43

171 30 5
                                    

Keesokan harinya.

Seperti biasanya, setelah aku bersiap siap dan sudah mengisi staminaku. Aku langsung berangkat kesekolah.

" ibu, aku berangkat dulu. " pamitku

" hati hati di jalan mengerti " ibu

" hm, ayah. Aku berangkat dulu " pamitku pada ayah

" ayah antar ke sekolah bagaimana? Hari ini ayah sedang ada cuti, ayah fikir, ayah juga sudah lama tak mengantarkan mu ke sekolah " ucap ayah dan tersenyum jail padaku

Aku menatap ayahku sedikit tak percaya. Terkejut? Tentu aku terkejut. Mendengar ajakan ayah, aku langsung menolaknya mentah mentah. Mana mungkin aku menerimanya?. Selain jarak sekolah yang tak terlalu jauh, aku juga bukan anak kecil lagi yang harus di antar dengan ayah atau ibunya saat pergi ke sekolah.

" dari pada ayah mengantarkan aku ke sekolah, lebih baik ayah antar saja hana ke taman kanak kanak " jawabku

Ayah dan ibuku terkekeh saat mendengar jawabanku. Lucu? Dimana letak kelucuannya? Astaga, aku tak mengerti apa yang membuat mereka tertawa seperti itu.

" sebaiknya aku berangkat saja, sampai jumpa ibu ayah " pamitku lalu pergi meninggalkan orang tuaku.

Saat aku keluar dari rumahku, aku melihat seorang lelaki tengah berdiri di depan gerbang rumahku. Entah siapa dia, aku tak begitu jelas melihatnya karena dia memunggungi ku. Dengan santai aku berjalan mendekatinya. Mungkin dia yeonjun, ya pasti yeonjun karena hanya lelaki vampire itu yang selalu menungguku di depan gerbang.

Dengan perlahan aku membuka gerbang rumah.

" ada apa yeon___ "

" selamat pagi y/n "

Aku diam membeku saat lelaki itu membalikan tubuhnya mengarah padaku. Kufikir dia adalah yeonjun, ternyata dia jungkook.

" jungkook? Kau..mengapa kau ada disini? " tanyaku sedikit bingung

Dia tersenyum padaku lalu menjawab pertanyaanku.

" tentu saja menunggu gadis ku " jawabnya lalu mengacak pucuk kepalaku gemas

Tunggu. Dia mengacak rambutku?. Untuk beberapa saat aku kembali mematung karena tingkahnya Ini. Sentuhan itu, sudah lama menghilang dari kehidupanku dan di hari ini, sentuhan itu kembali aku rasakan. Aku merindukan sentuhan itu dan juga pemiliknya.

Tanpa aba aba dariku, jungkook langsung menggenggam kedua tanganku dan mengajak ku pergi ke sekolah bersama dengan berjalan kaki. Aku hanya bisa menurut, walau ada sedikit keanehan yang aku rasakan. Entah mengapa rasanya sulit untuk menyangkal jika lelaki di hadapanku ini adalah jeon jungkook. Begitu banyak kesamaan didalam kehidupan dan kebiasaan mereka, hal itulah yang selalu membuatku berfikir berulang ulang.

Disepanjang perjalanan, kami hanya saling diam. Tetapi genggaman nya padaku tak pernah ia lepas, bahkan ia longgarkan sedikit pun tidak. Aku yang masih merasa canggung, dengan perlahan ku lepaskan genggamannya dari tanganku.

" ada apa y/n? " tanyanya

" maaf, untuk saat ini mungkin aku tak bisa mengenali sosok aslimu. Tapi aku mohon, jangan membuatku terbebani dengan kehadiranmu " ucapku

" kau masih tak mempercayai aku? " tanya nya dengan menatapku

" mungkin, sosok mu mirip dengannya dan kau juga memiliki kesamaan yang sama dengannya. Tetapi, maaf aku belum bisa menerima kehadiranmu sebagai jungkook " jawabku lalu pergi meninggalkannya

" Aku tau kau merindukanku, aku tau kau masih marah padaku karena telah menipumu. Tetapi y/n, aku adalah aku. Jeon jungkook kelinci kesayanganmu "

Langkahku terhenti saat dia mengucapkan beberapa kalimat itu.

My Boyfriend is vampire (CYJ) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang