Road to Bangkok

767 118 6
                                    

Off duduk termenung di meja resto hotel pagi-pagi sekali. Sebenarnya ia bangun pagi karna Gun mengajaknya untuk olahraga lari, tapi Off menolak ikut. Ia lebih memilih menyeruput kopi di pagi hari sambil melamun. Ia masih memikirkan cara yang tepat untuk mengajak Gun kembali ke Bangkok bersamanya

"P'Off" panggil Gun dan langsung duduk tepat di depan kursi kekasihnya. Ia sudah selesai dengan lari paginya mengelilingi jogging treck di hotel sampai 3 kali

"Sudah? Apa kau menikmati lari pagimu?" Tanya Off santai sambil menelan ludahnya. Gun terlihat sangat seksi dengan wajahnya yang memerah dan keringat diujung pelipisnya. 

"Hmm. Kau seharusnya ikut phi. Banyak orang berlari bersama anjingnya tadi. Lucu sekali. Huft,  lagian sepertinya kau harus banyak olahraga phi. Kau sudah tua, banyak makan dan manja. Aku tidak ingin kau sakit nantinya" jawab Gun nyerocos sambil langsung meneguk botol air mineral pesanannya yang baru saja datang

"Baiklah, lain kali aku akan ikut" jawab Off singkat sambil meneguk kopi terkhirnya yang sudah dingin. Reaksinya terlihat cuek dan dingin bagi Gun

"Emm, apa kau kesal dengan kata kata ku barusan phi?" Tanya Gun merasa ada yang salah dengan respon kekasihnya itu

"Tidakk. Bukan karna itu, Gun. Hmm, aku perlu bicara padamu. Hanya saja aku tak tau harus mulai darimana" kata Off menjelaskan. Ia tak mau Gun salah paham

"Tentang apa? Kenapa serius sekali phi?" Tanya Gun heran. Ia menutup botol air mineralnya dengan perasaan curiga

"Hmm. Kau tentu tau, aku bukan perkerja lepas sepertimu, Gun. Meskipun aku adalah bos di kantorku sendiri, bukan berarti aku tidak punya tanggung jawab disitu. Justru tanggung jawabku sebagai pemimpin harusnya lebih besar" kata Off mulai menjelaskan dengan serius

"Yaa, aku tau itu. Lalu?" Tanya Gun yang masih belum paham arah pembicaraan kekasihnya itu

"Aku harus segera kembali ke Bangkok, Gun. Aku sudah terlalu lama meninggalkan kantorku. Temanku Krist yang menggantikan aku disana sudah kewalahan berkerja sendiri" jelas Off to the point

"Oke, kau ingin kembali ke Bangkok karna kau harus berkerja. Lalu apa masalahnya phi?" Tanya Gun lagi. Ia tidak merasa ada yang salah dari pernyataan Off barusan

"Masalahnya aku tak ingin pisah denganmu, Gun. Jika aku kembali, lalu bagaimana dengan kita? Apa kau masih tak paham maksudku?" Tanya Off sedikit kesal. Respon Gun sejak tadi terlihat santai santai saja

"Oh ayolah Phi. Aku bisa kok ikut denganmu ke Bangkok. Kau hanya berpikir terlalu banyak" Jawab Gun santai

"Lalu bagaimana dengan perjalananmu? Apa kau akan berhenti?" Tanya Off bingung sendiri

"Apa kau ingin aku berhenti?" Tanya Gun balik

"Oh oh, bukan itu maksudku. Aku hanya.." jawab Off kikuk dan terbata. Ia bingung sendiri mau merangkai kata

"Aku akan ikut denganmu ke Bangkok Phi. Soal itu kita bisa pikirkan nanti lah. Lagian aku sedang tidak punya perkerjaan dalam waktu dekat ini. Aku punya banyak waktu senggang" kata Gun langsung memotong kalimat kekasihnya yang belum selesai

"Gun, kau tidak menjawab pertanyaanku. Kau bilang kau tak bisa hidup menetap kan? Kau akan melanjutkan perjalananmu nanti?" Tanya Off lagi memastikan

"Auu, selama ini aku memang terus hidup berpindah karna aku mencari tujuanku phi. Baiklah, anggap saja Bangkok adalah tujuan perjalananku selanjutnya. Aku akan ikut bersamamu besok, kau tak perlu khawatir. Lagian tidak ada bedanya Bangkok, Krabi, Phuket dan kota-kota lainnya bagiku. Mereka hanya sebatas destinasi saja kan? Aku bisa pergi kemana saja phi" jawab Gun santai

THE JOURNEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang