(Previous)
Tiba tiba kudengar sayup sayup suara high heels yg beradu dengan lantai mendekat ke arahku, kuangkat wajahku untuk melihat seseorang yg pasti sedang berjalan ke arahku, dan benar saja seorang wanita kini tengah berdiri di hadapanku, menatapku sekilas dengan mata teduhnya lalu duduk di kursi sebelahku.
Rasanya aku kenal dengan wanita ini... ahh yaa.. itu dia veranda. Sistem Otakku sepertinya sudah mulai berjalan dengan tidak semestinya.
**********Veranda duduk di sebelahku, lalu menuangkan minuman kedalam gelasnya sendiri dan meminumnya hingga tandas, ekspresi wajah yg dia tunjukan saat minuman panas itu masuk ke tenggorokannya benar benar lucu sekali, aku tak menyangka wanita seanggun dia jago minum alkohol.
"Ih kok senyum senyum sih nhay?!" Dia memicingkan matanya melirik ke arahku yg terkekeh geli karenanya.
"Kamu lucu sih..kalo pait jangan di minum". Ledeku.
"Ishhh kamu sendiri udh tahu pait tapi tetep minum". Balasnya berlagak sebal menatapku sembari memanyunkan bibirnya.Kutuangkan kembali minuman ke gelasku lalu meminumnya dalam sekali tegukan. "Tadi sih emang pait ve, tapi yg ini nggk loh".
"Apa mungkin karena aku minum ini sambil mandang kamu ya ve?? Rasanya jadi manis". Ucapku menggodanya.Dan benar saja, umpanku tepat sasaran saat kulihat ada semburat kemerahan di kedua pipinya yg sedikit chuby itu. Aku memang pandai menggoda wanita bukan?.
"Cieee yg malu...pipinya udh kayak tomat nih ve". Ucapku kembali menggodanya seraya mencoba menusuk nusuk pipinya dengan jari telunjukku.
Tapi celakanya akibat kadar alkohol di tubuhku sudah bereaksi membuat jari telunjukku tidak merespon dengan benar apa yg otakku perintahkan, alhasil jari telunjukku malah menyentuh bibir tipisnya yg kurasakan sangat lembut di jariku.
Kulihat dia sedikit terkejut menerima perlakuanku padanya, tapi selanjutnya dia hanya diam seraya menatap lekat kearahku.
Aku menyadari sepenuhnya apa yg kulakukan tapi lagi lagi saat otakku mengirim sinyal untuk segera menarik jariku dari bibirnya yg terjadi malah sebaliknya, jari sialanku ini tetap setia menempel di bibirnya dan sekarang malah mulai berani mengelusnya.
Meskipun aku sering melakukan perbuatan nakal seperti ini kepada banyak wanita, entah mengapa di depan veranda aku jadi mendadak gugup seolah aku baru pertama kali melakukannya. Tapi sorot matanya yg selalu melihatku dengan tatapan yg tidak bisa kumengerti seolah mengandung magnet yg menarik diriku untuk mendekat dan merengkuhnya.
Wanita ini benar benar membuatku besar kepala apalagi melihat responnya yg seolah selalu 'mengijinkan' untuk aku berbuat apapun kepadanya. Seperti saat ini, dia hanya diam seraya menatap sayu ke arahku yg tengah membelai lembut bibirnya. Sorot matanya seakan menyiratkan aku untuk melakukan lebih, apakah itu hanya imajinasi dari otak liarku saja? Entahlah.
"Ekhem!!". Tiba tiba suara nyamuk berjidat jenong yg sedari tadi ada di antara kami membuyarkan fokusku dari bibirnya yg juga membuat dia memalingkan wajahnya dariku. Ahhh sial ! si beby ini memang selalu jadi pengganggu!!.
Kulirik beby dengan muka sebalku, dia hanya terkekeh. "Gak bisa liat yg bening dikit, maen nyosor aja lu". Ujarnya sedikit berbisik yg hanya kutanggapi dengan muka masamku.
"Btw kalian udah saling kenal ya??!". Tanya beby seraya menatapku dan veranda bergantian.
"Emhh iya..". Ucap veranda seraya tersenyum menjawab pertanyaan beby.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect CEO (on going)
FanfictionGxg area! 21+ Anak laki laki yg kencingnya blom lurus jgn kesini! Anak cewek yg kencingnya blom berdiri jgn baca! Hanya kegilaan yg terlintas dalam pikiran dan saya tuangkan ke dalam tulisan, itulah satu satunya cara saya untuk tetap berada dalam ke...