Part 5

7.3K 291 7
                                    

Kinal menghempaskan tubuhnya di atas sofa ruang tamu rumah mewah miliknya, dia pejamkan matanya beberapa saat berusaha untuk sedikit meluruhkan rasa lelahnya, akhir akhir ini pekerjaan di kantor memang sedang banyak banyaknya dan itu membuat kinal harus merelakan tenaga dan waktu tidurnya untuk bisa menghandle semua urusan kantornya.

Kumohon maafkanlah cinta kita ini yg tak terkabul, sembunyikan dalam hati!
Kumohon kepada takdir yg kejam ini berserah diri, kita berdua yg terlarang.

Lagu kinjirareta futari dari jkt48 mengalun dari ponselnya yg lupa dia silent menandakan ada panggilan masuk.

Kinal berdecak kesal karena barusaja dirinya akan mulai tertidur. dengan gerakan malas dia ambil handphone dari saku celananya dan menempelkannya di telinga.

"Woyyyy pausss!!!" Ucap suara di seberang sana yg membuat kinal reflek menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Ck! Apaan sih je, rusuh amat!" Gerutu kinal malas.
"Ahelahh santai aja dong bosss! Sensi amat sih, lagi dateng bulan lu yak??" Ledek jeje di iringi tawa cemprengnya.
"Kecapean gue je, lu tahu kan kerjaan kantor kayak gimana".
"Iye iye gue tahu, mkanya gue nelfonnya lu, gue pengen ngajak lu ke suatu tempat yg bakal bikin lu melupakan semua rasa lelah dan gelisah dan bikin lu merasa seolah di surga dengan ribuan bidada--"
"Ck! Apaan sih lu lebay amat je" tukas kinal memotong pembicaraan jeje yg dia tahu jika di biarkan anak itu pasti akan nyerocos ngelantur kemana mana.
"Hhhaa seriusan gue!! Gue tunggu di tempat biasa yaa, mumpung malem minggu kan".
"Iya iya! Udah sana lu brisik" sahut kinal sedikit kesal karena jeje berbicara dengan suara 12 oktafnya yg membuat telinganya pengang.
"Jadi gimana?mau kagak?!".
"Iya iyaaa!!" Ucap kinal sedikit berteriak.
"Eh buset ini pausss serem amat sih" ucap jeje sembari tertawa kencang.

Tidak ingin menyakiti telinganya lagi dengan suara beracun milik jeje, kinal memutus telfonnya dengan jeje seraya melempar ponselnya ke atas meja.

Kinal memejamkan matanya sejenak merasakan rasa lelah yg masih setia menggerayangi sekujur tubuhnya. sepertinya memang tidak ada salahnya dia menerima ajakan jeje untuk sedikit memanjakan diri dan mengistirahatkan otaknya sejenak.

Setelah membersihkan diri dan mengeringkan rambutnya, kinal berjalan ke arah lemari pakaian yg terletak di pojok kamarnya.
Dia mengambil celana jeans belelnya, T-shirt putih polos serta jaket denim kesayangannya.

Setelah menguncir asal rambut sebahunya, kinal menyambar kunci mobil di atas lemari dan mengendarai mobilnya membelah keramaian kota Jakarta menuju ke tempat yg telah di janjikan bersama jeje.

Suasana redup nan temaram di hiasi kilatan lampu disco menyambutnya kala kinal mulai melangkahkan kaki di tempat biasa dirinya dan jeje menghabiskan malam.

Kinal sedikit menyipitkan mata menyapukan pandangannya ke setiap sudut ruangan mencari sesuatu yg tak kunjung tampak di pandangan matanya tanpa menghiraukan teriakan cempreng jeje yg untungnya sedikit tersamarkan dengan alunan musik DJ yg menggema di sesisi ruangan. "Woyyy paus!! Disini woyy" teriak jeje seraya melambaikan tangannya ke arah kinal.
Kemana dia?gumam kinal dalam hati.

"Nall kamu nyari siapa sih? Kok kayak orang bingung gitu?". Suara lembut seorang wanita menyadarkan kinal dari lamunannya.
"Eh yona?! Kok kamu disini?" Tanya kinal sedikit kaget.
"Emang kenapa?gak boleh gitu??" Ucap wanita itu seraya memonyongkan bibirnya. "Tadi jeje ngajak aku, awalnya aku males apalagi harus nongkrong di tempat ginian" tutur wanita itu seraya menatap sinis kepada wanita malam yg tengah sibuk merayu buaya rawa di sampingnya. "Tapi waktu aku tahu bakal ada kamu, aku ikut dehh, aku kangen nal" lanjut wanita itu lagi sembari meremas ujung jaket denim yg kinal kenakan.

Perfect CEO (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang