16. Too Fast!!

30 0 0
                                    

WARNING⚠️
•Part ini latar waktunya aku cepetin beberapa tahun, i want to rewrite this book!
•Semua bisa berubah mulai dari part ini!
•Maaf banget kalo kalian merasa gak nyaman, dan aku sangat menghargai apapun keputusan kalian tentang book ini!
•Love You Guys 💚 and Thank you so much :*

.
.
.
.
.

(4 Years after the dramatic incident! )

"Satu tambah satu berapa Na? "

"Sepuluh Chan! "

"Bego! "

Tahun sudah berubah, tapi mereka bertiga enggan untuk ikut berubah. Masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Jaemin, Haechan, dan Hwall duduk bersama berbagi cerita. Bedanya kini mereka sudah dewasa, sudah mulai mengerti bahwa di dunia itu ada yang baik dan jahat.

Jaemin sudah bertemu keduanya, merasakan beratnya saat harus berhadapan dengan orang jahat, dan merasakan bagaimana orang-orang baik disekitarnya menyayangi dirinya.

Dua tahun lalu Ayahnya meninggal, bukan hanya meninggalkan dunia fana ini, tapi juga meninggalkan luka menganga yang sulit untuk ditutup kembali. Bagaimana kecewanya seorang anak pada orang tua yang ia sayangi dan benci dalam satu waktu, ketika mengetahui bahwa semua rasa sayangnya dibalas dengan sebuah penghianatan. Butuh waktu lama, untuk mengembalikan semuanya menjadi seperti sedia kala.

Dan tentu Jaemin tidak akan pernah melupakan satu nama, orang yang tidak akan pernah dia temukan duanya, Jaemin berani bersumpah. Dan jika diizinkan Jaemin hanya menginginkan dia sebagai teman hidupnya, Jeno Abiyasa.

"Haechan lah yang bego! "

Jaemin yang awalnya duduk menghadap depan, sekarang jadi menyamping. Menghadap Hwall yang masih fokus dengan pekerjaannya, dan juga makanannya.

"Ya lo juga jawab tadi, berarti lo juga bego! "

"Anjir kenapa pada ribut beneran ege, kan tadi niatnya gue mau nge jokes biar gak sepi! "

Haechan frustasi, padahal biasanya dia yang akan ribut dengan Hwall lalu Jaemin yang menengahi, tapi kenapa sekarang malah Jaemin yang ribut dengan Hwall.

Ngomong-ngomong mereka bertiga sekarang sedang berada di Cafe dekat Rumah Sakit tempat Jaemin dan Haechan magang. Sebenarnya tempat ini cukup jauh dari tempat Hwall bekerja, tapi dia tidak perduli nanti dia akan mengeluarkan jurus andalannya jika Bos nya memarahinya.

"Kalo mau rame, bakar aja ini Cafe Chan! "

"Hwall mending lo buruan tobat deh, omongan lo makin pedes ya gue denger-denger! "

Jaemin melirik manusia disampingnya ini, sedangkan Haechan sudah kesal setengah mati karena Hwall.

"Bos gue kek Anjing! "

"Emang Anjing kan! "

Jaemin tertawa mendengar perkataan teman-temannya, dia selalu suka bagaimana Hwall saat marah-marah pada Bos nya itu.

Baru akan berbicara lagi, suara seruan memanggil mereka bertiga membuat suasana yang awalnya sedikit tidak kondusif menjadi dipenuhi oleh bunga-bunga.

"Maaf lama! "

Jaemin dan Haechan spontan menggeleng, bahkan Hwall sudah tidak memperdulikan pekerjaannya lagi ketika sosok yang menjadi anggota tambahan sejak empat tahun lalu ini duduk tepat didepannya.

"Taroo kangen, Sungchan pelit banget! "

Haechan langsung memeluk Shotaro, menggoyankan badannya ke kanan dan ke kiri.

liefde  |  jenojaemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang