5. Awal Mula

191 24 0
                                    

Jaemin dan Haechan menatap nanar kue yang baru saja mereka beli, atas perintah atau paksaan lebih tepatnya orang didepan mereka ini. Kue itu sudah tidak berbentuk akibat tusukan demi tusukan garpu yang dilayangkan oleh manusia bar-bar satu ini.

"Hwall. " Haechan memberanikan diri memanggil orang itu, yang tampaknya tidak berniat untuk sekedar menoleh atau menghentikan tindakan bar-barnya.

Hwall dan segala tingkah lakunya saat sedang badmood itu menyebalkan.

Tadi sekitar jam sepuluh pagi saat Jaemin dan Haechan akan pulang karena kelas mereka telah selesai, tiba-tiba mendapat pesan dari Hwall untuk membelikannya kue apapun dan mengantarkannya padanya.

Tadinya Jaemin ingin membelikan Redvelvet cake, tapi karena perasaannya tidak enak akhirnya dia hanya membeli kue kecil berbentuk kartun minion. Dan benar saja, saat kue itu sampai didepan Hwall, dia dengan segala tingkah bar-bar nya menusuk-nusuk kue itu sampai tidak berbentuk. Bahkan warnanya sudah mencampur dengan berantakan, atau bisa dibilang kue itu total berubah menjadi hancur ditangan Hwall.

"Lo masih ada niatan masukin makanan bentukan begitu kedalem mulut lo? " Tanya Jaemin yang sudah mulai jengah dengan apa yang dilakukan Hwall.

Dan dengan tanpa rasa bersalah, dia mengangkat wajahnya menghadap kedua temannya yang duduk didepannya, lalu menyendokan satu suap kue hancur itu kedalam mulutnya dan mengunyah perlahan.

Sontak saja Jaemin dan Haechan membulatkan kedua mata mereka terkejut.

"Eww, Hwall lo kayak psikopat makan organ dalam manusia. " Teriak Haechan heboh, sambil memeluk dirinya sendiri.

"Lo kerasukan apa sih Hwall? " Tanya Jaemin frustasi.

Hwall hanya mengedikkan bahunya acuh, dan kembali menyuapkan kue hancur itu kedalam mulutnya.

"Lo tau gak Jaem, kalo Jeno lagi ada proyek baru? "

Tanya Hwall disela-sela aktivitas mengunyah suapan terakhir dari kue didepannya. Membuat Haechan tertegun, Hwall benar-benar bisa menghabiskan makanan mengerikan seperti itu.

"Tau, kemaren dia ngomong! "

"Dia ngomong sampe mana? "

Jaemin mengerutkan keningnya, bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan Hwall padanya.

"Maksutnya sampe mana? "

Hwall menyingkirkan garpu dan sisa-sisa remah kue kesamping kirinya, matanya kini fokus pada Jaemin didepannya.

"Dia ngomong nya sampe mana, sampe Bali? " Tanya Hwall lagi.

Jaemin mengangguk ragu, sambil masih terus menatap Hwall. Karena memang seminggu yang lalu setelah kembali dari acara jalan-jalannya bersama Sungchan, Jeno sempat membicarakan tentang proyek di Bali bersama Kevin. Walaupun dia tidak terlalu mendengarkan sebab masih kesal, tapi kurang lebihnya dia mengerti.

"Dia ada bilang mau keluar? "

Melihat wajah kebingungan Jaemin, Hwall menyunggingkan senyum miring dan membuang pandangannya dari Jaemin.

"Apa sih yang mau lo omongin sebenernya? " Tanya Jaemin, yang mulai kebingungan.

"Lo mau ngomong masalah Jeno sama Jaemin, apa masalah lo sendiri sih Hwall? " Haechan yang dari tadi diam pun akhirnya ikut bertanya.

Hwall berdecak sebal, dan menatap tajam Haechan yang duduk disamping Jaemin. Menggeser pandangannya pada Jaemin yang masih menatap bertanya padanya, lalu kembali lagi pada Haechan. Dia terus melakukan itu beberapa kali sebelum menjatuhkan kepalanya pada lipatan tangannya diatas meja.

liefde  |  jenojaemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang