' Bonchap V - 🐺 『fin』

2.5K 197 45
                                    


Setelah 7 tahun mendekam di lapas, akhirnya hari ini Chan keluar dari rumah tahanannya karena mendapat remisi.

Menjadi orang yang baik dipenjara membuatnya lebih cepat keluar, rasanya sangat melegakan.

Tak ada yang tau ia keluar hari ini, tentu saja karena ini permintaan Chan, ia meminta kepada pihak lapas untuk tidak memberitahu keluarga nya atau siapapun itu bahwa ia keluar hari ini.

Dan,

Disini Chan sekarang, ia tengah berdiri di depan sebuah perusahaan tempat ia bekerja dulu yang kini sudah menjadi gedung kosong.

Chan terkekeh.

" tak terasa sudah 7 tahun kalian have fun di neraka ya.." monolog nya diakhiri sebuah senyum tipis.

Setelah puas menatap gedung itu, Chan membawa mobilnya pergi ke bandara.

Ada seseorang yang sangat ingin ia jumpai saat ini.

°

° ° °

°


Setelah sekitar 10 jam 30 menit didalam pesawat.

Akhirnya Chan sampai di tempat tujuannya.

Sydney.

Kemudian tanpa beristirahat dahulu, Chan melanjutkan perjalanan menuju lokasi akhir dari tujuannya datang kemari.

Yaitu, rumah nya.

Bukan rumah tempat ia dan kedua orangtuanya tinggal dulu, namun tempat dimana wali nya berada.

Jessica dan Tyler.

Entah kenapa Chan rasanya ingin meminta maaf pada mereka.

Sesampainya dirumah megah yang pernah menjadi tempat Chan menghabiskan waktu sepulang sekolah sampai pergi sekolah lagi itu.

Ia melangkahkan kaki menuju rumah itu dengan langkah yang santai dan ekspresi wajah yang biasa-biasa saja.

Cahaya matahari sore menyinari rumah bercat putih itu, membuat perasaan rindu dihati Chan semakin membuncah.

Chan menghentikan langkahnya begitu ia kini sudah berhadapan dengan pintu besar bercat putih itu.

Perlahan tangannya naik, menekan bel tiga kali, tak lama terdengar suara sahutan dari dalam sana.

Ah.. Suara yang Chan rindukan.

Suara ini suara yang setiap kali menenangkannya dan menghiburnya dikala ia sedih karena merindukan sosok ibunya.

Suara yang setiap malam menjadi lantunan penghantar tidurnya saat ia masih dibangku sekolah dasar.

Serta suara yang menjadi lawan bicara nya saat ia mulai berkeluh kesah mengenai hari-harinya yang kadang tak menyenangkan sewaktu SMP.

Pintu dibuka.

Menampilkan sosok yang masih saja cantik walaupun sudah kian dimakan usia.

Chan kira sosok itu akan menatap nya dengan tatapan tidak menyenangkan.

Namun ternyata tidak.

Tubuhnya kini dipeluk erat oleh sosok yang ia rindukan itu.

Chan menangis, menjadi lemah dihadapan sosok yang amat ia rindukan ini.

" Maaf.." gumam Chan sembari membalas pelukan Jessica.

" Bagaimana kabar mu? Kenapa baru datang sekarang?" tanya Jessica dengan suara yang sedikit serak, ia juga menangis.

lament • hyunbanginho' ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang