7. Piknik Malam

171 24 0
                                    

Alunan musik memenuhi mobil yang dikendarai oleh Jeno, mengisi keheningan yang tercipta sebab kedua orang didalamnya sedang menikmati angin malam yang berhembus pelan dari jendela mobil yang sepenuhnya terbuka.

Jam baru menunjukkan pukul tujuh malam, tapi mereka sudah memutuskan untuk memulai perjalanan malam yang mereka rencanakan tadi.

"Itu Alfamart lo rampok Yank? "

Jeno bertanya setelah melirik se plastik besar makanan ringan, dan beberapa permen, juga air mineral di dashboard mobilnya.

"Sorry khilaf gue tuh. "

"Kayak mau piknik anak TK! "

"Boleh tuh, nanti berenti bentar, kita piknik! "

Jeno menatap Jaemin sekilas, lalu mengembalikan fokusnya pada jalan didepannya.

"Gila, mau piknik dimana malem-malem? "

"Oh jadi gak mau nih? "

"Mau! "

Jaemin memutar matanya malas, Jeno dengan tingkat bucin nya telah kembali.

"Eh, ini kan jalan, "

Jaemin merasa tidak asing dengan jalan yang mereka lewati sekarang, seperti pernah melewatinya tapi tidak sering.

"Ke pantai. " Sambung Jeno.

Benar, sekarang Jaemin ingat. Mereka pernah melewati jalan ini saat menghindari kejaran polisi karena menerobos lampu merah.

Jadi waktu itu Jeno dan Jaemin juga sedang melakukan night car ride atau midnight car ride lebih tepatnya, lalu saat itu lampu sedang menyala merah, tapi karena sepi Jeno tidak memberhentikan mobilnya. Mereka tidak sadar kalau ternyata tidak jauh dari mereka ada mobil polisi, dan selanjutnya terjadilah aksi kejar-kejaran.

"Ayo piknik disana. " Ajak Jeno, sambil tersenyum.

Pantai itu berada di tempat yang cukup terpencil, dan jarang orang datang.

"Ayok! "

"Semangat banget. " Jeno tertawa geli melihat tingkah Jaemin.

"Biarin, lagian udah lama gue gak main keluar malem-malem. "

"Yaiyalah lo nugas mulu! "

"Kan gue rajin! "

"Rajin sambat, iya. "

"Berarti gue normal! "

"Loh, bukannya lo belok ya? "

"Jeno!! " Teriak Jaemin kesal.

Tawa Jeno memenuhi mobil, membuat Jaemin dengan kesal memukuli lengan Jeno cukup keras.

"Kan lo yang bikin belok! "

"Bagus dong, lo beloknya cuma ke gue! "

"Emang lo beloknya gak cuman sama gue? "

"Jangan kan belok, orang gue cintanya sama lo doang! "

"Bucin anjir! "

"Tapi lo suka, kan gue ganteng. "

"Gak ada hubungannya! "

Mereka tertawa bersama, menghilangkan keheningan yang tercipta sebab suasana sedang sepi.

Hanya butuh waktu sekitar lima menit, akhirnya mereka sampai.

Jaemin mengeluarkan satu bungkus kripik kentang ukuran besar dari dalam plastik didepannya, meletakkannya diatas pahanya, lalu kembali merogoh plastik itu untuk mencari sesuatu.

liefde  |  jenojaemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang