Bab 2 (2)

3 1 0
                                    

Ada yang aneh. Mengapa cacodemon memanipulasi raja? Mungkin...

Sementara itu di luar kerajaan.

"APAKAH KALIAN SUDAH SIAP?" teriak seseorang yang menyerupai cacodemon.

"SIAP!" sahut semua prajurit cacodemon.

"LUNCURKAN!" perintah wanita misterius yang juga menyerupai cacodemon.

Trebuchet (ketapul) yang tingginya setara dengan dinding kerajaan sekitar 90-100 meter akan meluncurkan batu-batu besar yang beratnya sekitar 140 kg diolesi oleh Greek fire. Api yang dihasilkan oleh penyembur api (flamethrower) Greek fire tidak bisa dipadamkan oleh air. Nasib 'Kingdom Of Erendanyth' sudah berkabut. Trebuchet diposisikan disekeliling dinding kerajaan tetapi tidak dekat dengan dinding, trebuchet ditaruh 5 km dari dinding. Trebuchet terbuat dari baja, jadi api tidak akan terlalu mempengaruhi trebuchet. Jika trebuchet tidak bisa menahan panasnya api, para mage akan mendinginkan trebuchet dengan sihir mereka. Trebuchet dienchant untuk meluncurkan batu besar dengan cepat dan mereka menyebut trebuchet ini 'Warwolf Made Of Steel'.

Batu-batu besar berapi itu diluncurkan secara bersama oleh para prajurit cacodemon. Dinding kerajaan langsung hancur setelah batu-batu itu meluncur dengan kecepatan yang sangat cepat. Tidak ada satupun dinding yang berdiri setelah batu-batu itu diluncurkan. 

"DINDING TELAH RUNTUH, SERANG!" perintah seseorang yang menyerupai cacodemon.

"LIHAT KEKUATAN WAHAI PARA MANUSIA LEMAH. SAKSIKAN KEKUATAN ARMAROS YANG KUATNYA TAK TERBANDINGKAN!" sahut cacodemon yang bernama Armaros sambil menggenggam tangannya dan menangkat genggaman tangannya ke langit.

Tapi tidak berhenti disitu, trebuchet terus meluncurkan batu-batu panas yang membakar rumah-rumah dan bangunan yang mengenainya. Rumah-rumah terbakar, orang-orang berlari kesana kemari, orang-orang tergeletak tark bernafas. Dimana prajurit kerajaan mungkin kamu tanya? Tentu saja semua prajurit di kerajaan sudah dimanipulasi untuk tidak melawan, malah membantu untuk menghancurkan kerajaan. 

Tadao (Charles) dan kawan-kawan mendengar ledakan besar secara bersamaan. Seperti benda yang dilempar secara bersamaan. Tadao (Charles) dan kawan-kawan serentak keluar untuk melihat apa yang terjadi. Tadao (Charles) dan kawan-kawan melihat bangunan sekitar dalam situasi yang sangat membinasakan. 

"Apa yang telah terjadi? Bagaimana ini bisa terjadi? Mengapa ada orang yang berani-beraninya melakukan ini?" tanya Josephine gelisah campur marah.

"Saya tahu jawabannya tapi sekarang tidak ada waktu. Sebaiknya kita pergi dari sini, kita beruntung batu-batu itu tidak meruntuhkan penginapan ini." ucap Charles sambil mensinyalkan untuk kabur.

Tadao (Charles) yang lincahnya melebihi singa dan harimau, lari dengan cepat, melompat ke samping kanan dan kiri menghindari pecah-pecahan batu dan bangunan-bangunan. Josephine dan Trivia tampaknya tidak kesulitan untuk mengikuti. Tadao (Charles) ingin mengetahui apa yang menyebabkan semua ini, jadi ia mengalirkan mananya ke kedua kakinya dan melompat sekuat tenaga. Ia melompat sekitar 5 m ke atas. Josephine dan Trivia bingung mengapa Tadao melakukan itu, mereka tidak mengikutinya karena terlalu bahaya. Tadao (Charles) tidak melihat apa-apa tetapi ia melihat batu-batu besar yang dilapisi oleh api seperti meteor meluncur dari kejauhan.

Tadao (Charles) turun dengan perasaan yang cemas karena ia tahu bahwa batu-batu api itu akan jatuh ke arah mereka sebentar lagi. 

"Kalian bisa terbang?" tanya Tadao (Charles) sambil berlari.

"Tentu saja tidak, tapi aku tidak tahu Trivia bisa terbang atau tidak." jawab Josephine bingung.

"Aku bisa terbang. Aku tebak kamu akan terbang juga dan kabur dari sini."

"Hampir benar tapi aku tidak akan terbang tapi aku akan teleport."

"HAH?" ucap Josephine dan Trivia bersamaan.

"Trivia terbang ke atas, jangan sampai kena batu-batu api yang meluncur, bawa Josephine juga."

"Dan kamu?" tanya Trivia cemas.

"Lihat saja."

Trivia memegang tangan Josephine dan melesat terbang ke atas. Sementara Tadao (Charles) melompat tinggi melebihi tingginya dinding kerajaan melewati Trivia yang membawa Josephine. 

"TERBANG KESINI!" teriak Charles.

Trivia menambah kecepatannya untuk mengejar Tadao (Charles). Tadao (Charles) melihat sekeliling selama Trivia dan Josephine masih mengejar. Tidak ada tempat yang aman untuk kabur karena Tadao (Charles) tahu bahwa kerajaan sudah dikepung oleh musuh. Tidak ada cara lain, Tadao (Charles) berniat untuk terbang dengan bantuan Trivia melewati hujan batu api. Trivia dan Josephine sudah mengejar Tadao (Charles), Tadao (Charles) sudah menunjukan bahwa ia ingin jatuh. Josephine memegang Tadao (Charles) yang ingin jatuh.

"Terima kasih. Trivia terbang ke arah sana dan hindari batu api itu." perintah Charles sambil menunjuk arah istana yang masih berdiri.

"Kedengarannya gila tapi aku percaya padamu." ucap Trivia.

Trivia lalu terbang dengan kecepatan yang melebihi kecepatan yang ia lakukan sebelumnya. 



I Live in a Parallel World, Is It Worth It?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang