua barang barang di condo ini mengingatkan Off pada Mild. Jika di tarik kembali ke masa lalu, seluruh kehidupan Off memang terpusat pada perempuan itu, ia memberikan semuanya, menyediakan semuanya hingga hal hal kecil seperti Apel dan Chery yang ada di kulkas tadi. Kedua buah itu memang selalu ia stok setiap bulan, karna Mild menyukainya. Off memang sangat mencintai perempuan itu tulus dalam hatinya selama bertahun-tahun

"Sepertinya aku harus segera pindah rumah" kata Off masih memandangi setiap sudut kamarnya. Ia bahkan masih bisa melihat bayang bayang malam panas mereka pertama kali di kamar ini

Off membuyarkan pandangannya pada kasurnya yang nyaman, menghilangkan pikiran erotis yang baginya saat ini menjijikan. Ia meninggalkan condonya, pergi menuju restoran milik New, pacar Tay sahabatnya
....

"Oiii. Bolehkah aku minta makanan lezat hari ini?" Kata Off ketika menemui Tay di restaurantnyaa

"Mengg, ku kira kau mati. Aku belum bertemu denganmu sejak dari Jepang. Apa kau baik baik saja sekarang?" Tanya Tay yang sudah tau semua cerita Off dari Singto dan Krist

"Entahlah" jawab Off seadanya

"Duduklah, mau steak atau pasta?" Tanya New menawarkan makanan terbaik di restaurant western miliknya

"Apapun. Aku lapar sekali" jawab Off lagi. Ia segera duduk ke salah satu meja di restaurant itu disusul oleh a
Tay mengikutinyaa

Tay menghembuskan nafasnya panjang. Ia prihatin melihat kondisi sahabatnya yang sangat kacau karena urusan cinta. Ia tidak pernah sekacau ini kalau urusan perkerjaan.

"Ahh. Off memang tidak pernah gagal urusan perkerjaan. Ia memang hebat di bidangnya. Tapi lemah soal cinta, cuih" batin Tay terkekeh sendiri dalam hati

"Oke, jadi apa rencanamu selanjutnya?" Tanya Tay pada sahabatnya itu

"Pindah rumah" kata Off santai

"Whatt? Maksudmu?" Tanya New terkejut saat ia datang menghampiri Off sambil membawa sepiring wagyu steak di tanganya

"Thanks" kata Off sambil merebut piring makan malamnya

Off melahap makan malamnya. Mengunyahnya dengan cepat kemudian melanjutkan kata katanya. Sahabatnya itu sudah menunggu balasannya

"Aku tidak bisa tinggal di condo itu lagi. Semua sudut ruangannya mengingatkanku pada Mild. Sial. Lebih tepatnya, semua sudut kota ini mengingatkanku padanya, Tay. Haruskah aku pergi dari sini?" Tanya Off dengan wajah yang frustasi

"Kau gila? Lalu bagaimana hidupmu jika kau pindah? Kerjaanmu, keluargamu, teman temanmu disini Off. Kita ada untukmu" kata Tay mengingatkan sahabatnya itu tentang siapa dirinya. Off Jumpol sahabatnya itu tidak pernah benar benar sefrustasi ini sejak belasan tahun ia mengenalnya

"Hmm. Tidak sepenuhnya gila. Mungkin hampir, aku butuh waktu Tay" jawab Off santai

"Aku tak mengerti sama sekali. Kau mau pergi kemana memang? kau punya tujuan?" Tanya New heran

Off terdiam sejenak. Apa yang ia cari sesungguhnya jika ia betulan pergi dari kota ini? Apakah kepergiannya akan membuat ia lupa akan nasib buruknya soal cinta? Ahh. Off sendiri tidak tau apa yang ia mau dan butuhkan sekarang

"Off, tenanglah. Akan kubantu carikan perempuan yang lebih baik dari wanita jalang itu. Banyak perempuan diluar sana menginginkanmu" kata Tay mencoba membuyarkan pikiran sahabatnya yang entah kemana

"Tapi aku tidak menginginkan mereka. Aku hanya inginn..."

"Fix. Kau hanya butuh sex saat ini. Ayo kuantar kau ke bar. Aku tau banyak langganan Joss disana. Mereka cantik dan sexy, percayalah padaku. Kau bisa bersenang senang disana" kata New asal memutuskan. Ia bahkan sudah berdiri siap mengantar sahabatnya itu menemui kebahagiaan semunya

"Kau gila ya, hin" kata Tay melihat kelakuan pacarnya itu.

"Au, masih mending aku tidak menawarkan pergi ke Gay bar untuknya" cerocos New kesal pada pacarnya

"Aku benar benar tidak ingin itu New. Hmm, aku menginap di condo kalian ya malam ini. Aku benar benar tak bisa pulang" kata Off meminta izin

"Oke, pulanglah bersama kami" kata Tay yang tidak tega pada sahabatnya itu

....

Di condo Tay, Off masih berpikir terus terusan. Apa yang harus ia lakukan untuk menghilangkan kepenatan pikiran dan hatinya.

Kini, ia sibuk memainkan ponselnya mencari distraksi sementara. Pandangannya terpaku pada salah satu akun instagram teman lamanya, Sing.

"Jika kau patah hati, berjalanlah"

kata kata itu tertulis di caption unggahan foto Sing dengan background Gunung di belakangnya

Entah apa yang ada dipikirannya saat itu, Ia segera menghubungi Sing, teman lamanya yang kini tinggal di Chiang Rai. Ia berniat untuk mengunjunginya kesana. Beruntungnya ia mendapat respon yang baik, Sing berkenan menemaninya berkeliling kota itu besok, banyak destinasi alam yang indah disana

...

Off bangun pagi pagi sekali dan menulis secarik notes yang ia tempelkan di pintu condo Tay

"Aku benar benar pergi sekarang. Katakan semuanya pada Krist dan Singto. Aku sudah menyerahkan semua urusan perusahaan padanya. Jangan tanya padaku kapan pulang hahah "

Ia segera bergegas kembali ke condonya, mengemasi barang barangnya. Tidak lupa, ia juga sudah mampir membeli tas carrier ukuran besar untuk membawa semua keperluannya nanti. Tas koper pasti hanya akan merepotkannya selama perjalanan

....

Sore itu Off sudah siap dengan sepatu, jacket dan tas carrier besar di pundaknya. Ia memanggil taxi yang akan mengantarkannya menuju stasiun

Chiang Rai akan jadi destinasi awal perjalanannya, ia berserah pada semesta akan menuntunya kemana setelah itu. Ia hanya akan berjalan, berjalan dan terus berjalan, hingga ia lupa dan menemukan kembali jalannya pulang
.
.
.

Tbc

THE JOURNEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang