Aku akan jelaskan apa yang telah terjadi. Aku menyuruh Josephine pura-pura masuk kereta kuda dan bersembunyi di semak-semak bersama para bandit. Josephine perlu penyamaran jadi dia membunuh salah satu bandit diam-diam. Dan selanjutnya yang tadi telah terjadi.
Kami melanjutkan perjalanan menuju ke 'Kingdom Of Erendanyth' menggunakan kereta kuda. Katana ini sangat nyaman dipakai dan juga sangat tajam, orang yang membuat ini pasti sangat terampil. Katana yang terakhir kali aku pakai patah untuk membunuh yakuza abal-abal dan katana itu sangat mahal. Aku marah karena katana-ku patah sampai-sampai aku mencincang mayat yakuza abal-abal itu dan ku injak-injak. Terlalu parah? Mungkin.
2 hari kemudian.
Dari kejauhan kami melihat tembok besar yang mengelilingi kerajaan. Aku belum pernah melihat dinding besar seperti ini. Tidak ada manusia yang bisa membuat tembok besar seperti ini. Dinding kerajaan ini melebihi tinggi Tembok Besar Cina. Mengapa mereka membuat tembok setinggi dan sebesar ini? Butuh ratusan tahun untuk membuat tembok ini tanpa teknologi modern bahkan sampai ribuan tahun. Di tengah-tengah tembok ada gerbang dan orang-orang keluar masuk. Tampaknya orang yang akan masuk ke kerajaan akan di interogasi oleh penjaga gerbang. Aku boleh membawa katana-ku kan? Aku bisa menyuap penjaga gerbang tapi kemungkinan aku diperbolehkan membawa katana-ku. Sebaiknya aku bersiap-siap jika situasinya menjadi jelek.
Kami sampai di depan gerbang. Penjaga gerbang melihat kami dan mendatangi kami. Wow, armor di dunia ini sangat mirip seperti zaman kuno. Penjaga ini memakai helmet, breastplate, gauntlet, dan sebagainya. Atas kepala sampai jari kaki tertutup oleh armor besi.
"Selamat pagi, tuan. Apakah tujuan tuan datang ke kerajaan ini?""Saya ingin menjadi tentara bayaran (mercenary) di kerajaan ini."
"Ah, tentara bayaran. Itu menjelaskan tuan membawa pedang itu disamping anda. Kami sempat curiga dengan tuan karena tuang membawa pedang yang sangat aneh tapi karena alasan tuan kami mengerti. Ngomong-ngomong, tuan membawa siapa?"
"Aku mengajak adik perempuanku ke kerajaan ini untuk jalan-jalan. Tetapi tujuanku berbeda dengannya."
"Untuk berapa lama, tuan?"
"Apakah kami berdua bisa tinggal di kerajaan ini selamanya? Kami setelah mendengar kerajaan ini dari teman-teman kami, kami ingin sekali tinggal disini."
"Tentu saja, tuan! Sepertinya tuan tidak mencurigakan, silahkan masuk ke dalam ke Kingdom Of Erendanyth, tuan. Kalau tuan ingin mendaftar menjadi mercenary sebaiknya tuan pergi ke Erdanyth Guild. Ada banyak guild disini tapi yang saya rekomendasi adalah Erdanyth. Sampai berjumpa lagi!"
Aku menjalankan kereta kuda ini untuk memasuki kerajaan. Setelah melewati gerbang, aku melihat berbagai bangunan tinggi dan pendek. Kerajaan ini sangat berwarna, anak kecil bermain sana kemari, pasangan bermesraan, dan keluarga yang sedang menikmati waktu bersama. Tapi sayangnya, pemimpin di kerajaan ini...
Aku tidak mengetahui jalan menuju penginapan dan guildnya jadi aku berhenti sebentar dan turun dari tempat kusir.
"HEY TUAN, JANGAN PARKIR KERETA KUDANYA DISINI, PARKIR DISANA TUAN!" teriak salah satu penjaga yang sedang berpatroli.
"Maaf tuan, saya akan parkir keretanya disana, permisi."
Aku naik kembali ke tempat kusir dan memakirkan kereta kuda ini di tempat yang ditunjukan oleh penjaga tadi. Josephine keluar dari kerete kuda setelah aku memakirkan kereta kuda.
"Sekarang kemana?" tanya Josephine.
"Kita cari penginapan, kamu cari penginapan. Karena kamu lebih tahu kerajaan ini daripada aku, sebaiknya kamu yang mencari penginapan."
"Aku pernah dengar penginapan di sekitar sini, seingatku namanya adalah 'The Merciful Traveler Inn' dan penginapan ini sangat terkenal di kalangan petualang. Sebaiknya kita lanjut jalan masuk ke dalam kota."
Mengapa semua di dunia ini harus memakai bahasa inggris? Semantara aku ini berbicara bahasa jepa- tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Live in a Parallel World, Is It Worth It?
Fantasía[Sekuel dari Afterlife : RPG Adventure] Kriminal yang ingin membuat dunia damai, Tadao. Pada suatu ketika dia tertangkap oleh polisi dan dikurung di belakang jeruji besi. Karena ia gagal untuk merampok suatu bank, ia membunuh dirinya sendiri di dala...