Explore 11 Catatan Melisa

133 14 2
                                    

Berkali-kali palu itu ku hantamkan pada kaca jendela namun tetap tidak pecah dan hanya menampilkan pemandangan hitam pekat di baliknya, tidak hanya kaca saja bahkan kayu yang membingkainya dan dinding sekitar jendela itu juga tidak luput dari pukulan palu ku yang membabi buta hingga kepala palu itu terlepas dari tempatnya.

Dengan emosi aku lemparkan gagang kayu palu tersebut, kemudian aku mulai mengamuk mengobrak-abrik ruangan dengan berteriak histeris tv ku dorong hingga jatuh dari mejanya, meja tv tersebut juga ku jungkir balikan dan kukeluarkan isi lacinya, kunci inggris yang sudah tergeletak di lantai ku pungut dan ku hantamkan ke berbagai barang yang ada di ruangan, tumpukan kayu dengan api yang sudah padam menyisakan baranya ku tendang hingga tersebar berantakan di ruangan itu, vas bunga ku lemparkan ke dinding dengan sekuat tenaga hingga pecah berderai.

Meja sofa itu juga ku pukuli dengan kunci inggris hingga bentuknya menjadi buruk penuh dengan bekas hantaman. Aku juga menghantamkan kunci inggris  tersebut ke tabung belakang tv dan seketika amukanku terhenti karena serpihan plastik dari pecahan tabung tv itu mengenai mataku dan membuatku kelilipan

"Aaaaaaaaaaaaa....!!!!!"

Aku berteriak-teriak seperti orang gila di ruangan itu dan terduduk di antara barang-barang yang sudah berantakan di sekelilingku. Lalu aku menangis histeris

"Jika ini terjadi karena perbuatanku pada ayahku maka lebih baik Kau ambil nyawaku Tuhan !!! Kau ambil !!"

jeritku di tengah tangis. Aku ingin tetap hidup tapi di saat bersamaan aku juga ingin mati agar ini semua cepat berakhir.

"Hah-hah-hah"  nafasku tidak beraturan akibat dadaku yang terasa begitu sesak, betapa lelahnya aku menghadapi ini semua.
Emosi, takut, marah, sedih, dan rasa bersalah bersatu di dalam diriku.

Aku menatap keadaan ruangan yang sudah kubuat berantakan itu. Pecahan kaca, serpihan plastik dari tabung tv, perkakas yang berserakan di lantai bersatu dengan kayu-kayu, dan kertas-kertas yang memenuhi lantai. Tanpa sengaja aku melihat pada salah satu kertas yang berserakan itu Terdapat tulisan berwarna hitam seperti di tulis dengan tangan, karena penasaran aku melihatnya

Catatan Melisa

Jika kalian menemukan catatan ini artinya kalian berada di tempat yang seharusnya tidak kalian datangi, ################################ ##############################
###########################################################

Tulisan berikutnya tidak dapat ku baca, ada noda gelap yang kotor di sana jadi aku membaca terusannya saja

#####################################Hamvala666##########################################################################Kami tiba di sebuah bangunan besar yang amat megah suasananya juga cukup indah karena cahaya langit di sore hari begitu cerah, kami pun berfoto di depan bangunan ini ##############################
#############################################################
#########pintu###################################################################################################

##################################################################################### Oh tidakkk !! Jena mati, Eno menebas kepalanya dengan pisau daging. Kami berlari meninggalkan mereka namun, aku masih sempat melihat ke belakang sebelumnya bagaimana Eno menebas tangan Jena dan menggigitnya seperti hewan buas yang menyantap daging segar berlumuran darah.

############################################################################# mulai mengurung diri di ruangan ini tidak ada satupun di antara kami yang berani keluar. Waktu terus berjalan hingga perasaan lapar sudah benar-benar mengganggu kami, bukan hanya itu saja kami juga mulai kehausan karena air yang kami bawa sudah habis

Lembaran itu habis, aku kemudian mencari-cari sambungan catatan itu  pada kertas-kertas yang terhampar di lantai ini. Semoga saja ada atau tidak ku bakar pikirku. Aku berharap setidaknya ada petunjuk dapat keluar dari sini pada catatan berikutnya.

Aku menemukannya !!

############################################################################################################ Jafra mendadak menjadi aneh ia berteriak-teriak tidak karuan, ia selalu berkata berhenti memberikan bisikan padaku. Hal ini membuat kami takut terutama jika Eno yang sudah kerasukan datang ke tempat ini karena suara berisiknya. Vikar mengambil palu dan hal yang tidak pernah kami sangka terjadi, ia menghantamkan ke kepala Jafra hingga pecah !! kami mengira ia menjadi seperti Eno tapi ternyata itu hanya ketakutannya saja karena khawatir jika Jafra terus berisik Eno akan menemukan kami

############################################################################################################## Kami melarangnya keluar namun vikar menenangkan kami bahwa ia hanya keluar untuk mencari air dan makanan lalu akan segera kembali. ia keluar dari pintu tersebut tapi sepertinya ia tidak akan pernah kembali lagi karena sudah cukup lama kami menunggunya sejak ia pergi

################################################################################################-##### akhirnya mulai berjalan keluar karena kami sudah benar-benar kehausan dan kelaparan, hanya ada aku dan tina sekarang. Kami benar-benar sangat kelelahan dan lemas sekali, hingga tina jatuh di dekatku ia menyatakan bahwa ia sudah tidak sanggup lagi manakala tiba-tiba sebuah kepala melayang  mengerikan muncul dari lorong ini dan menuju dengan cepat ke arah kami. Aku berusaha membangunkan tina tapi ia selalu terjatuh. Ia benar-benar sudah tidak sanggup lagi berjalan karena kelaparan dan kelelahan aku pun terpaksa meninggalkannya

Lagi- lagi catatan itu habis dan aku harus kembali memeriksa setiap kertas yang tersebar di lantai ini, kembali ku temukan catatan lainnya namun, tidak menyisakan banyak informasi. Sebagian isinya tidak dapat di baca karena terlalu kotor dan yang tertulis di situ hanyalah

################################################################################################################# 01.15 ####################################### terpaksa aku harus memakan apa yang ada di hadapanku yaitu jasad Jafra, aku mendekati tubuh tersebut memegang tangannya lalu mendekatkannya ke mulutku dan dengan lahap menggerogoti tiap daging yang melekat pada tangan tersebut. Aku rasa aku benar-benar telah kehilangan kewarasanku karena kelaparan ini, semoga Tuhan mengampuniku.

Aku membaca ini dengan perasaan yang sangat tidak nyaman, lalu mencoba mencari catatan lagi tapi sepertinya ini adalah catatan terakhir karena setelah melakukan pencarian yang cukup lama aku tidak menemukan catatan lainnya

Jadi ada orang lain sebelum kami memasuki tempat ini...
Tapi apa yang mereka lakukan di sini ? Di lihat dari catatannya sepertinya mereka kemari bukan untuk melakukan pembuatan konten horor seperti yang kami lakukan sekarang. Mengapa mereka bisa sampai ke hutan ini ? apakah seperti halnya yang terjadi pada kami, akibat ulah dari orang asing di internet, memberitahukan mereka adanya tempat yang sangat indah di sini ? Mereka pun juga mengalami hal yang tidak jauh berbeda dari kami, apakah Melisa selamat dari sini ? Sungguh wanita yang malang pikirku

Aku kembali melihat ke catatan itu lagi untuk mencari tahu apakah ia menulis tanggal mereka memasuki tempat ini sekaligus karena aku teringat ada hal yang aneh tertera pada catatan, tidak ada catatan tanggal atau waktu mereka tiba di sini namun aku menemukan sebuah kata aneh pada catatan tersebut

'Hamvala666'

Apa maksudnya ini ?? Pikirku, apakah semacam kode atau isyarat iluminati ? Aku menduga hal ini karena adanya nomor 666 pada kata tersebut, yang ku tahu itu adalah angka setan jika di kaitkan dengan hal-hal mistik.

Catatan-catatan ini tidak memberikan informasi apapun yang membantu malah setelah aku membaca catatan ini membuatku semakin di cekam rasa cemas dan pesimis.

Dengan geram aku meremas semua catatan itu hingga membentuk seperti bola dan melemparkannya.

Bersambung Ke Explore 12

Explore (Jelajah) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang