Haechan memegang satu setel pakaian dengan raut yang gelisah. Sudah hampir sepuluh menit dirinya diminta berganti kostum sesuai tema pemotretan, namun selama itu pula ia tidak melakukan apapun di ruang ganti. Hanya berkali-kali bercermin sambil mencocokkan pakaian itu di depan tubuhnya tanpa dipakai.
Iya benar, beberapa malam sebelumnya melalui telepon, Mark memberikan kabar baik bahwa Haechan dinyatakan lolos seleksi dan sudah bisa langsung datang ke perusahaan untuk menandatangani kontrak. Dan hari ini, ia beserta satu orang lain yang juga dinyatakan lolos, untuk pertama kali akhirnya melakukan pemotretan untuk sebuah majalah.
"Donghyuck-ah, sudah selesai?"
"A-ah ya! Sebentar.." Haechan menggeram, mengacak rambutnya bingung sebelum keluar dengan masih memakai seragam sekolahnya.
Penata rias yang ditugaskan untuk mendampingi Haechan sontak menunjukkan raut bingung dan kesal. "Kenapa belum ganti baju?"
Haechan mengusap tengkuknya canggung, "maaf Yang Noona, pakaiannya terlalu terbuka. A-apa aku tidak boleh memakai kaus sebagai dalaman?"
"Hah?" Yang Noona terkekeh geli mendengar pertanyaan Haechan. "Yak! Kau pikir mau pergi ke kantor harus pakai kaus dalaman?"
"Tapi ini terlalu terbuka, perut dan dadaku terlihat. Aku tidak nyaman," keluh Haechan, sambil menunjukkan setelan jas berwarna hitam yang harus ia kenakan sebagai tema pemotretan pertamanya.
"Hei! Bukankah tubuhmu bagus? Makanya mereka ingin kau mengenakan ini!"
Haechan ingin sekali mengumpat rasanya, sungguh.
Seolah mengerti dengan perasaan Haechan, Yang Noona kembali buka suara. "Kau sudah dikontrak Donghyuck-ah, mau tak mau kau harus tunduk pada aturan perusahaan," ujarnya. "Kalau kau mau kau bisa bernegosiasi dulu pada kru di sana. Tapi aku juga tak yakin mereka akan mengabulkan," remehnya.
Sambil menghela napas, Haechan akhirnya mengangguk pasrah dan kembali masuk ke ruang ganti. Setidaknya, ia harus membalas kebaikan Jaehyun. Direktur itu sudah berbaik hati dengan langsung meloloskannya tanpa banyak pertimbangan yang rungsing.
Haechan berpikiran kalau mungkin saja itu ulah Mark. Bisa saja, kan? Dibanding dengan para calon yang kemarin melamar, Haechan jelas kalah jauh; harusnya. Lelaki itu melamar hanya dengan modal nekat dan tanpa bakat yang benar-benar menampakkan jati diri sebagai model. Sedangkan yang lain sudah jelas berbakat dan sudah menjalani pelatihan sebelumnya.
Tak sampai sepuluh menit, Haechan keluar lagi dengan penampilan yang jauh lebih manly. Jas dengan seluruh kancing terbuka di bagian depan itu benar-benar tampak pas dan sangat cocok ia kenakan. Belum lagi enam kotak di perut yang terpampang.. benar-benar tipikal dominan sempurna!
Yang Noona saja sampai membuka mulutnya beberapa saat, sebelum kembali tersadar dan merias wajah Haechan dengan cepat.
"Sudah selesai.." Yang Noona memberikan sapuan terakhir pada rahang Haechan, "sempurna! Kau sangat tampan, tak salah jika Jaehyun sajangnim menerima mu," ungkapnya.
Pemuda Lee itu mengerjapkan matanya beberapa kali setelah melihat penampilannya di cermin full body. Benar-benar.. berbeda.
"Ini gue?" gumamnya, kemudian menutup dadanya dengan kedua tangan dan menggeleng ribut. Haechan malu banget, perut sama dadanya yang aduhai kelihatan dan sebentar lagi akan jadi konsumsi publik. Benar-benar terasa seperti ditelanjangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Hubby | Hyuckren [✓]
FanfictionLee Haechan mencintai Renjun. Sesederhana itu alasannya hingga berani mengambil keputusan besar dalam hidup. Menikah di usia yang sangat dini, bertanggung jawab atas Renjun dan anaknya kelak. Memang berat, mengingat sang jabang bayi yang dikandung R...