にじゅうはち ・『28』

1.3K 209 35
                                    

Incheon, 10th July.

H-6

Minho memutuskan untuk tidak pergi bekerja hari ini, ia sudah meminta izin pada Seungmin yang tentu saja mengizinkannya.

Dan disinilah Minho sekarang.

Ia berdiri didepan sebuah lemari sembari memandang foto seseorang yang tengah tersenyum.

Tak mau lama-lama menatap foto itu, Minho segera melangkahkan kakinya keluar dari tempat itu.

Tak boleh ada yang menetes dari matanya, ia tak boleh menangis.

" Sialan." gumam Minho

Minho melangkahkan kakinya menuju halte, hendak menunggu Bus dengan rute menuju panti asuhan yang merawatnya dulu.

Saat Bus dengan rute tersebut datang, tanpa basa-basi Minho melangkahkan kakinya masuk kedalam Bus itu.

Selama perjalanan, Minho termenung menatap kearah luar jendela.

Sekelebat bayangan masa lalu antara ia dan Chan kembali hadir.

Minho menghela nafas lelah.

Ia kembali teringat masa-masa dimana ia kadang bepergian dengan Chan menggunakan Bus.

Kala Minho merasa lelah, Chan akan menariknya kedalam pelukan pemuda itu, mengelus surai nya dan memberikan kecupan ringan untuknya.

Minho mengepalkan tangannya sebagai bentuk penguatan diri agar matanya tak menitihkan air mata.

Minho memejamkan matanya, ia mengusap kasar sudut matanya lalu kelopak mata itu kembali terbuka.

" Lo keterlaluan.."

" Lo terlalu busuk.."

" Sialan, ga bakal gue kasih ampun."

Kemudian Minho terdiam, ia kembali menghela nafasnya.

Tangannya terangkat untuk mengelus perutnya, ia merasa bayi-bayi didalam perutnya kembali berulah dengan tendangan-tendangan kecil mereka seolah menyuruh Minho agar tidak larut dalam emosinya.

Minho tersenyum tipis.

Tak terasa, 15 menit kemudian akhirnya Bus berhenti disebuah halte yang tak jauh dari panti asuhan.

Minho segera turun dari Bus itu.

Sebelum lanjut melangkahkan kakinya lagi, ia menarik nafas kemudian menghembuskannya, setelah itu Minho memasang senyum nya.

Dengan suasana hati yang selangkah demi selangkah kian membaik, akhirnya Minho sampai di panti asuhan tempat ia dirawat dan tinggal dulu.

Panti asuhan 'Yeonho'.

Minho mengetuk pintu tiga kali, pada ketukan ketiga dapat ia dengar sahutan dari dalam sana yang mengatakan "Sebentar!"

Tak lama, pintu pun terbuka menampakkan seorang wanita berusia 50 tahunan keatas.

" Bunda..."

Tanpa basa-basi Minho langsung memeluk sosok yang ia panggil 'Bunda'.

" Sudah lama ya, Minho." ucap Bunda yang memiliki nama lengkap Kim Heeae itu.

Mari kita sebut dia sebagai, Bunda Kim.

Bunda Kim membalas pelukan Minho dengan elusan pelan ia berikan pada Minho di punggungnya.

" Ayo kita masuk terlebih dahulu, kita bicara dengan nyaman diruangan Bunda."

Minho menganggukkan kepalanya kemudian melepaskan pelukannya.

lament • hyunbanginho' ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang