にじゅうご ・『25』

1.5K 228 18
                                    


Minho datang ke flat house milik Chan, tempat dimana Chan berada sekarang.

Raut Minho tampak sangat khawatir karena ia mendengar berita bahwa Chan mengalami kecelakaan dua hari yang lalu dari gosip mahasiswi dan mahasiswa di kampus saat ia berniat menemui dosennya untuk mengumpulkan tugasnya.

Tanpa permisi, tangan Minho langsung meraih gagang pintu kemudian ia buka pintu yang tak terkunci itu.

" Eh? Tumben kesini." ucap Chan sedikit terkejut dengan kedatangan Minho.

Tak menjawab ucapan Chan, Minho malah menghampiri Chan kemudian mendudukkan dirinya di hadapan Chan yang tengah duduk diatas kasur tanpa dipannya.

Merasa posisi nya kurang pas, Minho lebih mendekatkan dirinya pada Chan hingga lutut keduanya bersentuhan.

" Gue denger lo kecelakaan." ucap Minho memulai pembicaraan

" Iya benar."

" Sakit ga?"

" Ngga, soalnya gue pernah ngalamin yang lebih parah."

" Terus kenapa kepala lo di perban?"

" Hiasan aja kali." jawab Chan dengan enteng kemudian ia mengangkat tangannya untuk melepaskan perban dikepalanya.

Saat perban yang melilit di kepala nya itu terlepas seluruhnya, dapat Minho lihat pelipis Chan yang tergores.

Segera ia rentangkan tangannya memberi kode pada Chan bahwa ia sedang berbaik hati ingin memberikan pelukan untuk Chan.

" Hug?" tawar Minho saat merasa Chan yang tak akan paham dengan kode nya.

Chan menganggukkan kepalanya pelan, tangannya pun terulur untuk memeluk Minho.

Kemudian dengan seenak jidatnya ia menarik tubuh Minho hingga Minho kini duduk diatas pangkuannya.

" Sakit Inooo~ Aaa.." adu Chan dengan manja ia menyandarkan kepalanya di pundak Minho, wajahnya menghadap ke leher Minho.

Ah, Minho dapat merasakan sensasi hangat saat nafas Chan mengenai kulit lehernya.

" Gapapa, yang penting lo berhasil nyelametin nyawa orang."

Ah iya, benar apa kata Minho.

" Hum, Pyonggon ga ikut kesini?" tanya Chan

Minho menggelengkan kepalanya, "Ngga. Dia ada kelas, jadi gabisa ikut deh."

" Oh, bagus deh."

Minho sedikit menolehkan kepalanya untuk menatap Chan, "Bagus kenapa deh?"

" Ga ada yang gangguin kita."

" Idih geli ya gue denger nya."

Kemudian tangan Minho mendorong Chan untuk menjauh darinya namun ia agak sedikit kesusahan karena Chan malah mempererat pelukannya.

" Ih, hyung!! Minho ada part time habis ini!!" seru Minho merasa sebal.

Chan menjauhkan tubuhnya tanpa melepaskan pelukannya, ia menatap Minho dengan tatapan sayu nya.

Hm, sepertinya ia akan merengek setelah ini. Begitu pikir Minho, dan benar saja.

" Hari ini gausah kerja ya? Temenin gue dong please, gue ngerasa sedikit puyeng gimana gitu."

" Emang gue bisa nolak kalo lo uda merengek gini?"

Mendengar jawaban Minho, Chan tersenyum senang.

" Akh! Makin sayang gue sama Lo kalo gini!" dengan semerdeka nya, Chan kembali memeluk Minho dengan erat.

" Woi! Lo mau ngebunuh gue apa gimana hah?! Sesek!"

lament • hyunbanginho' ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang