(Previous!)
Astaga! Apa yg sedang kulakukan??. Kenapa aku jadi semesum ini?. Aku merasa malu pada diriku sendiri atas apa yg barusaja kulakukan. Untung saja dia tengah tertidur sehingga dia tidak akan mengetahui perbuatan memalukanku ini.
**************Baru saja aku akan melepaskan pelukanku dari lehernya tiba tiba dia menggeliat. Sontak saja aku kaget ,aku mematung sembari menahan nafasku. "Kinal kumohon jangan bangun sekarang". Mohonku dalam hati.
Tapi sia sia saja, kinal kini mulai membuka matanya perlahan, aku yg masih diam membeku jadi salah tingkah dan tak tahu harus berbuat apa, dengan posisiku yg seperti ini entah apa yg akan dia pikirkan tentangku, bisa saja dia berpikir bahwa aku mencoba memperkosanya bukan? Ya ampuuunn itu pasti akan memalukan sekali.
"Mel? Melody...". Lirihnya seraya mengelus lembut pipiku. Aku mengerjap ngerjapkan mataku mencoba mencerna kata yg dia ucapkan. Melody? Apa aku terlihat seperti seseorang yg dia panggil dengan nama melody itu? Ahhhh tapi syukurlah itu berarti dia tidak mengenaliku, sepertinya saat ini dia masih dalam pengaruh alkohol.
"Kamu cantik bgt malam ini mel". Ucapnya lagi seraya menyunggingkan senyum memamerkan gigi gingsulnya padaku. Dia terlihat sangat manis dengan senyum lebarnya, membelai mataku dengan senyuman lembut itu.
Aku menelan ludahku dengan susah payah saat dia melingkarkan kedua tangannya di leherku dan perlahan menariknya sampai hidung kami saling menempel. Apa yg akan dilakukannya padaku? Ahh tidak! Bukan padaku, lebih tepatnya kepada melody, karena dia menganggapku sebagai melody. Lalu siapakah melody?? Jika melody itu adalah kekasih kinal itu artinya....
Cupp!!
Belum sempat aku menjernihkan pikiranku, sesuatu yg kenyal dan sedikit basah itu telah lebih dulu menempel di bibirku, aku berusaha menenangkan debaran jantungku yg mulai bergemuruh riuh. Kurasakan sesuatu yg lembut dan basah memaksa masuk kedalam mulutku lalu menari nari dengan lembut di dalam sana.
Aku merasakan perasaan aneh di dalam diriku, ini pertama kalinya aku berciuman dengan sesama wanita, ternyata rasanya benar benar berbeda, aku terbuai dengan bagaimana caranya dia mengulum lembut bibirku. Kinal..apakah selalu selembut ini caramu membelai wanita wanitamu?? Kini aku tahu alasan di balik mereka memperebutkanmu waktu itu.
"Emhhh". Aku merintih tertahan kala dia mengigit kecil lidahku. Aku seperti kehilangan kendali atas diriku sendiri merasakan sesuatu yg tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Tapi heyyy tunggu! Bukankah dia melakukan ini karena dia menganggap aku ini melody? Itu artinya dia melakukan ini hanya karena dia sedang tidak sadar dengan apa yg dia lakukan. Tapi mengapa aku malah menikmatinya? Bodoh sekali aku ini!.
Aku berusaha melepaskan diriku dari rengkuhannya, dia terlihat sedikit kaget saat aku melepaskan tautan bibirnya di bibirku. "Kinal aku bukan melody,,. Aku veranda". Ucapku berusaha menyadarkannya. Dia tidak merespon ucapanku, matanya menatap lekat kedua mataku dan dengan satu gerakan yg tidak kuduga dia kini membalikan badannya keatas tubuhku dan beralih menindihku.
Dia berusaha kembali untuk menciumku, aku sadar bahwa yg sebenarnya dia inginkan bukanlah aku, hingga reflek kupalingkan wajahku ke samping saat dia mula mendekatkan bibirnya. Hingga setelah jeda beberapa saat kurasakan dia tidak lagi memaksa menciumku, dia hanya diam membeku tanpa bergerak.
Sampai sesaat kemudian kurasakan cairan basah menetes di pipiku, aku yg sedikit kaget kembali memalingkan wajahku melihat kearahnya yg masih berada di atas tubuhku. Kinal?? Dia menangis?? Kenapa??.
Dia berbaring lemas di sampingku, menangis tertahan tanpa suara seraya memegangi dadanya sendiri, ada apa dengan dia?? Aku tidak tahu apa yg harus aku lakukan saat ini. "Sakit...ini sakit mell...". Kata kata itu yg dia lirihkan di dalam tangisannya seraya memukul mukul dadanya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect CEO (on going)
FanfictionGxg area! 21+ Anak laki laki yg kencingnya blom lurus jgn kesini! Anak cewek yg kencingnya blom berdiri jgn baca! Hanya kegilaan yg terlintas dalam pikiran dan saya tuangkan ke dalam tulisan, itulah satu satunya cara saya untuk tetap berada dalam ke...