Veranda datang membawa sepiring nasi goreng plus telor ceplok setengah mateng lalu menyodorkannya kepada Kinal.
"Makasih ve..". Ucap kinal seraya menerima nasi goreng yg ve berikan untuknya.
"Sama sama nhay..".
"Kamu kok tahu sih ve kalo aku suka telor setengah mateng??..". Tanya kinal dengan mata berbinar memandangi sepiring nasi goreng di hadapannya, akhirnya dia bisa memberi makan cacing cacing di dalam perutnya yg sedari tadi sudah berdemo."Emhhh aku gak tahu sih nhay..aku emang udah biasa kalo masak nasi goreng telornya harus setengah mateng..syukurlah kalo kamu suka..". Jelas veranda yg di tanggapi kinal dengan ber"oh" ria seraya mengangguk-anggukan kepalanya.
Veranda tersenyum senang melihat Kinal yg sepertinya menyukai nasi goreng buatannya. "Yaudh cepet di makan nhay.. nanti keburu dingin gak enak..".
"Ehh..iya ve..". Ucap kinal seraya menyendok nasi goreng di piringnya.Belum sempat kinal memasukan suapan pertama nasi goreng ke mulutnya, dia melihat seorang bocah laki laki berjalan menuju meja makan dengan seragam putih merahnya seraya menenteng tas di tangannya.
"Selamat pagi kakak Aaron yg cantik..". Sapanya sembari tersenyum kearah veranda.
"Pagi sayang....duduk sini sarapan dulu..". Ujar veranda seraya mengelus lembut kepala adiknya.Aaron terlihat mengerutkan kening kala melihat kearah Kinal yg tengah tersenyum lebar kepadanya. "Loh om Kinal kok disini?.." tanya Aaron keheranan dengan wajah polosnya.
Kinal terkekeh geli saat bocah kecil itu masih juga memanggilnya dengan sebutan "om". Saat pertemuan pertama dirinya dengan bocah kecil itu kala dia menolong veranda dari ulah Marcel, Aaron memang memanggilnya dengan panggilan om, mungkin karena penampilan machonya yg membuat bocah itu menganggap Kinal adalah laki laki. Meskipun dirinya telah menjelaskan bahwa ia adalah perempuan tapi tetap saja bocah itu latah memanggilnya om.
"Iyaaa Aaron, tadi pagi pagi kak Kinal kesini mau ketemu Aaron..kak kinal kangen..". Ucap kinal seraya melirik kearah veranda, sementara yg dilirik hanya tersenyum simpul.
"Ih om Kinal boong, bilang aja mau ketemu sama kakak Aaron iyaaaa kan?..." ledek Aaron yg membuat kinal salah tingkah.
"Enghhhh..hehe kak kinal beneran mau ketemu sama Aaron kok, kan waktu itu kak kinal janji mau nemenin Aaron maen PS...". Kilah kinal berusaha meyakinkan bocah kecil itu.
"Beneran om???!!!..om mau nemenin Aaron main PS??..". Pekik girang Aaron yg disambut dengan anggukan mantap oleh kinal.
"Emhh tapi om..play stationnya Aaron----".
"Udahh..udahh.. sini Aaron duduk dulu sarapan,, nnti sekolahnya telat loh.." ucap veranda memotong ucapan adiknya.
Aaron mengangguk patuh seraya duduk di kursi yg di sediakan untuknya di samping veranda.
Merekapun sarapan bersama di selingi gelak tawa dan obrolan ringan. Selang beberapa menit kemudian semua piring di depan mereka yg tadinya penuh dengan nasi goreng telah kosong tak bersisa. Kinal mengelus elus perutnya sendiri yg terlihat membuncit akibat kekenyangan.
"Wuahhhh kenyang bgt ve...aku baru tahu kalo kamu pinter masak..nasi goreng kamu enak ve, kayak bikinan mamaku..". Puji kinal kepada veranda yg membuat wanita itu tersenyum malu. Semburat kemerahan terlukis di pipi mochinya.
"Makasih nhayy..." lirih veranda, dia merasakan panas di pipinya kala mendengar pujian yg kinal lontarkan kepadanya, hanya kata kata sederhana namun telah sukses membuatnya salah tingkah bercampur senang.
"De tunggu bentar, kakak ambilin obat kamu dulu..". Ucap veranda menahan adiknya yg terlihat bersiap bangun dari duduknya. Ia melenggang pergi masuk ke dalam kamar untuk mengambilkan obat.
![](https://img.wattpad.com/cover/248360717-288-k767250.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect CEO (on going)
FanficGxg area! 21+ Anak laki laki yg kencingnya blom lurus jgn kesini! Anak cewek yg kencingnya blom berdiri jgn baca! Hanya kegilaan yg terlintas dalam pikiran dan saya tuangkan ke dalam tulisan, itulah satu satunya cara saya untuk tetap berada dalam ke...