さんじゅうさん ・『33』

1.2K 192 26
                                    

Incheon, 16th July.

D-day.

Chan tampak tergesa saat ia berjalan keluar dari bandara.

" Yo Bro! Right here!" seru Felix, manusia yang bertugas menjemput Chan.

Mendengar suara berat milik Felix, kaki Chan otomatis melangkah ke arah si pemuda kelahiran bulan september itu.

" Loh, Hyunjin mana?" tanya Felix. Sadar bahwa dirinya adalah babu, tangan Felix bergerak meraih koper milik Chan kemudian melangkahkan kakinya terlebih dahulu ke parkiran.

" Aku tinggalin." jawab Chan sembari mengikuti langkah Felix.

Felix sontak berhenti membuat Chan ikut berhenti melangkahkan kakinya.

Felix menolehkan kepalanya kearah kanan dan kiri, berusaha mencari Hyunjin.

" Ga bakal ada, orang dia lagi dirumah sakit."

" HUAPAH?!" seru Felix menatap Chan tak percaya.

" Kemarin baru aja dia lahiran, prematur."

" TRUS LO KENAPA PULANG BRENGSEK???"

Chan menatap Felix tajam membuat yang ditatap langsung ciut seketika.

" Lo kalo cuma mau ngomong yang ga penting mending diem dan anterin gue ke panti asuhan Yeono, sekarang."

Felix tertegun, barusan Chan yang penuh kasih, yang tutur katanya penuh kelembutan dan selalu memakai kata 'aku-kamu' padanya kini memakai sebutan informal tentu membuatnya terkejut.

Hahhh..

Jadi begini ya bentuk manusia yang topeng nya sudah dilepas.

Felix memilih untuk mengalah, ia kembali melangkahkan kakinya menuju mobil, begitu juga dengan Chan.

Singkat cerita, Felix pun mengantarkan Chan menuju panti asuhan Yeono.

Saat sesudah Felix memarkirkan mobilnya, tanpa mengatakan apapun Chan langsung turun begitu saja.

" Wah gue ditinggal.." gumam Felix

Karena Felix penasaran apa yang akan Chan lakukan di panti asuhan ini, segera lah ia menyusul Chan.

Ternyata Chan sudah jauh, pria itu bahkan sudah melangkahkan kakinya masuk kedalam panti.

" nafsu banget sih amsyong deh." cicit Felix yang mengerahkan seluruh panjang kakinya untuk berjalan dengan langkah lebar.

Saat Felix sampai di depan pintu panti, pemandangan pertama yang Felix lihat adalah Chan yang tengah menggendong Jeochan.

Dengan senyum hangat serta dekapan yang nyaman, Chan menatap Jeochan dengan penuh kelembutan.

Disini aura Chan sebagai ayah sangat menguar sekali, Felix sampai terkesima melihatnya.

Hanya sesaat, tapi kemudian Felix sadar. Pria yang berdiri dihadapannya saat ini adalah seorang bajingan.

" Chan hyung?" panggil Felix pelan.

Chan menoleh, "Kamu boleh balik ke Seoul duluan gih." ucapnya yang seperti memberi titah.

Felix menggelengkan kepalanya, menolak titah dari Chan.

" Aku mau ketemu seseorang dulu di sini, kamu masih ada kerjaan kan? Nah, lebih baik kamu kembali ke Seoul duluan."

Felix menatap jam yang melekat di pergelangan tangannya.

'..Hm.. Baiklah.' batin Felix.

Felix menganggukkan kepalanya.

lament • hyunbanginho' ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang