"Na! "
Panggil Jeno saat melihat Jaemin duduk di atas ranjang sambil mengerjapkan matanya. Dia mendekat dan duduk disamping Jaemin, diam mengamati laki-laki disampingnya ini, dan mungkin menunggu hingga berbicara.
"Ngantuk! "
Ingin menidurkan dirinya lagi sebenarnya, tapi sudah ditarik oleh Jeno, memaksanya tetap duduk.
"Tadi kenapa? "
"Mau tidurr Jenooo!! "
Jaemin kembali menarik-narik tangannya yang ditahan oleh Jeno.
"Lepasss ihhhh!! "
"Jawab dulu, tadi kenapa? "
"Gakpapa! "
"Oh, yaudah gak usah tidur lagi kalo gitu! "
"Bodo! "
Jaemin menyentak tangan Jeno, berjalan dengan kesal keluar dari kamarnya.
Shotaro sedang bersama Sungchan ngomong-ngomong, mereka harus meluruskan semua masalah mereka sendiri sebelum menjadi semakin rumit.
Jaemin mendudukan dirinya di bawah sofa, entah apa yang membuatnya memilih duduk dibawah ketimbang diatas, ya walaupun memang sudah dilapisi karpet tebal, tapi tetap saja kan.
Sampai hampir limabelas menit ia tidak mendengar suara langkah mendekat, yang artinya Jeno tidak mengikutinya. Mood nya yang sejak tadi buruk, kini semakin memburuk, umpatan kasar satu-persatu mulai keluar dari bibirnya, hingga akhirnya dia lelah sendiri dan memutuskan kembali ke kamarnya.
"JENO! "
Yang diteriaki hanya melirik sekilas, lalu kembali pada kegiatannya memainkan ponsel.
"HP gue rusak Jen, ayo anterin beli! "
Jeno meletakan ponselnya, lalu duduk bersandar pada kepala ranjang milik Jaemin.
"Sini! "
Jaemin yang awalnya enggan mendekat, pelan-pelan mulai berjalan mendekati Jeno yang menatapnya datar. Cukup jauh Jaemin berdiri dari tempat Jeno berada, membuat Jeno berdecak sebal.
"Sini deketan, duduk sini! "
Perintah Jeno sambil menepuk kedua kakinya, mengisyaratkan Jaemin untuk duduk dipangkuan nya.
"Anter beli HP dulu! "
"Sini duduk dulu bentar, nanti gue beliin! "
Jaemin berjalan mendekat, dan seperti perintah Jeno sebelumnya dia duduk dipangkuan Jeno. Bukan karena benar-benar ingin dibelikan ponsel, tapi Jaemin memang butuh Jeno.
"Kok sampai kambuh lagi, tadi abis lihat apa? "
Helaan nafas Jaemin keluarkan, perasaan gelisah itu mulai datang lagi, walaupun hanya sedikit tapi tetap saja membuat jantungnya bekerja lebih cepat.
"Ada orang, gue gak tau siapa, tiba-tiba ngirimin video, gelap, berisik, suara tembakan, teriakan, orang nangis! "
Jaemin masih berusaha tenang walau Jeno bisa melihat dari matanya, rasa trauma itu datang lagi.
"Udah gak ada kan, jadi gakpapa ya sayang. "
Ditariknya tubuh Jaemin semakin merapat padanya, memeluknya menyalurkan ketenangan dan kenyamanan. Mungkin hampir sekitar limabelas menit mereka tetap pada posisi yang sama, sampai Jaemin yang melepaskan lebih dulu.
"Ayo beli HP! "
"Iya, astaga! "
••••••

KAMU SEDANG MEMBACA
liefde | jenojaem
Fanfiction"Jeno bucin! " -Kevin, Mark "Gue lagi mengungkapkan perasaan lewat tindakan ini! " -Jeno WARNING! bxb! My first work! Bahasa kasar! Mature! Cr pict, by pinterest