8. Anak Baru

177 22 0
                                    

Jaemin sedang berlari di sepanjang koridor menuju kantin, sambil sesekali membalas sapaan dari orang-orang disepanjang koridor yang mulai sepi itu.

Kelasnya telah selesai tiga puluh menit yang lalu, dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul tiga sore.

Tadinya dia sedang berdiri didepan gerbang kampus, tapi saat dia baru saja akan memesan ojek online, tiba-tiba ponselnya berdering dan menampilkan pesan dari Hwall yang menyuruhnya ke kantin fakultas teknik. Awalnya Jaemin sudah menolaknya karena malas, tapi Hwall memaksanya dan berkata bahwa ini urgent.

Jaemin mengedarkan pandangannya mencari Hwall, lalu saat menemukan Hwall yang duduk sendirian menghadap lapangan, dia segera duduk di sebelahnya.

"Apaan sih lo, apanya yang urgent? "

Hwall menunjuk lapangan didepannya menggunakan dagu.

"Lapangannya gak ada apa-apanya, emang lo liat apa sih, jangan-jangan lo indigo ya? " Jaemin menatap Hwall horror dan dibalas tatapan tajam serta helaan nafas kasar.

"Jaem, lo pacaran sama Jeno gak usah ngikut begonya juga kali! "

Hwall mengarahkan kepala Jaemin sedikit ke kiri dari lapangan didepannya, membuatnya dapat melihat, didekat ring basket ada dua orang laki-laki yang sepertinya sedang berbicara atau berdebat mungkin.

"Haechan sama siapa? "

"Kak Mark! "

Jaemin melepaskan tangan Hwall dari wajahnya, lalu menatap Hwall bingung.

"Mereka ngapain? "

"Mungkin gak sih mereka kayak kita? "

"Woe, gue nanya, kenapa lo balik tanya? "

"Ya mana gue tau, gak kedengeran juga! " Jawab Hwall ketus.

"Kalo pun mungkin, pasti bakalan lebih susah dari kita! "

Kini giliran Hwall yang menatap bingung pada Jaemin, sungguh dia tidak mengerti maksud perkataan itu.

"Pertanyaan lo, soal mungkin gak mereka kayak kita, ya itu jawaban gue. " Jawab Jaemin, yang mengerti arti tatapan yang ditujukan padanya.

Hwall mengangguk paham, karena diapun memikirkan hal yang sama.

"Yaudah sana pulang lo! "

"Lo nyuruh gue kesini cuma buat ngeliatin mereka? " Tanya Jaemin tidak percaya.

"Gue manggil lo buat ikutan mikir, jadi gue gak kayak orang bego, mikirin hal gak penting kayak gini. "

"Sialan lo Hwall! "

Jaemin beranjak dari duduknya dan berjalan kesal keluar dari kantin fakultas teknik menuju gerbang kampus, walaupun tidak terlalu jauh tetap saja melelahkan.

Karena sibuk merutuki Hwall, Jaemin tidak sadar didepannya ada seorang yang berdiri ditengah jalan sambil kebingungan.

Bruk

Jaemin menabrak orang itu cukup keras, membuat mereka berdua terjatuh. Mungkin karena badan Jaemin yang lebih besar, sehingga Jaemin hanya jatuh terduduk tapi orang yang ditabrak nya sepertinya terjatuh cukup keras.

"Lo gakpapa? " Jaemin bertanya, sambil membantu orang itu berdiri.

"Maaf, aku yang salah, harusnya aku gak berdiri ditengah jalan. "

"Eh? " Jaemin bingung mendengar cara orang didepannya ini berbicara, bahasa Indonesianya lancar tapi terdengar aneh. Wajahnya juga bukan seperti wajah orang Indonesia.

liefde  |  jenojaemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang