"Gak mau ke dokter aja? "
Sudah tiga kali, Jaemin menanyakan hal yang sama pada Shotaro. Dan dibalas gelengan kepala, serta senyuman oleh Shotaro.
Jaemin sedang mengoleskan obat memar pada lutut Shotaro yang mulai sedikit membiru, walaupun dia melakukannya dengan hati-hati, tetap saja Shotaro masih kesakitan.
"Takutnya retak apa gimana gitu nantinya! "
"Ini gakpapa Jaemin! "
"Ya siapa tau kan! "
"Kamu doain lukaku makin parah? "
"Bukan gitu! "
Jaemin melempar bungkus obat kosong ditangannya ke tempat sampah, dia kira Shotaro akan menjadi orang yang pendiam dan penurut tapi sekarang dia benar-benar seperti sedang berbicara dengan Haechan versi tidak terlalu barbar.
Shotaro melihat Jaemin yang duduk didepannya, sedang mengamati luka di lututnya dengan serius. Luka lebam itu memang sudah diobati tapi tetap saja sakit, karena terbentur lantai cukup keras.
Padahal sepertinya Jaemin tidak menabraknya terlalu keras, karena Jaemin saat itu sedang berjalan bukan berlari, walaupun berjalan cepat tetap saja benturannya tidak akan sekeras saat berlari kan.
Atau mungkin karena saat itu kakinya sudah terlalu lelah karena berjalan, jadi keseimbangan kakinya berkurang.
Atau kemungkinan terakhirnya adalah karena ukuran tubuh mereka, jadi walaupun benturannya tidak seberapa, karena ukuran tubuh Shotaro yang sedikit lebih kecil jadi dia terjatuh cukup kuat.
"Perasaan tadi gue nabrak nya juga gak kenceng banget deh, kok bisa sampe gini sih? "
"Badan kamu lebih besar, makanya aku jatuhnya agak kuat! "
"Gue tuh gak gede-gede banget ya! "
"Kamu bandingin sama siapa, kalo sama aku lebih besar kamu kan? "
"Kalo sama lo, emang tinggian gue sih! "
Shotaro berdecak malas mendengar jawaban Jaemin.
Dia dan Jaemin terdiam menatap lutut nya, lalu sedetik kemudian dia tertawa membuat Jaemin menatapnya bingung.
"Ngapain kita malah diam sambil lihatin lutut ku? "
Ujar Shotaro, saat tawanya sudah berhenti.
Jaemin yang tersadar dengan tingkah konyolnya pun ikut tertawa, menertawakan kebodohannya.
"Udah ah, kenapa kita malah jadi gak jelas gini sih? "
Jaemin berdiri dari duduknya dan berjalan keluar kamar untuk mencari ponsel, yang sepertinya ia tinggalkan entah dimana.
Ia keluar menuju ruang tamu, tempat pertama yang didatangi nya saat tiba di sini. Dia mencari disekitar sofa dan meja tapi tidak ketemu, saking fokusnya mencari dia tidak sadar Shotaro menyusulnya keluar dan berdiri di belakangnya.
"Cari apa? " Tanya Shotaro, masih sambil berdiri dibelakang Jaemin.
"HP! " Sahut Jaemin tanpa menoleh, karena masih fokus mencari.
Shotaro ikut membantu Jaemin mencari, walaupun gerakannya sedikit terbatas oleh kakinya yang masih sedikit sakit. Shotaro masuk kedalam kamar, dan mencari di sekitar tempat Jaemin duduk tadi. Hingga suara teriakan Jaemin membuatnya berlari tertatih keluar dari kamar, dan mencari keberadaan Jaemin.
"Ada apa, kenapa kamu teriak? " Tanya Shotaro panik, pada Jaemin yang terduduk di lantai samping sofa.
Jaemin menolehkan wajahnya kearah Shotaro, kemudian tersenyum dan mengangkat ponsel ditangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
liefde | jenojaem
Fanfiction"Jeno bucin! " -Kevin, Mark "Gue lagi mengungkapkan perasaan lewat tindakan ini! " -Jeno WARNING! bxb! My first work! Bahasa kasar! Mature! Cr pict, by pinterest