lament • hyunbanginho' ✔️

じゅういち ・ 『11』

Flashback, 2 years ago

Sydney, 08 Nov.

At Night club

ー

Felix meringis kala rasa pening menyerang kepalanya.

Sungguh lain kali ia tak akan pernah mau menyentuh alkohol lagi.

Rasanya sangat memuakkan.

Panas, pusing, pandangannya sedikit kabur, dan Felix rasa sekarang ia mual.

Tanpa berpamitan pada teman-teman nya yang sepertinya akal sehat mereka mulai hilang karena sekarang mereka saling mencumbu satu sama lain.

Felix segera melangkahkan kakinya pergi ke toilet, sesampainya di toilet ia langsung memuntahkan isi perutnya di wastafel.

Felix bukanlah seseorang yang handal dalam meneguk alkohol.

Namun, hari ini teman-teman nya mengajak Felix main ke Club untuk merayakan kelulusan mereka kata salah satu temannya.

Felix yang penasaran seperti apa itu Club dan bagaimana rasanya alkohol pun mau-mau saja

Dan beginilah akhir nya.

Felix terus memuntahkan isi perutnya sampai ia merasa puas.

Setelah itu Felix membersihkan mulut dan wajahnya yang nampak begitu miris.

Ditengah kegiatan Felix yang kini tengah membasuh wajahnya dengan air, Felix merasa ada seseorang yang berdiri tepat di belakang nya.

Jarak nya begitu dekat, sangat dekat.

Dan Felix dapat merasa kalau tangan orang itu tengah melecehkan dirinya.

Segera Felix berdiri tegak, membalikkan tubuhnya menatap pria tersebut yang menatapnya dengan tatapan nafsu.

Felix mendorong pria itu untuk menjauh namun yang ada, Felix dengan mudah nya malah diangkat untuk duduk diatas wastafel kemudian tanpa izin pria itu meraup bibir Felix.

Felix yang tengah dalam kondisi tak berdaya karna lemas sehabis muntah ditambah tangannya yang di tahan dan di cengkram erat oleh pria yang tengah mencumbu nya ini membuat Felix tak bisa melakukan perlawanan apapun.

Menangis dan merasa kotor, hanya dua hal itu saja yang Felix lakukan dan rasakan sekarang.

Tubuh Felix kembali terangkat, pria yang sekiranya berkepala tiga itu membawa Felix ke sebuah bilik toilet.

Namun belum sempat kaki pria itu menginjak salah satu bilik, pelukan pada Felix dan tautan terlepas.

Tiba-tiba pria itu tertarik ke belakang dan Felix terduduk lemas dekat pintu bilik itu.

Dapat Felix lihat, pria yang badannya cukup besar itu dibanting dengan mudah nya oleh pemuda yang wajahnya tak dapat Felix lihat dengan jelas karna perlahan, kesadaran Felix mulai menghilang.

" Aigoo, kid. If you can't drink alcohol, then don't drink it."

Itu kalimat yang Felix dengar dari pemuda itu sebelum kesadarannya benar-benar hilang.

" U–ugh, beratnya.." keluh pemuda itu saat dirinya berhasil menggendong tubuh Felix ala bridal style kemudian membawa Felix keluar dari toilet.

Meninggalkan si pria nafsuan itu tergeletak tak sadarkan diri sendirian disana.

Saat pemuda itu pergi ke tempat dimana Felix dan teman-temannya duduk tadi, teman-teman Felix sudah tidak ada ditempat dan hal itu membuat si pria mengerjap bingung.

" Waduh, mau gue bawa kemana ni bocah.." monolog si pemuda

Karena si pemuda adalah orang yang bertanggung jawab dan tidak tegaan, jadilah Felix dibawa pulang bersamanya ke sebuah hotel.

Pemuda itu membawa Felix ke kamar nya lalu menidurkan Felix diatas kasurnya.

" Oh jadi gini ya rasanya pulang dari club bawa anak orang ke hotel." ucap si pemuda kembali bermonolog sembari melepaskan jaket yang dipakai oleh Felix dan melepaskan sepatu yang dipakai oleh Felix.

Kemudian pemuda itu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sendiri dan setelah mandi serta berganti pakaian, pemuda itu keluar dari kamar mandi lalu merebahkan dirinya di sebelah Felix.

" Freckles nya cakep.." ucap pemuda itu kemudian memejamkan matanya.

Namun, belum si pemuda mencapai kata 'terlelap' ia kembali membuka matanya untuk melihat Felix.

Felix tiba-tiba duduk dan melepaskan pakaiannya membuat si pemuda menatap Felix dengan ekspresi datar.

" Besok pasti gue di tuduh sebagai pelaku pemerkosaan." ucapnya kemudian berbalik memunggungi Felix yang sudah kembali ke posisi tidur yang wajar.

to be continued

Iya, tau kok pendek. He'em