"Om..! Aaron mau beli itu...". Seru Aaron dengan wajah memelas seraya menunjuk mainan mobil mobilan yg terpajang rapi di dalam etalase toko.
"Boleh... Aaron mau yg mana?? Sana pilih sendiri...". Ucap kinal lembut sembari mengelus sekilas puncak kepala bocah kecil itu.Saat ini mereka tengah berada di salah satu pusat perbelanjaan. Minggu lalu kinal telah berjanji kepada Aaron untuk membelikannya playstation baru, tetapi berhubung kinal selalu sibuk dengan urusan pekerjaannya membuat ia tidak punya waktu untuk membeli barang itu, jadilah hari ini kinal mengajak Aaron yg tentu saja bersama veranda untuk membeli barang yg telah ia janjikan kepada Aaron.
Aaron berlari dengan girang memilih mainan yg ia inginkan tanpa mempedulikan kakaknya yg sedari tadi memelototinya. "Nhayy..kamu jgn terlalu manjain dia.." lirih veranda sungkan melirik kearah kinal.
"Udah gpp ve...Aaron keliatannya seneng bgt, lagian minggu kemaren aku udah janji sama dia".
"Emang kalian janjian apa sih??..kok aku gak di kasih tahu??..". Tanya veranda sembari menyipitkan matanya menyelidik.
"Yee...kamu gak boleh tahu mbak pe..ini kan urusan cowok..". Ucap kinal santai tanpa dosa.
"Tapi kan kamu cewek nhayyy..!". veranda menatap jengkel kepada perempuan aneh di depannya. Ia tak habis pikir bagaimana bisa dengan pedenya kinal menanggap dirinya seorang pria.
"Ehhee...iyasihh..tapi aku kan ganteng ve..iyakan?..". Kinal terkekeh Menggoda veranda seraya menaik turunkan sebelah alisnya.
Veranda memutar bola matanya jengah Dan................. "Aauwwwww..sakit ve..!!". Kinal meringis sambil mengusap usap perut gendutnya yg malang yg sukses terkena cubitan maut veranda. "Kamu kok nyubit aku sih ve..?? Aku salah apa cobaa...". Tanya kinal dengan wajah memelasnya yg di buat buat.
"Abisnya kamu genit..". Ucap veranda menahan tawanya melihat ekspresi konyol kinal.
Kinal berjalan menenteng barang belanjaan dengan veranda dan Aaron yg berjalan di sampingnya. Hari ini Aaron terlihat riang dan ceria, senyumnya tidak pernah pudar dari wajah bocah itu, terlihat sangat kontras dengan minggu lalu saat kinal berada di rumah veranda dan secara tidak langsung kebahagiaan dan keceriaan bocah itu menular pada kinal. Sekarang setidaknya ia menyadari bahwa kebahagiaan itu bisa ia dapatkan bukan hanya dengan memanjakan dirinya saja tetapi dengan membuat orang lain bahagia juga dapat memberikan kebahagiaan tersendiri untuknya.
"Ve kita sekalian makan dulu yukk..aku laper.." usul kinal saat mereka melewati tempat makan siap saji yg ada di pusat perbelanjaan itu.
Veranda sedikit berpikir sejenak. "Embb gimana kalo kita pulang dulu aja nhay, nanti aku masakin kamu,..jangan terlalu sering makan fast food itu gak baik buat kesehatan..". Ucap veranda yg tentu saja langsung di setujui oleh kinal. Masakan yg di buat bidadari sudah jelas lebih sehat daripada hanya sekedar makan ayam tepung bukan?. Pikirnya, dan akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.
"Silahkan tuan putri..". Ucap kinal seraya menundukan kepala bak seorang pengawal yg sedang melayani tuannya saat ia membukakan pintu mobilnya untuk veranda.
Veranda tersenyum lembut, ia tahu baha saat ini lagi lagi kinal tengah menggodanya tetapi tetap saja ia merasakan hatinya menghangat, terasa seperti ada kupu kupu yg beterbangan di dalam hatinya saat mendapatkan perlakuan itu dari kinal.
Kinal terkekeh gemas melihat ada semburat kemerahan di pipi mochi veranda, entah mengapa wanita itu selalu terlihat sangat menggemaskan dengan sikap anggun dan terkesan malu malunya yg terlihat sangat kontras dengan ia saat berada di tempat hiburan malam. wanita itu seakan memiliki dua kepribadian yg berbeda.
![](https://img.wattpad.com/cover/248360717-288-k767250.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect CEO (on going)
FanfictionGxg area! 21+ Anak laki laki yg kencingnya blom lurus jgn kesini! Anak cewek yg kencingnya blom berdiri jgn baca! Hanya kegilaan yg terlintas dalam pikiran dan saya tuangkan ke dalam tulisan, itulah satu satunya cara saya untuk tetap berada dalam ke...