Part 15

4.7K 228 18
                                    

Tok! Tok! Tok!!

"Masukk!". Ucap kinal saat ia mendengar ketukan pintu ruang kerjanya.

Ceklek!

Pintu terbuka menampilkan sosok wanita dengan senyum merekah berjalan santai mendekati kinal yg tengah sibuk menandatangani berkas di meja kerjanya.

Wanita itu duduk dengan santai di kursi depan meja kerja kinal, ia menaruh kedua tangannya di dagu seraya terus memperhatikan kinal. Wanita itu tersenyum gemas melihat kinal dengan wajah seriusnya yg terlihat sangat lucu, ingin rasanya ia mencubit pipi wanita tampan di hadapannya itu tapi ia urungkan karena ia menyadari bahwa hubungan dirinya dan kinal sudah tidak seperti dulu.

Kinal terus sibuk dengan berkas berkas di tangannya tanpa mempedulikan seorang wanita yg kini tengah duduk di depan meja kerjanya, karena tanpa menolehpun ia sudah tahu siapa wanita itu, hidungnya tidak pernah salah dalam membaui aroma parfum yg sangat ia kenal itu.

Kinal terus sibuk dengan berkas berkas di tangannya tanpa mempedulikan seorang wanita yg kini tengah duduk di depan meja kerjanya, karena tanpa menolehpun ia sudah tahu siapa wanita itu, hidungnya tidak pernah salah dalam membaui aroma parfum yg s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wanita gantengnya aku serius banget sihh...."..ucap melody membuka pembicaraan karena mulai bosan dengan kinal yg terus fokus pada pekerjaannya.

Kinal hanya menoleh sebentar lalu kembali fokus pada pekerjaannya. Melody hanya bisa menarik nafas dalam meredam perih di dadanya akibat sikap dingin kinal.

Sampai beberapa menit kemudian kinal terlihat beranjak dari kursinya. "Mau kemana nal??...". Kinal menoleh sejenak seraya membereskan berkas berkas yg tercecer di mejanya. "Aku ada meeting bentar lagi, kamu pulang aja daripada bosen disini...". Ucap kinal singkat, padat, jelas dan tentu saja menyakitkan bagi melody.

Melody mendengus lesu. "Aku tunggu kamu disini sampai kamu selesai meeting...". Lirih melody berusaha menutupi perih hatinya dengan memamerkan senyum manis di bibirnya.

"Hmmh...terserah kamu..".. ucap kinal seraya berlalu pergi meninggalkan melody di ruang kerjanya.

***********************

"Terimakasih bu kinal.." Ucap seorang pria paruh baya seraya menjabat tangan kinal.
"Sama sama pak anton, semoga kerja sama kita dapat berjalan dengan lancar..".. sahut kinal ramah.

Setelah meeting yg berjalan dengan cukup alot akhirnya kinal berhasil mendapatkan klien baru yg ia yakini akan memberikan keuntungan besar untuk perusahaannya.

Kinal berjalan keluar ruang meeting dengan seulas senyum tipis di bibirnya, sekilas ia melirik pada jam tangan yg melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Sudah hampir jam makan siang..". Gumamnya. Ia berniat untuk menemui jeje di ruang kerjanya untuk mengajaknya makan siang bareng.

Tepat di depan pintu ruang kerja milik jeje, kinal menghentikan langkahnya, ia teringat akan sesuatu. "Melody.."..

Pada akhirnya kinal urung untuk bertemu dengan jeje, ia berjalan menuju ruang kerjanya untuk memastikan apakah wanita itu masih menunggunya, meskipun sesungguhnya ia mengharapkan melody akan bosan menunggunya dan memutuskan untuk pulang. Karena terus berada dengan jarak dekat bersama wanita itu akan berdampak buruk bagi kesehatan batinnya.

Perfect CEO (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang