wait a minute

116 6 2
                                    

3 tahun berlalu

gadis itu telah pulih total tanpa ada cacat sedikit pun, sifatnya pun semakin menjadi jadi, gadis itu semakin kasar dan tidak pernah menghargai seseorang, hanya satu yang selalu ia sayang, yaitu kakak lelakinya.

"bangg!" Panggil alexa.

"kenapa?"

"ih lo sibuk mulu, lo janji kita pergi ke indo besok, jadi?"

Bara menoleh dan mengelus kepala alexa dengan sayang, "jadi kok, lo prepare aja duluan gue nyelesain kerjaan terakhir dulu," ucap bara.

"suruh maid aja, gue mau jalan jalan," ucapnya.

Sudah tiga tahun bara dan alexa tinggal di jerman tanpa kedua orang tua, bara merintis sebuah perusahaan kecil dan sekarang sudah menjadi perusahaan maju dan sudah bercabang di tiga negara.

Alexa mengendarai mobil sport kesayangannya yang dibelikan bara dua bulan lalu, gadis itu mengendarainya tanpa kebut kebutan, karna itu pemberian bara.

kota jerman nampak sangat indah disore hari, sebenarnya ia tak ingin kembali ke indonesia tapi ia ingin melihat para pengkhianat dihidupnya.

alexa menggenggam erat sebuah flashdisk yang ia ambil tiga tahun lalu dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri, ia sangat membenci semuanya.

BEM kelompok mafia yang dipimpin oleh alexa sudah sangat terpukul saat mengetahui ketua mereka pergi, alexa juga sudah tidak perduli lagi, posisi pemimpin masih kosong tanpa ada yang menggantikannya, ia mengetahui semua informasi dari rafa, lelaki yang selalu disisinya.

ketika terbangun yang pertama kali alexa tanyakan adalah 'dimana leo?' namun setelah ia mendengar penjelasan bara lidahnya terasa kelu, tak sanggup ia mendengarnya ia mengorbankan nyawanya sedangkan lelaki itu pergi meninggalkannya?

Semenjak ia bangun dari komanya dan melanjutkan sekolah secara homeschooling, ia tak memiliki teman sama sekali, tidak ada yang namanya teman.

hanya rafa.

alexa memarkirkan mobilnya kesebuah parkiran menuju ke danau yang sangat cantik dan indah, ia duduk di taman tersebut dan menatapi angsa yang berenang diatasnya, ia nampak bahagia dan bebas.

Ting

alexa segera mengecek ponselnya, seseorang mengiriminya sebuah video perempuan yang sedang menangis di taman ditemani seorang lelaki.

"pacarnya?" Gumam alexa.

itu rachel, tapi siapa lelaki itu.

ia benci mengatakan ini tapi jujur ia masih memantau kehidupan rachel dan sahabatnya yang lain.

"gue bego emang,"

***
bara sudah lengkap dengan jasnya yang membuatnya makin keren dan alexa yang berjalan sambil merangkul pinggang bara dengan manja.

"napa lo,"

"Gak papa, gue udah gak sabar"

bara menoleh, "lo mau ketemu siapa?" Tanyanya.

"rafa lah,"

bara mengangguk, "jangan terlalu dekat sama rafa dia udah ada tunangan jangan bikin tunangannya sakit hati, dan lo juga jangan buat onar" ucap bara sembari turun dari pesawat bersama alexa.

"iya tau,"

alexa dan bara sudah sampai di indonesia setelah terbang berjam jam, gadis cantik itu menatap luar kaca jendela mobil menatap kota jakarta yang ramai itu.

Sembari memainkan ponselnya ia melirik bara yang ternyata tertidur dengan kepala menyandar ke jendela dan terhantuk bila ada polisi tidur, gadis itu menyandarkan kepala bara ke bahunya.

ia lalu ingin  menghubungi rafa bahwa ia sudah berada di indonesia, lelaki itu pasti sangat girang, namun ia teringat ucapan bara tadi maka ia tak jadi menghubunginya.

"tuan, nona, sudah sampai" ucap supir bara.

"bang, dah nyampe"

"e-eh iya? Oh ayo" ucap bara ling lung.

"lo cape banget ya bang?" Tanya alexa.

"kagak, ayo,"

Bara mempunyai satu unit apartemen mewah yang akan ia tinggali bersama alexa,bara dan alexa berjalan masuk dan dengan menggeret koper mereka berdua.

ketika masuk, apartemen ini sangat mewah dan fasilitasnya lengkap sama seperti rumah bara di jerman.

"Bang, lo istirahat aja, gue mau jalan jalan dulu," ucap alexa.

"iya, hati hati ya"

"tenang aja," ucap alexa lalu mencium pipi bara sejenak lalu pergi keluar, ia mau mengunjungi markasnya.

alexa pergi dengan diantar oleh supir bara tadi, apakah semuanya akan terkejut? Mobil mewah itu berhenti di sebuah hutan rimbun dan sangat menyeramkan, alexa meminta supir tersebut berhenti.

"Pak, disini aja,"

"tapi nona.."

"gak papa, bilangin aja ke bara dia tau kok,"

"baik nona, pulangnya nanti dijemput?"

"nanti saya hubungin aja," ucap alexa lalu berjalan masuk kehutan sampainya ketengah ia melihat sebuah lapisan laser, gadis itu segera masuk yang pasti keamanaan disitu tau siapa alexa.

tok tok tok

"siapa sih ngetok ngetok!?" Ucap dari dalam, namun pintu tersebut segera di buka ketika yang membukakan pintu melihat alexa dia sampai kaget dan menjerit.

"DEMI APA GILA!? INI BOSS GAISSS" ucap ron.

"GAUSAH NGADI NGADI, " sahut seseorang.

"BENERAN"

Alexa tersenyum lalu masuk kedalam markas itu, semua berteriak gembira, "jadi gimana? Udah ada ketua baru?" Ledek alexa.

lizard dengan semangat menjawab, "gak mungkin kita nyari ketua baru, kami masih percaya bos bakal balik kok,"

"ah bisa aja, gimana masih utuh?"

"masih dong, kita kan kompak" jawab ron.

mattew nampak berlari dari ruang lain dan memandangi alexa dengan terkejut, "nona anda.."

"apa kabar? masih kaku nih kayaknya"

"iya, saya belum terbiasa" ujar mattew.

"bos kita udah lama gak berantem semenjak bos ngilang" ujar ron sedih.

"terus kalian ngapain?"

"kita buat amal bakti, minta doa ke orang orang supaya bos cepet balik" ujar lizard.

alexa melotot, "beneran? wah hebat lo pada"

"iya-"

"ada apa ni-" ujar seorang pria namun ia sangat terkejut melihat kehadiran alexa.

"a-alexa?"

"shit! kenapa lo muncul didepan gue hah!?"  Teriak alexa.

***

maaf updateny lama, maaf klo ceritanya gak nyambung, maaf klo nanggung, aku tipe orang yang suka kayak gak ada inspirasi.

jadii maaf kalo ceritanya lama update dan gak jelas banget,

maklumin author masih sekolah, jadi masih banyak keperluan ya, maaffff

vote jangan lupa, follow yaa, nanti aku folback kok, makasii guys yang udah mau kerja samanya.

ILY.

.

𝙩𝙧𝙤𝙪𝙗𝙡𝙚𝙢𝙖𝙠𝙚𝙧 -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang