Explore Ke 15 Pertolongan

65 12 0
                                    

Heningnya suasana hutan aku rasakan ketika mataku mulai membuka perlahan. Tanah kering ini menempel begitu erat pada pipiku. Aku mulai duduk sambil menyentuh kepalaku yang berselimutkan rambut ikal tebal dan berantakan, sembari menggeleng-gelengkannya agar rasa pusing baru bangun ini segera hilang. Astaga !! Sudah berapa lama aku terkapar di sini, aku harus menemukan jalan keluar segera sebelum hari gelap tiba.

Aku mulai memperhatikan sekelilingku yang di penuhi barisan pepohonan dan semak belukar dengan panik. Perutku kembali merasa lapar bersamaan dengan tenggorokanku juga terasa sangat kering dan panas. Aku mulai Berdiri, aku merasakan keadaan di hutan ini ada yang berbeda hanya saja aku tidak tahu apa itu, posisiku kini sudah tegak menghadap ke depan. Sekumpulan kupu-kupu atau wanita yang mirip kekasihku tidak ada lagi di hadapanku, yang ada hanya barisan pepohonan. Dari celah-celah barisan itu, aku melihat suasana lebih terang di sana dengan sesuatu yang hitam membentang di tanah.

Aku mulai mendekat untuk mengetahui apa yang ada di balik barisan pepohonan tersebut, mengapa terlihat begitu cerah dan bersih ? seingatku sebelum jatuh pingsan keadaan di depan sana tidak seterang itu, bahkan cenderung gelap karena tertutup rimbunnya pepohonan serta semak belukar.

Masih dengan sempoyongan, aku berjalan hingga barisan dari pepohonan itu berhasil ku lewati. Sinar matahari sore yang terang namun tidak begitu panas langsung menerpa tubuhku, aku kemudian terjatuh karena lemas, tanganku yang penuh goresan akibat menerobos semak di hutan itu mulai menimbulkan gatal.

Hangatnya benda hitam ini terasa pada pipiku karena aku sudah dalam posisi tengkurap dengan wajah menghadap ke kanan lagi, benda hitam ini adalah jalan beraspal yang sunyi. Mataku menangkap suasana jalanan ini, pemandangan langit sore yang indah sangat kontras dengan jalan lengang di bawahnya. Pada pinggiran jalan terdapat rumput-rumput hijau segar meninggi terlihat miring ke kanan akibat tertiup angin sepoi-sepoi, tanah-tanah yang membukit di pinggiran jalan juga menambah indah panorama tempat ini

Seperti kejadian aneh lainnya, tentu aku terus mempertanyakan bagaimana ini bisa terjadi ? Namun, setidaknya aku bebas ! Aku telah bebas dan berhasil keluar dari tempat terkutuk tersebut. Jika pun aku mati di sini itu tidak masalah. Aku sudah menang, setan-setan di dalam bangunan maupun yang ada di hutan ini tidak bisa membunuhku karena aku sudah berada di luar. setidaknya, aku tidak mati di sarang setan seperti teman-temanku yang lain.

Pandanganku kini mulai mengabur namun tidak terlalu parah, aku masih dapat melihat sebuah mobil lori besar berwarna hijau datang ke arahku. Kemudian sopir yang berada di dalam sana menghentikan laju mobilnya saat sudah sangat dekat denganku.

Pria bertubuh besar dengan warna kulit gelap dan rambutnya yang bergaya mohawk turun dari mobil lori itu, mungkin usianya sekitar 30-an. Ia memperhatikanku sejenak dengan penuh kewaspadaan lalu mendekatiku secara perlahan

"Hei, ko kenapa terbaring begitu di sini ?" tanya sang sopir dengan logat khas indonesia timurnya

"To...tt..to-long" ucapku dengan suara tersendat-sendat yang amat pelan, membuat sang sopir harus mendekatkan telingannya padaku agar dapat mendengarnya lebih jelas. Akupun mengulangi kalimat tersebut, dan setelah tahu apa yang barusan aku katakan, ia memapahku ke dalam mobil lori yang di kendarainya.

Lagu berbahasa daerah terdengar begitu ribut di dalam mobil. Setelah ia mendudukanku, ia pergi ke sisi lainnya untuk masuk ke dalam serta mematikan lagu yang ribut itu hingga membuat suasana di dalam senyap. Ia lalu menjalankan mobil.

Pandanganku yang sudah kembali jelas terfokus pada sesuatu yang terhampar di dashboard mobil itu, sebuah roti besar berbentuk persegi yang masih dalam kemasan.

"Makan saja tidak apa-apa" kata sang sopir yang sempat mengalihkan pandangannya untuk melihatku. Langsung saja ku ambil roti tersebut, aku merobek kemasannya dengan terburu-buru lalu memakan roti itu dengan sangat rakus hingga membuat sang sopir sempat memperhatikanku beberapa kali.

Explore (Jelajah) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang