さんじゅういち ・『31』

1.2K 192 22
                                    


Seoul, 14th July

H-3

Hari ini Minho kembali bertemu dengan Hwang Minhyun, tempat pertemuan pun masih sama.

" Dua hari lagi adalah hari kepulangan mereka, apa kau sudah siap?" tanya Minhyun

Minho menganggukkan kepalanya.

" Hari ini kau datanglah ke hadapan ayahku, katakan semua keburukan Chan padanya."

" Semuanya?"

" Tentu saja, karena kau harus membuat ayahku marah dan tolong hasut ia agar mau memisahkan Chan dan Hyunjin."

Minho menganggukkan kepalanya, "Baiklah.." ucap Minho dengan ekspresi terpaksa yang dibuat-buat sembari menundukkan kepalanya.

Minhyun tersenyum tipis menanggapi respon Minho.

" Sebenarnya dari dulu saya sudah curiga dengan Chan."

Minho yang tadinya menundukkan kepalanya pun langsung mengangkat kepalanya menatap Minhyun.

" Saya heran kenapa ayah sangat menyukainya bahkan sampai memberikannya kuasa untuk memegang perusahaan, walau tenang, saya dapat merasa gerak gerik Chan sangat mencurigakan."

" Se–sebenarnya Tuan.."

Minho memasang ekspresi takut-takutnya begitu Minhyun menatapnya.

" Katakan." titah Minhyun

Minho kembali menundukkan kepalanya.

" Dulu, saya pernah tak sengaja mendengar rencana Chan.."

" Apa itu? Katakan saja Minho, dia sudah menyakitimu. Jadi kau tak perlu melindunginya lagi, dia itu sampah."

' Bukan hanya dia, kalian semua itu sampah.' batin Minho.

" Tuan, anda sendiri juga sepertinya taukan posisi Chan di perusahaan Hwang itu sangat berpengaruh?"

Perlahan Minho mengangkat kepalanya,"Tuan juga tentu sadar. Akhir-akhir ini perusahaan kecil Hwang perlahan-lahan satu persatu mulai gulung tikar kan?"

" Saham yang menurun, konsumen yang tidak puas dan masih banyak lagi masalah lainnya."

" Yang saya tau dari Byounggon, seseorang yang juga memegang kendali salah satu cabang perusahaan Hwang—"

" Satu persatu perusahaan dibawah holding mulai terlilit hutang."

Benar.

Semua yang dikatakan oleh Minho adalah benar.

" Jadi itu semua ulah Chan? Saat rapat ia yang mengusulkan ide-ide untuk mengatasi semua ini tapi ternyata dialah dalang nya?"

" Mungkin iya begitu." jawab Minho

" Sialan, keparat itu akan ku laporkan!"

" Tapi.. Apa anda memiliki bukti yang konkret untuk menjebloskannya ke penjara?"

" Pergerakannya terlalu halus, tuan." lanjut Minho.

" Sial... Apa yang anak yatim piatu itu lakukan sampai bisa berbuat sejauh ini." tutur Minhyun merasa frustasi seketika

Minho tersenyum tipis, sangat tipis.

" Penggelapan dana, kalian bisa pakai cara itu, kita bisa pakai cara memanipulasi fakta." ucap Minho

" Minho, kau genius! Tak heran mengapa kau bisa lulus dengan nilai terbaik di daratan ini."

Minho tersenyum canggung,"Saya rasa itu biasa saja.."

lament • hyunbanginho' ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang