Jeno memandangi ponsel nya yang menampilkan sebuah pesan dari nomor tidak di kenal, itu lah alasan sebenarnya mengapa ia bisa sampai beropini bahwa Jaemin lah yang sedang di incar.
+00xxxxxxxxxx
Bisa jaga pacar lo baik-baik kan?
HahahaHyunjin sudah berusaha melacak nomor itu, tapi tidak membuahkan hasil, nomornya tidak terlacak.
"Gue minggu depan harus ke Bali, gue khawatir sama Jaemin! "
"Kayaknya kita harus diskusi sama yang lain, lo gak bisa cuma ngandelin gue, buat jaga jaga aja. "
Jeno masih belum bergerak sedikit pun dari tempatnya, membuat Hyunjin memutar matanya malas.
"Buruan sat, gue ada urusan lain! "
Jeno menatap tajam pada Hyunjin, tapi tetap mengirim pesan pada teman-temannya.
Jeno memperhatikan Hyunjin yang sibuk dengan ponsel dan juga laptop di pangkuannya, sesekali Hyunjin tersenyum sendiri membuat Jeno memicingkan matanya curiga.
"Gila lo Jin! "
"Apa lagi sih lo Jen? "
"Itu lo senyum-senyum sendiri kayak orang gila ngapain?
"Dih apaan, gue chat Jeongin, mau ngajakin keluar! "
"Mau ngapain lo, anak masih polos jangan lo polosin jing! "
"Gue mau ngumpulin laporan bangsat, tapi ide lo boleh juga! "
"Bego! "
Mereka terdiam dengan pemikiran masing-masing, Jeno tentang Jaemin dan Hyunjin dengan tugas yang kini sedang berusaha ia selesaikan, sesekali Jeno akan melirik pada Hyunjin, menertawakan wajah konyol sahabatnya itu saat kebingungan dengan tugas yang di kerjakan.
"Kenapa gak lo hack aja komputer dosen lo, jadi lo gak susah susah ngerjain laporan kek begini? "
"Bacot! "
"Mulut lo ya! "
"Kaca disini banyak Jen, lo tinggal milih mau pake yang mana! "
"Buat apa, gue udah tau kok kalo gue ganteng! "
"Pergi lo jauh-jauh! "
"Apaan, kita baru dateng udah di suruh pergi? "
Hyunjin dan Jeno langsung menengok pada suara yang baru saja menyauti ucapan Hyunjin.
"Kok cepet banget bang? " Pertanyaan Jeno, mendapat anggukan dari Hyunjin.
Mark, orang yang baru saja sampai, mengangkat bahunya acuh, lalu memberi isyarat untuk Jeno dan Hyunjin supaya melihat ke arah pintu.
"Baru selesai nugas kita di deket sini. "
"Bang Lino! "
Teriakan Hyunjin membuat Jeno terkejut, sehingga reflek Jeno memukul Hyunjin cukup keras.
"Sakit, bangsat! "
"Sorry reflek, salah lo ngagetin! "
Jeno langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri Minho, atau mereka sering memanggil Lino, walau tujuan utama nya adalah menjauhi Hyunjin yang bisa kapan saja membalasnya.
"Gak pernah muncul lo bang, sibuk ngapain sekarang? "
Tanya Jeno sambil memandangi Minho, yang duduk disampingnya."Sibuk mendamaikan hati dan fikiran! "
Bukan Minho yang menjawab melainkan Mark."Bacot, lo juga sama aja! "
"Tapi gue gak alay kayak lo! "
"Lo bukan gak alay, lo udah ngelewatin fase ini sat! "
"Wow! "
Hyunjin berteriak sambil bertepuk tangan, membuat Mark dan Minho langsung menghentikan perdebatan mereka dan menatap Hyunjin tajam.
"Apa, gue cuma kaget aja! "
Hyunjin membela diri, lalu kembali menyibukkan diri dengan tugasnya, menghindari kemungkinan buruk yang akan diterimanya.
"Jadi? "
Tanya Minho langsung pada Jeno yang masih terdiam di tempatnya.
"Oke, jadi gue mau minta tolong sama kalian. "
"Minta tolong apa? "
"Minta tolong jagain Jaemin. "
Mark dan Minho saling berpandangan, merasa aneh dengan permintaan Jeno.
"Maksud lo gimana? "
Jeno menghela nafasnya, menatap Minho dan Mark bergantian. Dia sudah memikirkan ini, hanya mereka berdua yang menurutnya bisa di mintai tolong.
Memikirkan masalah yang sepertinya akan sedikit beresiko, dia tidak mungkin meminta tolong pada Hwall apalagi Kevin juga akan pergi bersamanya. Haechan mungkin juga bukan pilihan yang tepat, dia terlalu berisik.
Jeno tidak ingin Jaemin tau apa yang sedang ia rencanakan, maka dari itu dia lebih memilih meminta tolong pada Mark.
"Gue ada kerjaan di Bali sama bang Kevin, dan ada beberapa problem yang bikin gue beropini Jaemin gak akan aman, jadi itu alasan gue minta tolong sama kalian berdua. "
"Problem apa, sampe bikin lo beropini seserem itu? "
"Ada satu, gue belum yakin seratus persen, jadi gue minta tolong jagain Jaemin sampe gue pulang dari Bali, baru setelah itu gue bakal pikirin gimana kedepannya. "
"Kita harus jagain pacar lo kayak gimana, ngintilin dia tiap hari? " Pertanyaan sakras Minho dihadiahi pukulan oleh Mark.
"Awasin aja dari jauh, tapi pastiin dia gak ilang dari pengawasan kalian! "
"Bangsat! "
Teriakan umpatan dari Hyunjin membuat semua atensi orang-orang diruangan itu tertuju padanya.
Matanya menatap tajam pada komputer didepannya, tangannya mengepal menahan amarah yang cukup besar.
Jeno segera mendekat pada Hyunjin, menatap layar komputer didepannya.
"Gue ikutin saran lo Jin, kita kumpulin anak-anak! "
~~~~
It's new year 🎉🎉🎉🎊🎊
KAMU SEDANG MEMBACA
liefde | jenojaem
Fanfic"Jeno bucin! " -Kevin, Mark "Gue lagi mengungkapkan perasaan lewat tindakan ini! " -Jeno WARNING! bxb! My first work! Bahasa kasar! Mature! Cr pict, by pinterest