09

563 77 1
                                    

Sore nya

Aku menunggu yeonjun di ruang tengah, sesekali aku memandangi burung burung yang berterbangan dari jendela kastil.

" Y/n "

Aku menoleh setelah yeonjun yang memanggil namaku.

" Kau tidak lupa kan yeonjun? " Tanyaku memastikan bahwa dia tidak lupa Dengan janjinya.

" Tidak, gunakan penutup wajah ini agar warga tidak mengenalimu " yeonjun memberikanku sebuah cadar.

" Mengapa? "

" Jika warga mengenalimu maka aku akan kehilangan mu " yeonjun

" Ck Baiklah, kemari berikan padaku "

" Ini " yeonjun

Aku pun memakai sebuah cadar yang di berikan yeonjun padaku.

" Sudah, kalau begitu ayo antar kan aku "

" Kemarilah, dan genggam tangan ku. Aku akan membawamu dengan begitu cepat " yeonjun

" Baiklah "

Aku mendekati yeonjun dan menggenggam tangannya yang sempat ia ulurkan padaku.

Grep

Aku fikir ucapannya menggenggam tanganku itu benar ternyata tidak, aku menggenggam tangannya malah dia memeluk ku. Jika saja aku bersabar sedikit untuk bertemu keluarga ku, maka yeonjun akan habis di tanganku.

" Kau sudah siap? Kalau begitu ayo kita berangkat, tapi tunggu sebentar kau harus menutup matamu " yeonjun

" Untuk apa? "

" Sudah turuti saja keinginan ku " yeonjun

Dari pada aku membuang banyak waktu akhirnya aku menuruti perkataan yeonjun.

Tak lama aku menutup mataku, aku merasakan hembusan angin kencang yang menerpa wajahku, cukup lama aku merasakan angin kencang ini dan akhirnya aku tidak merasakan nya lagi. Lalu aku membuka mataku untuk memastikan apakah aku sudah sampai atau belum.

Ternyata aku sudah sampai, yeonjun benar benar membawaku kemari. Aku berada jauh dari rumahku, yeonjun mengajakku berdiri di samping pohon di mana saat itu aku melihatnya.

 Aku berada jauh dari rumahku, yeonjun mengajakku berdiri di samping pohon di mana saat itu aku melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Lihat, kau sudah melihat keluarga mu kan? " Yeonjun

Aku terdiam saat aku menyaksikan kedukaan keluarga ku, aku rasa mereka benar benar mengira bahwa aku sudah tiada. Aku tak tega melihat ibuku yang menangis sesegukan lalu memeluk fotoku, ayahku kondisi nya tak begitu baik. Sepertinya dia mengalami stress berat akibat kehilangan diriku. Semua keluarga ku benar benar bersedih, tak terasa air mataku juga ikut mengalir bersama air mata keluarga ku.

" Apa kau masih ingin disini?, Atau kau sudah tidak ingin melihat keluarga mu bersedih? " Tanya Yeonjun lembut padaku

" Yeonjun aku sangat ingin berlama disini tapi aku tak bisa terus menerus melihat keluargaku seperti itu "

My Boyfriend is vampire (CYJ) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang